Memahami KUR dan Batasannya: Awas, Jangan Sampai Kecele!
Bidang Usaha Apa Saja Yang Tidak Bisa Mendapatkan KUR – Nah, Lur! Ngomongin soal KUR, Kredit Usaha Rakyat, pasti udah pada tau kan? Program pinjaman modal dari pemerintah ini emang mantap banget buat bantuin para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) naik kelas. Tapi, kayak lagi jajan di pasar, KUR juga punya aturan mainnya sendiri. Gak semua usaha bisa langsung ngacir dapetin duitnya. Artikel ini bakal ngebahas bidang usaha mana aja yang kudu gigit jari, alias gak bisa dapetin KUR. Siap-siap, ya!
Memimpikan usahamu berkembang? Ketahui dulu bidang usaha apa saja yang tak bisa mendapatkan KUR, agar usahamu terhindar dari kekecewaan. Sebelum mengajukan, penting juga untuk merencanakan kebutuhan dana dengan cermat. Cari tahu informasi lengkapnya mengenai Berapa Plafon KUR BRI Yang Bisa Saya Ajukan Di Desember 2024 agar persiapanmu matang. Dengan begitu, kamu bisa fokus pada pengembangan usaha dan menghindari jenis usaha yang tak memenuhi syarat KUR.
Perencanaan yang baik adalah kunci sukses usahamu!
Bayangin aja, kalau banyak UKM yang sukses berkat KUR, perekonomian kita jadi makin moncer. Bayangkan banyaknya warung makan baru, bengkel motor yang makin rame, atau pengrajin batik yang makin jaya. Semua itu berkat akses permodalan yang lebih mudah. Tapi, pemerintah juga tetep harus selektif, biar duitnya kena di tempat yang tepat dan gak mubazir. Makanya ada batasan-batasan yang perlu diperhatikan.
Bidang Usaha yang Dibatasi Mendapatkan KUR
Nah, ini dia inti pembahasannya. Gak semua usaha bisa ngajuin KUR, ada beberapa jenis usaha yang memang dibatasi. Pertimbangannya macam-macam, dari risiko usaha sampai kebijakan pemerintah. Pokoknya, jangan sampe salah langkah, ya!
- Usaha yang melanggar hukum. Jelas banget kan? Dagang narkoba, judi, atau hal-hal ilegal lainnya, jauh-jauh deh dari KUR. Ini bukan cuma soal aturan, tapi juga soal moralitas, Lur!
- Usaha yang berisiko tinggi. Misalnya, usaha tambang ilegal atau bisnis yang mudah banget bangkrut. Pemerintah pasti mikir dua kali ngasih pinjaman ke usaha-usaha kayak gini, soalnya resikonya gede banget.
- Usaha yang sudah besar dan mapan. KUR ini kan khusus buat usaha kecil dan menengah. Kalau udah jadi perusahaan besar, mungkin bisa cari pinjaman di bank konvensional aja. Jangan minta-minta KUR lagi, kasihan yang lain.
- Usaha yang tidak memiliki legalitas yang jelas. Usaha tanpa izin usaha atau surat-surat resmi lainnya, sulit banget dapat KUR. Jadi, urus administrasi usaha dengan rapih, ya!
Faktor Pertimbangan Kelayakan Penerima KUR
Selain jenis usahanya, ada beberapa faktor lain yang diperhatikan bank penyalur KUR. Gak cuma modal usaha aja, tapi juga kemampuan ngembalikan pinjamannya. Jangan sampe cuma ngarep duitnya aja, tapi lupa ngitung kemampuan bayar cicilannya.
Memimpikan usahamu berkembang dengan bantuan KUR? Sayangnya, beberapa bidang usaha memang tak bisa mendapatkannya. Sebelum bersemangat menyiapkan berkas, pastikan usahamu sesuai syarat. Salah satu dokumen penting yang dibutuhkan adalah KTP, dan untuk memastikannya, silakan cek di sini: Apakah Saya Perlu Fotokopi Ktp Untuk Mengajukan KUR. Setelah memastikan persyaratan administrasi, kembali lagi kita perlu ingat bahwa pemahaman tentang bidang usaha yang tidak termasuk dalam skema KUR sangat penting agar usahamu tetap terarah dan mendapatkan pendanaan yang tepat.
Jangan sampai usahamu yang penuh harapan terhalang hanya karena kurangnya informasi.
- Riwayat kredit. Kalau pernah macet bayar pinjaman, kesempatan dapet KUR jadi lebih kecil. Jadi, jaga nama baik kredit kita, ya!
- Kemampuan mengelola keuangan. Bank pasti ngecek bagaimana cara kita ngelola keuangan usaha. Kalau rapih dan teratur, peluang dapat KUR lebih besar.
- Prospek usaha. Bank juga akan melihat apakah usaha kita memiliki prospek yang baik di masa depan. Usaha yang potensial akan lebih mudah mendapatkan KUR.
- Jaminan. Beberapa bank meminta jaminan untuk pinjaman KUR. Jaminan ini bisa berupa tanah, bangunan, atau aset lainnya.
Bidang Usaha yang Umumnya Tidak Tercakup KUR: Bidang Usaha Apa Saja Yang Tidak Bisa Mendapatkan KUR
Eh, ngomongin KUR nih, program pinjaman pemerintah yang bikin banyak pedagang kecil-kecilan pada seneng. Tapi, yaaa… nggak semua usaha bisa dapet suntikan dana ini. Ada beberapa bidang usaha yang kayaknya agak susah, bahkan nggak mungkin, dapet KUR. Kenapa? Sabar, kita bahas tuntas, dengan gaya Betawi yang khas, pasti asik!
Sayang sekali, beberapa usaha tak bisa akses KUR, seperti usaha yang bergerak di bidang perjudian atau yang melanggar hukum. Namun, jangan berkecil hati! Membangun jaringan kuat sangat penting. Ketahui manfaatnya dengan bergabung dalam komunitas, baca selengkapnya di sini: Apa Manfaat Komunitas Umkm. Di komunitas, kamu bisa belajar banyak, termasuk strategi agar usahamu berkembang dan mungkin suatu hari nanti memenuhi syarat untuk mendapatkan KUR.
Dengan begitu, impianmu untuk mengembangkan usaha tetap bisa terwujud, meskipun ada beberapa batasan dalam akses KUR.
Lima Bidang Usaha yang Biasanya Tidak Tercakup KUR
Nah, ini dia inti permasalahannya. Ada beberapa jenis usaha yang biasanya ditolak mentah-mentah sama bank waktu ngajuin KUR. Bukan karena banknya pelit, ya, tapi emang ada pertimbangan khusus. Bayangin aja, kalau bank asal-asalan ngasih KUR, kan bisa berabe!
Bidang Usaha | Alasan Penolakan KUR | Contoh | Alternatif Pembiayaan |
---|---|---|---|
Usaha Judi dan Miras | Beresiko tinggi dan melanggar hukum. | Kasino, tempat penjualan minuman keras ilegal. | Sulit mendapatkan pembiayaan formal, mungkin bisa coba jalur informal dengan resiko tinggi. |
Bisnis Multi Level Marketing (MLM) yang Bermasalah | Model bisnis yang kurang transparan dan berpotensi penipuan. | MLM yang menjanjikan keuntungan berlipat ganda tanpa usaha nyata. | Cari model bisnis yang lebih teruji dan terpercaya. |
Perdagangan Barang Terlarang | Melanggar hukum dan beresiko tinggi. | Penjualan senjata api ilegal, narkotika. | Tidak ada alternatif pembiayaan legal. |
Usaha yang Tidak Memiliki Izin Usaha | Tidak memenuhi syarat legalitas usaha. | Warung makan tanpa izin usaha, bengkel tanpa izin operasional. | Mengurus izin usaha terlebih dahulu. |
Bisnis Investasi Berisiko Tinggi (tanpa lisensi resmi) | Potensi kerugian besar dan tidak terjamin. | Investasi bodong, trading forex tanpa izin resmi. | Hindari investasi berisiko tinggi, cari instrumen investasi yang terjamin dan diawasi OJK. |
Perbedaan Usaha Beresiko Tinggi dan Usaha Tidak Layak KUR
Nah, ini agak beda nih. Usaha beresiko tinggi itu emang punya potensi untung besar, tapi juga potensi rugi yang sama besarnya. Kayak main judi, untungnya gede, tapi buntungnya juga bisa bikin bokek. Sedangkan usaha yang nggak layak KUR itu biasanya karena nggak memenuhi persyaratan administrasi, atau model bisnisnya nggak jelas. Jadi, beda ya, masih ada peluang untuk usaha beresiko tinggi asalkan memenuhi syarat administrasi dan permodalan yang kuat, sedangkan usaha yang nggak layak KUR, yaaa… harus diperbaiki dulu.
Memulai usaha memang penuh tantangan, apalagi jika bicara soal pendanaan. Ada beberapa bidang usaha yang sayangnya tak bisa mendapatkan KUR, seperti usaha yang melanggar hukum atau berdampak negatif bagi lingkungan. Namun, jangan berkecil hati! Jika usahamu memenuhi syarat, kamu bisa mempersiapkan proposal yang kuat. Untuk contoh proposal yang baik, kunjungi Di Mana Saya Bisa Mendapatkan Contoh Proposal Usaha Untuk KUR untuk panduan lebih lanjut.
Dengan proposal yang matang, kesempatanmu untuk mendapatkan KUR akan lebih besar, meski bidang usahamu tergolong unik dan perlu penjelasan lebih detail untuk memastikan kesesuaiannya dengan kriteria KUR.
Perbandingan Persyaratan KUR Sektor Pertanian dan Jasa, Bidang Usaha Apa Saja Yang Tidak Bisa Mendapatkan KUR
Kalau sektor pertanian, biasanya lebih ditekankan pada bukti kepemilikan lahan, produksi panen, dan sejarah usaha. Sedangkan sektor jasa, lebih fokus ke omzet, laporan keuangan, dan legalitas usaha. Jadi, persyaratannya agak beda, sesuai dengan karakteristik masing-masing sektor.
Contoh Kasus Penolakan KUR
Misalnya nih, ada seorang pedagang online yang jualan barang palsu. Dia ngajuin KUR, tapi ditolak karena barang dagangannya melanggar hukum. Selain itu, keuangannya juga nggak jelas, ga ada catatan transaksi yang akurat. Nah, ini contoh kasus kenapa KUR bisa ditolak.
Pertimbangan Risiko dan Kelayakan Usaha
Nah, Sobat Betawi! Mau pinjam duit ke KUR? Gak sembarangan, lho! Bank itu kan bukan yayasan amal, mesti liat dulu usaha ente bagus apa enggak. Mereka ngitung-ngitung resiko, kaya jago silat ngeliat lawannya kuat apa enggak. Kalo usaha ente beresiko tinggi, ya susah dapet KUR. Bayangin aja, kalo ente gak bisa bayar hutang, banknya nangis darah, kan kasian!
Jadi, bank itu ngeliat segala macem, dari omzet sampe riwayat keuangan. Pokoknya, harus jelas dan transparan, kayak air jernih di Sungai Cisadane. Kalo sampe ada yang disembunyi-sembunyiin, ya bisa-bisa gagal dapat KUR. Udah cape-cape ngurus, eh gagal. Kan sayang!
Penilaian Risiko Usaha oleh Lembaga Penyalur KUR
Lembaga penyalur KUR pake sistem yang rapi banget ngukur risiko usaha. Mereka gak asal ngasih pinjaman, ya. Mereka liat segala hal, dari segi keuangan sampe potensi keuntungan usaha ente. Misalnya, mereka bakal cek seberapa besar peluang usaha ente sukses, seberapa kuat kompetitor ente, dan bagaimana ente ngatur keuangan. Pokoknya detail banget, kayak tukang becak ngeliat uang seratus ribu!
Memulai usaha memang penuh tantangan, termasuk mencari pendanaan. Sayangnya, tidak semua bidang usaha bisa mendapatkan KUR. Ada beberapa jenis usaha yang memang tidak termasuk dalam kriteria penerima. Nah, sebelum mengajukan, penting juga untuk tahu apakah kamu perlu menyiapkan agunan. Informasi selengkapnya bisa kamu cek di sini: Apakah Saya Perlu Agunan Untuk Mengajukan KUR.
Kejelasan mengenai agunan akan sangat membantu dalam mempersiapkan pengajuan KUR. Dengan memahami persyaratannya, kamu bisa fokus menentukan apakah bisnismu memang layak mendapatkan KUR, dan tentunya menghindari kekecewaan di kemudian hari karena jenis usahamu mungkin tidak termasuk dalam kriteria yang ditetapkan.
Selain itu, mereka juga pertimbangkan kondisi ekonomi makro dan mikro. Kondisi ekonomi nasional dan lokal mempengaruhi peluang sukses usaha. Misalnya, kalau ekonomi sedang lesu, ya resikonya lebih tinggi. Nah, kalau usaha ente terlalu bergantung pada kondisi ekonomi yang tidak stabil, bisa jadi bank enggan ngasih KUR.
Kriteria Kelayakan Usaha untuk KUR
Nah, ini dia kunci suksesnya! Agar pinjaman KUR ente disetujui, usaha ente harus memenuhi kriteria tertentu. Kriteria ini berbeda-beda tergantung jenis usaha dan lembaga penyalur KUR-nya. Tapi umumnya, mereka memperhatikan hal-hal seperti legalitas usaha, omzet, keuangan, dan proyeksi keuangan kedepan. Pokoknya, harus jelas dan terukur, gak bisa asal-asalan.
- Usaha sudah berjalan minimal 6 bulan.
- Memiliki legalitas usaha yang lengkap.
- Memiliki omzet yang cukup.
- Keuangan usaha tercatat dengan baik dan teratur.
- Memiliki proyeksi keuangan yang rasional.
Keuangan yang rapi itu penting banget, Sob! Kayak rapihin rumah, kalo berantakan kan susah dicari barang-barangnya. Begitu juga dengan keuangan usaha, kalo berantakan, bank susah ngeliat potensi usaha ente.
Faktor Kualitatif dalam Penilaian KUR
Bukan cuma angka-angka aja yang dilihat, ya. Pengalaman dan reputasi ente juga diperhitungkan. Kalo ente udah berpengalaman di bidang usaha tersebut, pasti lebih mudah dapat KUR. Begitu juga dengan reputasi. Kalo ente punya reputasi yang baik, bank akan lebih percaya sama ente.
Misalnya, kalau ente udah lama berjualan dan punya banyak pelanggan setia, itu jadi poin plus. Atau, kalau ente aktif ikut pelatihan usaha dan sertifikasi, itu juga menunjukkan komitmen ente untuk mengembangkan usaha.
Indikator Rendahnya Kelayakan Usaha untuk KUR
Ada beberapa indikator yang menunjukkan kalau usaha ente kurang layak dapat KUR. Jangan sampe ya, ente masuk kriteria ini. Ini bisa jadi tanda bahaya bagi usaha ente. Jangan sampai kejadian ya!
- Riwayat keuangan berantakan.
- Omzet rendah dan tidak stabil.
- Legalitas usaha tidak lengkap.
- Tidak ada proyeksi keuangan yang jelas.
- Pengalaman usaha yang kurang.
- Reputasi yang buruk.
Alternatif Pembiayaan untuk Usaha yang Tidak Tercakup KUR
Nah, Abang-Ateh, kalo usaha ente udah gigih berjuang, tapi ditolak KUR? Jangan patah semangat dulu, masih banyak kok jalan pintas menuju cuan! Jangan sampe mimpi-mimpi usaha ente kandas cuma gara-gara ditolak KUR. Kita bahas alternatif pembiayaan yang bisa bikin usaha ente makin moncer!
Sumber Pembiayaan Alternatif Selain KUR
Gak cuma KUR aja kok sumber pembiayaan buat usaha. Masih banyak pilihan lain yang bisa ente jajal, asalkan ente pinter-pinter milih dan ngurusnya. Jangan sampe salah pilih, ntar malah buntung!
- Pembiayaan dari Lembaga Keuangan Mikro (LKM): LKM ini kayaknya lebih akrab sama usaha-usaha kecil, prosesnya biasanya lebih simpel dan persyaratannya nggak seketat KUR. Bunga juga relatif lebih tinggi, tapi masih mending daripada ngutang rentenir, kan?
- Pinjaman dari Koperasi: Gabung koperasi, ente bisa pinjam duit sesama anggota. Bunga biasanya lebih rendah dibanding LKM, tapi ente harus jadi anggota dulu dan patuh sama aturan koperasi. Ibaratnya, gotong royong ala zaman now.
- Venture Capital/Angel Investor: Ini buat ente yang punya ide usaha wah dan inovatif. Mereka bersedia suntik dana dengan tukar saham di perusahaan ente. Resikonya agak tinggi, tapi potensi keuntungannya juga gede banget. Asal jangan sampe ente ketipu ya!
Perbandingan Suku Bunga dan Persyaratan Pembiayaan
Nah, ini dia yang penting banget! Suku bunga dan persyaratan masing-masing alternatif pembiayaan itu beda-beda. Jangan sampe ente terjebak dengan bunga yang tinggi banget atau persyaratan yang ribet.
Jenis Pembiayaan | Suku Bunga (Estimasi) | Persyaratan |
---|---|---|
KUR | 7-9% | Agunan, laporan keuangan, syarat usaha |
LKM | 12-18% | Agunan (bisa lebih fleksibel), simpanan, rekomendasi |
Koperasi | 10-15% | Keanggotaan, simpanan, jaminan anggota |
Venture Capital | Variatif (tergantung kesepakatan) | Rencana bisnis yang solid, potensi pertumbuhan tinggi |
Contoh Kasus Usaha Sukses dengan Pembiayaan Alternatif
Si Mpok Asih, jualan keripik singkongnya awalnya ditolak KUR. Tapi, dia nggak menyerah. Dia pinjam modal ke koperasi di kampungnya. Alhamdulillah, usaha keripiknya makin laris manis, dan hutangnya cepet terbayar. Buktinya, usaha tekun dan ulet pasti ada jalan keluarnya!
Poin Penting Memilih Alternatif Pembiayaan
- Bandingkan suku bunga dan biaya lainnya: Jangan cuma liat bunga awal, tapi hitung juga biaya administrasi dan lainnya.
- Pahami persyaratan dan proses pengajuan: Jangan sampe ente kebingungan dengan persyaratannya.
- Pilih lembaga pembiayaan yang terpercaya: Jangan sampe ente ketipu oleh lembaga yang nakal.
- Buat rencana bisnis yang matang: Ini penting banget buat meyakinkan lembaga pembiayaan bahwa usaha ente berkelanjutan.
Ilustrasi Perbandingan KUR dan Alternatif Pembiayaan
Bayangkan sebuah diagram lingkaran. Lingkaran besar mewakili total pilihan pembiayaan. KUR merupakan sebagian kecil dari lingkaran tersebut, sedangkan LKM, koperasi, dan Venture Capital mewakili bagian yang lebih besar, menunjukkan banyaknya pilihan alternatif yang tersedia. Ukuran masing-masing bagian menunjukkan tingkat aksesibilitas dan jumlah pembiayaan yang disediakan.
Regulasi dan Kebijakan Terkait KUR
Nah, Sobat Betawi, ngomongin KUR nih, kayak lagi dagang di Pasar Senen, rame banget! Ada aturannya, ada pemainnya, ada juga drama-dramanya. Pokoknya, gak sembarangan bisa dapet duit KUR ini, harus tau aturan mainnya dulu, biar gak buntung!
Regulasi Pemerintah Terkait Penyaluran KUR
Pemerintah, lewat Kementerian Koperasi dan UKM, jadi bos besarnya program KUR ini. Mereka yang bikin aturan mainnya, dari bunga pinjaman sampe syarat-syaratnya. Aturan ini diatur dalam berbagai peraturan pemerintah, tujuannya biar program KUR ini berjalan tertib dan manfaatnya bener-bener sampai ke pelaku UMKM.
Lembaga-Lembaga yang Terlibat dalam Penyaluran KUR
Gak cuma pemerintah doang, banyak banget lembaga yang terlibat dalam penyaluran KUR. Ada bank-bank pemerintah, bank swasta, dan juga lembaga keuangan lainnya yang udah diunjuk pemerintah. Mereka jadi ‘agen’ yang nyalurin dana KUR ke para pelaku UMKM. Bayangin aja, kayak jaringan perdagangan di Jakarta, rame banget!
- Bank Rakyat Indonesia (BRI)
- Bank Negara Indonesia (BNI)
- Bank Mandiri
- Dan banyak bank lainnya, baik pemerintah maupun swasta
Perubahan Kebijakan KUR dan Dampaknya pada Aksesibilitas Usaha Tertentu
Nah, ini dia yang seru! Aturan KUR itu bisa berubah-ubah, sesuai kebutuhan dan kondisi ekonomi. Kadang ada syarat baru, kadang bunga naik-turun. Perubahan ini bisa mempengaruhi akses UMKM tertentu untuk mendapatkan KUR. Misalnya, dulu syaratnya mudah, tapi sekarang lebih ketat. Jadi, yang usaha kecil banget mungkin jadi susah dapet KUR.
Contoh Kasus Perubahan Regulasi yang Mempengaruhi Kelayakan Usaha Tertentu
Misalnya, dulu usaha warteg gampang banget dapet KUR. Tapi, setelah ada perubahan regulasi yang memperketat syarat permodalan dan omzet, banyak warteg kecil yang jadi gak layak lagi. Atau contoh lainnya, sebelumnya usaha online shop belum terlalu diperhatikan, tapi sekarang sudah ada regulasi khusus yang mendukung mereka untuk mendapatkan KUR, asal memenuhi syarat tentunya.
Perkembangan Teknologi dan Pengaruhnya terhadap Akses dan Pengawasan KUR
Zaman sekarang udah digital, ya gak sih? KUR juga ikut kekinian! Pengajuan KUR bisa online, lebih mudah dan cepat. Tapi, di sisi lain, pengawasan juga jadi lebih ketat berkat teknologi. Sistem digital membantu mencegah penyalahgunaan dana KUR, jadi lebih transparan.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) Seputar KUR
Nah, Lur! Udah ngantri panjang-panjang, eh pengajuan KUR malah ditolak? Jangan sampe bete dulu, ya! Mungkin ada beberapa hal yang belum kita perhatiin. Berikut ini beberapa pertanyaan yang sering ditanyain soal KUR dan batasannya, lengkap sama jawabannya yang sejelas-jelasnya, biar nggak ada lagi yang bingung kayak ketek kadal.
Syarat Pengajuan KUR
Sebelum ngelamar KUR, pasti ada syarat-syaratnya dong, kayak lagi mau ngelamar kerja. Pastiin semua berkas lengkap dan sesuai, biar prosesnya lancar jaya kayak jalan tol baru.
- Usaha yang dijalankan harus memenuhi kriteria usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
- Pemohon harus Warga Negara Indonesia (WNI) dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).
- Memiliki usaha yang sudah berjalan minimal 6 bulan.
- Memiliki agunan (jaminan) yang sesuai dengan ketentuan bank.
- Memiliki rekening tabungan di bank penyalur KUR.
Alasan Pengajuan KUR Ditolak
Eh, kok ditolak ya? Jangan langsung ngambek dulu. Mungkin ada beberapa hal yang bikin pengajuan KUR kita nggak lolos. Yuk, kita cek bareng-bareng apa aja penyebabnya!
- Data yang diberikan tidak lengkap atau tidak akurat. Kayak ngisi formulir nikah, harus teliti!
- Riwayat kredit yang buruk. Jangan sampai punya hutang yang nunggak, ya!
- Usaha yang dijalankan tidak sesuai dengan kriteria UMKM atau dianggap berisiko tinggi.
- Agunan yang diajukan tidak memenuhi syarat atau nilainya kurang mencukupi.
- Tidak memenuhi persyaratan administrasi lainnya yang ditetapkan oleh bank.
Proses Pengajuan Banding Jika Permohonan KUR Ditolak
Duh, ditolak lagi? Jangan putus asa! Kita masih bisa ajukan banding kok. Caranya gampang kok, asal tau prosedurnya.
Biasanya, kita bisa ajukan banding dengan cara mengajukan surat keberatan secara tertulis ke bank penyalur KUR, serta melengkapi dokumen yang kurang atau memperbaiki kesalahan yang ada. Jangan lupa sertakan alasan yang jelas dan bukti pendukung, biar permohonan banding kita dipertimbangkan.
Proses dan Persyaratan Pengajuan KUR Ulang
Udah pernah mengajukan KUR, tapi kurang? Tenang, kita bisa kok mengajukan KUR ulang. Tapi, ada syaratnya juga, lho!
Syaratnya kurang lebih sama kayak pengajuan KUR pertama, cuma ditambah dengan bukti pelunasan KUR sebelumnya. Kita juga harus menunjukkan perkembangan usaha kita yang lebih baik, biar bank yakin kita mampu melunasi KUR yang baru.
Bantuan dan Konsultasi yang Tersedia
Nggak usah galau kalo pengajuan KUR ditolak. Masih banyak kok bantuan dan konsultasi yang bisa kita akses. Kita bisa konsultasi ke Dinas Koperasi dan UMKM setempat, atau ke lembaga-lembaga yang bergerak di bidang pengembangan UMKM. Mereka pasti bisa bantu kita!