Apa saja dokumen yang harus disiapkan untuk mengajukan KUR?

//

FATIH

Home » FAQ » Apa saja dokumen yang harus disiapkan untuk mengajukan KUR?

Daftar Lengkap Dokumen untuk Pengajuan KUR: Siapkan Sebelum Ajukan!

Apa saja dokumen yang harus disiapkan untuk mengajukan KUR?

Apa saja dokumen yang harus disiapkan untuk mengajukan KUR? – Mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan langkah strategis bagi para pelaku usaha kecil dan menengah untuk mengembangkan bisnisnya. Namun, sebelum mengajukan permohonan, pastikan Anda telah menyiapkan seluruh dokumen yang dibutuhkan. Kelengkapan dokumen ini akan mempercepat proses pengajuan dan meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan KUR.

Berikut ini adalah daftar lengkap dokumen yang umumnya dibutuhkan untuk pengajuan KUR. Perlu diingat bahwa persyaratan dokumen dapat sedikit berbeda tergantung pada bank penyalur KUR dan jenis KUR yang Anda ajukan. Sebaiknya, Anda selalu mengkonfirmasi persyaratan terbaru langsung ke bank yang bersangkutan sebelum mengajukan permohonan.

Persyaratan Umum Pengajuan KUR

Dokumen-dokumen ini umumnya dibutuhkan oleh hampir semua bank penyalur KUR. Keberadaan dokumen-dokumen ini menjadi dasar penilaian kelayakan usaha Anda.

  • Formulir Permohonan KUR: Formulir ini biasanya tersedia di bank penyalur KUR dan harus diisi dengan lengkap dan akurat.
  • Fotocopy KTP Pemohon dan Pasangan (jika sudah menikah): Kartu Tanda Penduduk (KTP) menjadi identitas utama pemohon dan pasangannya. Pastikan fotokopi KTP masih berlaku dan jelas.
  • Fotocopy Kartu Keluarga (KK): Kartu Keluarga sebagai bukti hubungan keluarga dan domisili.
  • Surat Keterangan Usaha (SKU): SKU dikeluarkan oleh pihak berwenang setempat dan menjadi bukti legalitas usaha Anda.
  • Proposal Usaha: Proposal usaha berisi rencana bisnis Anda, termasuk gambaran usaha, target pasar, dan perkiraan keuangan.

Persyaratan Tambahan Berdasarkan Jenis Usaha

Selain persyaratan umum, beberapa jenis usaha mungkin memerlukan dokumen tambahan untuk melengkapi proses pengajuan KUR. Dokumen tambahan ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang usaha Anda.

  • Surat Izin Usaha (SIU) atau Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU): Bergantung pada jenis dan skala usaha, Anda mungkin perlu menyertakan SIU atau SKDU.
  • Bukti Kepemilikan Tempat Usaha (jika memiliki): Misalnya sertifikat tanah, bukti sewa, atau surat keterangan kepemilikan tempat usaha.
  • Daftar Inventaris Usaha: Daftar ini mencantumkan aset-aset yang dimiliki usaha Anda.
  • Laporan Keuangan Usaha (minimal 6 bulan terakhir): Laporan keuangan ini menunjukkan kinerja keuangan usaha Anda selama periode tertentu.

Persyaratan Tambahan untuk KUR Mikro

KUR Mikro biasanya ditujukan untuk usaha yang lebih kecil. Persyaratannya umumnya lebih sederhana dibandingkan dengan KUR lainnya, tetapi tetap memerlukan kelengkapan dokumen yang akurat.

Dokumen Penjelasan
Fotocopy NPWP (jika ada) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) merupakan identitas wajib pajak. Meskipun tidak selalu wajib, namun kepemilikan NPWP menunjukkan kepatuhan terhadap kewajiban perpajakan.
Surat Rekomendasi dari Kelurahan/Desa Surat rekomendasi ini menjadi bukti dukungan dari pemerintah setempat.

Persiapan Dokumen KUR: Jaminan Kelancaran Proses Pengajuan

Apa saja dokumen yang harus disiapkan untuk mengajukan KUR?

Mendapatkan pinjaman KUR (Kredit Usaha Rakyat) untuk mengembangkan bisnis Anda kini terasa lebih mudah. Dengan persiapan dokumen yang tepat, proses pengajuan KUR dapat berjalan lancar dan cepat. Ketepatan dan kelengkapan dokumen yang diajukan akan sangat menentukan keberhasilan Anda dalam memperoleh pinjaman.

Melengkapi dokumen KUR dengan benar dan lengkap merupakan langkah krusial untuk memastikan proses persetujuan berjalan tanpa hambatan. Dokumen yang kurang lengkap atau tidak sesuai persyaratan dapat menyebabkan penundaan bahkan penolakan pengajuan. Artikel ini bertujuan untuk memberikan panduan lengkap mengenai jenis-jenis dokumen yang dibutuhkan dalam pengajuan KUR, sehingga Anda dapat mempersiapkannya dengan baik dan meningkatkan peluang keberhasilan.

  KUR BRI 2024 Toba Solusi UMKM

Dokumen Identitas Diri

Dokumen identitas diri merupakan persyaratan dasar dalam setiap pengajuan kredit, termasuk KUR. Dokumen ini berfungsi untuk memverifikasi identitas pemohon dan memastikan keaslian data yang diberikan.

  • KTP (Kartu Tanda Penduduk) yang masih berlaku.
  • Kartu Keluarga (KK).

Dokumen Usaha

Dokumen usaha diperlukan untuk memberikan gambaran lengkap mengenai bisnis yang dijalankan oleh pemohon KUR. Dokumen ini akan membantu pihak bank dalam menilai kelayakan dan potensi usaha Anda.

Anda pun akan memperoleh manfaat dari mengunjungi Bagaimana cara mengajukan KUR BCA? hari ini.

  • Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Surat Keterangan Usaha (SKU). SIUP dibutuhkan untuk usaha yang sudah berbadan hukum, sedangkan SKU untuk usaha perseorangan.
  • Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). NPWP menunjukkan kepatuhan Anda terhadap kewajiban perpajakan.
  • Fotocopy akta pendirian perusahaan (jika berlaku).
  • Bukti kepemilikan tempat usaha, seperti sertifikat tanah atau bukti sewa.
  • Laporan keuangan usaha minimal 3 bulan terakhir. Laporan ini bisa berupa laporan arus kas, neraca, atau laporan laba rugi. Laporan keuangan yang terstruktur dan akurat akan memperkuat kredibilitas usaha Anda.

Dokumen Jaminan (Jika Diperlukan)

Tergantung pada besarnya pinjaman dan kebijakan bank, dokumen jaminan tambahan mungkin diperlukan untuk mengamankan pinjaman KUR. Jaminan ini berfungsi sebagai penjamin jika pemohon mengalami kesulitan dalam melunasi pinjaman.

  • Sertifikat tanah atau bangunan.
  • BPKB kendaraan bermotor.
  • Surat jaminan dari pihak ketiga yang terpercaya.

Dokumen Pendukung Lainnya

Selain dokumen-dokumen utama di atas, beberapa dokumen pendukung lain mungkin juga diperlukan, tergantung pada kebijakan bank dan jenis usaha yang dijalankan.

  • Surat keterangan domisili.
  • Foto usaha.
  • Daftar riwayat hidup (CV) pemohon.

Syarat Umum Pengajuan KUR: Apa Saja Dokumen Yang Harus Disiapkan Untuk Mengajukan KUR?

Mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) membutuhkan persiapan yang matang. Keberhasilan pengajuan sangat bergantung pada kelengkapan dokumen dan pemenuhan syarat yang telah ditetapkan oleh bank penyalur. Berikut ini penjelasan detail mengenai syarat umum pengajuan KUR, diharapkan informasi ini membantu Anda dalam mempersiapkan diri.

Syarat Umum Calon Debitur KUR

Syarat umum calon debitur KUR meliputi beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan. Pemenuhan syarat ini menjadi dasar penilaian bank dalam menentukan kelayakan pengajuan KUR Anda.

  • Kewarganegaraan Indonesia: Calon debitur KUR harus Warga Negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
  • Usia Minimal: Umumnya, calon debitur KUR minimal berusia 21 tahun atau sudah menikah. Ketentuan ini dapat bervariasi tergantung kebijakan masing-masing bank.
  • Memiliki Usaha Produktif: Usaha yang dijalankan harus produktif dan telah berjalan minimal 6 bulan. Bukti usaha ini penting untuk menunjukkan kemampuan Anda dalam mengelola bisnis.
  • Tidak sedang menerima kredit di bank lain: Kondisi keuangan calon debitur akan dianalisa untuk memastikan kemampuan dalam membayar cicilan KUR. Memiliki tunggakan kredit di tempat lain dapat menjadi kendala.
  • Memiliki agunan (tergantung jenis KUR): Beberapa jenis KUR mensyaratkan adanya agunan, seperti sertifikat tanah atau BPKB kendaraan. Namun, ada juga KUR tanpa agunan dengan syarat dan ketentuan tertentu.

Contoh Kasus: Bu Ani, seorang pengusaha UMKM yang telah menjalankan usaha warung makan selama 1 tahun, berusia 35 tahun, dan berdomisili di Jakarta. Ia ingin mengajukan KUR Mikro untuk pengembangan usahanya. Bu Ani memenuhi syarat kewarganegaraan, usia, dan memiliki usaha produktif. Namun, ia perlu memastikan tidak memiliki tunggakan kredit lain dan mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan sesuai jenis KUR yang dipilih.

Syarat Umum Usaha, Apa saja dokumen yang harus disiapkan untuk mengajukan KUR?

Selain syarat debitur, usaha yang diajukan juga harus memenuhi kriteria tertentu agar pengajuan KUR disetujui. Kriteria ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan dan kelayakan usaha dalam jangka panjang.

  • Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM): KUR diperuntukkan bagi pelaku UMKM yang memenuhi kriteria usaha mikro, kecil, atau menengah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
  • Usaha Berjalan Minimal 6 Bulan: Usaha yang diajukan harus sudah berjalan minimal selama 6 bulan untuk menunjukkan konsistensi dan keberlangsungan usaha.
  • Legalitas Usaha (tergantung jenis KUR): Beberapa jenis KUR mensyaratkan legalitas usaha tertentu, seperti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau izin usaha lainnya yang relevan.
  • Kemampuan Mengelola Keuangan: Calon debitur harus mampu menunjukkan kemampuannya dalam mengelola keuangan usaha, hal ini dapat dibuktikan dengan catatan keuangan yang tertib.
  Kenapa Pengajuan KUR Saya Ditolak?

Contoh Kasus: Pak Budi memiliki usaha bengkel sepeda motor yang sudah berjalan selama 2 tahun. Ia memiliki SIUP dan catatan keuangan yang tertib. Usaha Pak Budi memenuhi syarat umum usaha untuk pengajuan KUR.

Perluas pemahaman Kamu mengenai Di mana saya bisa mengajukan KUR? dengan resor yang kami tawarkan.

Tabel Ringkasan Syarat Umum Pengajuan KUR

Berikut tabel ringkasan syarat umum pengajuan KUR. Perlu diingat bahwa persyaratan ini dapat bervariasi tergantung jenis KUR dan kebijakan bank penyalur.

Dapatkan rekomendasi ekspertis terkait Apakah bisa mengajukan KUR di kantor cabang mana saja? yang dapat menolong Anda hari ini.

Jenis KUR Syarat Umur Syarat Usaha Syarat Dokumen Tambahan
KUR Mikro Minimal 21 tahun atau sudah menikah Usaha produktif minimal 6 bulan, UMKM KTP, KK, SKCK, bukti usaha, fotokopi NPWP (jika ada)
KUR Kecil Minimal 21 tahun atau sudah menikah Usaha produktif minimal 6 bulan, UMKM, memiliki laporan keuangan KTP, KK, SKCK, bukti usaha, laporan keuangan, SIUP/izin usaha lain, fotokopi NPWP
KUR TKI Minimal 21 tahun atau sudah menikah Usaha produktif yang berkaitan dengan TKI, minimal 6 bulan KTP, KK, SKCK, bukti usaha, bukti kepulangan TKI, fotokopi NPWP (jika ada)

Catatan: Tabel di atas merupakan gambaran umum. Syarat dan dokumen tambahan dapat berbeda-beda tergantung kebijakan bank penyalur dan jenis KUR yang diajukan. Sebaiknya Anda selalu mengkonfirmasi persyaratan terbaru langsung kepada bank yang akan Anda ajak kerjasama.

Dokumen Pribadi Pemohon KUR

Memenuhi persyaratan dokumen adalah kunci keberhasilan pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dokumen pribadi pemohon menjadi salah satu komponen penting yang harus dipersiapkan dengan lengkap dan akurat. Ketidaklengkapan atau kesalahan pada dokumen ini dapat menyebabkan proses pengajuan KUR Anda terhambat.

Berikut ini penjelasan detail mengenai dokumen pribadi yang dibutuhkan, beserta format dan informasi yang harus tercantum di dalamnya. Pastikan semua dokumen dalam kondisi baik, terbaca jelas, dan tidak rusak.

Kartu Tanda Penduduk (KTP)

KTP merupakan dokumen identitas utama yang wajib dilampirkan. KTP harus masih berlaku dan menunjukkan data diri pemohon secara lengkap dan akurat. Pastikan data seperti nama, nomor induk kependudukan (NIK), tempat dan tanggal lahir, alamat, dan foto tercantum dengan jelas dan tidak terputus.

Contoh isi KTP yang valid:

Nama : Budi Santoso

NIK : 3375011203940001

Tempat/Tgl. Lahir : Jakarta, 12 Maret 1994

Alamat : Jl. Anggrek No. 12, RT 003/RW 004, Kelurahan Anggrek, Kecamatan Anggrek, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta 11111

Ilustrasi KTP yang valid menampilkan foto pemohon yang jelas dan terbaru, dengan seluruh data diri tertera dengan rapi dan mudah dibaca. NIK, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, serta alamat tercantum lengkap dan akurat. Tidak ada bagian yang terpotong atau rusak. Kualitas gambar pada KTP harus tajam dan tidak buram.

Kartu Keluarga (KK)

Kartu Keluarga (KK) berfungsi sebagai bukti hubungan keluarga pemohon. KK yang diajukan harus yang terbaru dan memuat data pemohon beserta anggota keluarganya. Pastikan data diri pemohon tercantum dengan jelas dalam KK tersebut.

Contoh isi KK yang valid menunjukkan data kepala keluarga, hubungan keluarga dengan pemohon KUR, dan alamat yang sesuai dengan KTP. Pastikan nomor KK, nama lengkap seluruh anggota keluarga, dan hubungan kekerabatan tercantum dengan jelas dan lengkap.

Surat Keterangan Usaha (SKU)

SKU diperlukan untuk menunjukkan bukti legalitas usaha yang dijalankan pemohon. SKU harus dikeluarkan oleh pihak yang berwenang, seperti kelurahan atau instansi terkait. SKU harus memuat informasi yang jelas mengenai jenis usaha, alamat usaha, dan jangka waktu operasional usaha.

Contoh isi SKU yang valid akan memuat nama lengkap pemohon, jenis usaha, alamat usaha yang lengkap dan detail, serta tanggal dikeluarkannya surat tersebut. Nama dan stempel pejabat yang berwenang mengeluarkan surat tersebut juga harus tertera dengan jelas.

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) / Surat Izin Usaha Lainnya

Bagi jenis usaha tertentu, SIUP atau surat izin usaha lainnya mungkin diperlukan sebagai bukti legalitas usaha. Pastikan dokumen ini masih berlaku dan sesuai dengan jenis usaha yang dijalankan. Isi dokumen ini harus sesuai dengan jenis usaha yang didaftarkan.

  KUR BCA Desember 2024 Nias Barat Panduan Lengkap

Contoh isi SIUP yang valid akan memuat nama perusahaan, jenis usaha, alamat usaha, nomor SIUP, dan tanggal berlaku. Semua informasi harus tercantum lengkap dan akurat, sesuai dengan data yang terdaftar di instansi terkait.

Dokumen Usaha Pemohon KUR

Memenuhi persyaratan dokumen adalah kunci keberhasilan pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dokumen usaha yang lengkap dan akurat akan mempercepat proses verifikasi dan meningkatkan peluang Anda mendapatkan pinjaman. Berikut ini penjelasan detail mengenai dokumen usaha yang dibutuhkan.

Daftar Dokumen Usaha yang Dibutuhkan

Berikut ini beberapa dokumen usaha yang umumnya dibutuhkan untuk pengajuan KUR. Persyaratan dapat bervariasi tergantung bank dan jenis KUR yang diajukan, sehingga disarankan untuk selalu mengkonfirmasi langsung ke bank terkait.

  • Surat Keterangan Usaha (SKU)
  • Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Surat Izin Usaha Industri (SIUI)
  • Akta Pendirian Perusahaan (jika berbentuk badan hukum)
  • Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
  • Bukti kepemilikan tempat usaha (seperti sertifikat tanah, bukti sewa, atau surat keterangan domisili usaha)

Contoh dan Penjelasan Surat Keterangan Usaha (SKU)

Surat Keterangan Usaha (SKU) merupakan dokumen penting yang membuktikan keberadaan dan aktivitas usaha Anda. SKU harus dibuat oleh pejabat yang berwenang, seperti kepala desa/lurah, camat, atau pejabat pemerintahan setempat. SKU yang valid berisi informasi lengkap dan akurat mengenai usaha Anda.

Contoh isi Surat Keterangan Usaha (SKU):
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumber, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat, menerangkan bahwa:
Nama : Siti Aminah
Alamat : Jl. Raya Sumber No. 12, Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumber, Kabupaten Majalengka
Jenis Usaha : Warung Makan “Rumah Makan Ibu Aminah”
Alamat Usaha : Jl. Raya Sumber No. 12, Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumber, Kabupaten Majalengka
Usaha tersebut telah berjalan sejak tanggal 1 Januari 2020 dan beroperasi secara legal.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Sumberjaya, 10 Oktober 2023
Kepala Desa Sumberjaya,
(Tanda tangan dan stempel)
Nama : Bambang Supriadi
NIP : 1970010120000321

Ilustrasi Surat Keterangan Usaha (SKU): Gambar SKU akan menampilkan kop surat resmi pemerintah desa/kelurahan, berisi informasi lengkap seperti nama dan alamat pemohon, jenis usaha, alamat usaha, jangka waktu usaha, dan tanda tangan serta stempel pejabat yang berwenang. Semua informasi tersebut harus terbaca dengan jelas dan mudah dipahami. Kop surat harus menunjukkan identitas instansi penerbit SKU secara jelas, termasuk logo dan nomor telepon.

Contoh dan Penjelasan Dokumen Usaha Lainnya

Dokumen usaha lainnya seperti SIUP/SIUI, Akta Pendirian Perusahaan, dan NPWP harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan menunjukkan keabsahan usaha Anda. Periksa kembali kelengkapan dan keabsahan dokumen tersebut sebelum mengajukan permohonan KUR.

Dokumen Pendukung Lainnya (Jika Diperlukan)

Selain dokumen utama yang wajib dilampirkan saat mengajukan KUR, terkadang bank memerlukan dokumen pendukung tambahan. Dokumen-dokumen ini berfungsi untuk memvalidasi informasi yang telah Anda berikan dan memperkuat pengajuan kredit Anda. Keperluan akan dokumen pendukung ini bergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis usaha, skala usaha, dan kebijakan bank yang bersangkutan. Oleh karena itu, penting untuk selalu menanyakan persyaratan lengkap kepada petugas bank sebelum melengkapi berkas pengajuan.

Berikut beberapa contoh dokumen pendukung yang mungkin diminta dan situasi yang memerlukannya:

Surat Keterangan Domisili

Surat Keterangan Domisili (SKD) dibutuhkan untuk membuktikan tempat tinggal Anda. SKD umumnya dikeluarkan oleh perangkat desa/kelurahan setempat. Bank memerlukannya untuk memastikan bahwa Anda benar-benar berdomisili di wilayah jangkauan operasional mereka dan memudahkan proses verifikasi data. SKD biasanya berisi informasi seperti nama, alamat, dan tanggal penerbitan. Pastikan SKD yang Anda lampirkan masih berlaku dan dikeluarkan oleh pihak yang berwenang.

Bukti Kepemilikan Tempat Usaha

Bukti kepemilikan tempat usaha diperlukan untuk menunjukkan bahwa Anda memiliki hak atas tempat usaha yang digunakan. Dokumen ini bisa berupa sertifikat tanah, bukti sewa menyewa (kontrak sewa), atau surat keterangan kepemilikan tempat usaha dari pihak yang berwenang. Kepemilikan tempat usaha yang jelas menunjukkan komitmen dan keseriusan Anda dalam menjalankan bisnis, sehingga meningkatkan kepercayaan bank terhadap pengajuan KUR Anda. Jika tempat usaha Anda berada di rumah tinggal, Anda mungkin perlu melampirkan bukti kepemilikan rumah atau surat keterangan dari RT/RW yang menyatakan bahwa Anda memang berhak menggunakan tempat tersebut sebagai tempat usaha.

Dokumen Pendukung untuk Pelaku Usaha Mikro

Pelaku usaha mikro mungkin memerlukan dokumen pendukung tambahan yang spesifik. Jenis dokumen ini bergantung pada jenis usaha dan aktivitas bisnis yang dijalankan. Berikut beberapa contohnya:

  • Fotocopy KTP dan KK anggota keluarga yang terlibat dalam usaha: Ini untuk menunjukkan keterlibatan dan struktur keluarga dalam bisnis.
  • Surat Keterangan Usaha dari RT/RW: Sebagai bukti bahwa usaha tersebut memang beroperasi dan berada di wilayah tersebut.
  • Bukti transaksi penjualan (nota, kuitansi): Untuk menunjukkan omzet dan aktivitas penjualan usaha dalam beberapa bulan terakhir. Ini penting untuk menilai kemampuan usaha dalam mengembalikan pinjaman.
  • Daftar barang dagangan/peralatan usaha: Untuk menunjukkan aset yang dimiliki dan digunakan dalam menjalankan usaha. Daftar ini bisa berupa daftar sederhana yang mencantumkan jenis barang dan jumlahnya.
  • Foto kegiatan usaha: Sebagai gambaran visual mengenai operasional usaha yang dijalankan. Foto ini dapat menunjukkan aktivitas produksi, penjualan, atau pelayanan usaha.