Persyaratan Umum Top Up Pinjaman KUR BRI
Syarat Top Up Pinjaman KUR BRI – Membutuhkan tambahan modal usaha? Top up KUR BRI bisa menjadi solusi. Namun, sebelum mengajukan, pastikan Anda memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan. Keberhasilan pengajuan top up sangat bergantung pada kelengkapan dokumen dan pemenuhan kriteria yang telah ditentukan oleh BRI.
Syarat top up pinjaman KUR BRI sebenarnya tak jauh beda dengan pengajuan KUR baru, fokusnya pada kelayakan usaha. Namun, perlu diingat bahwa prosesnya melibatkan Bank Penyalur KUR yang terdaftar dan tentunya, riwayat pembayaran KUR sebelumnya jadi pertimbangan utama. Jadi, pastikan administrasi keuangan usaha Anda rapi dan tercatat dengan baik sebelum mengajukan top up, karena hal itu akan sangat memengaruhi persetujuan pengajuan top up KUR BRI Anda.
Ketepatan administrasi ini juga akan mempermudah proses verifikasi data yang dilakukan oleh pihak bank.
Persyaratan Dokumen Top Up KUR BRI
Dokumen yang dibutuhkan untuk top up KUR BRI pada dasarnya mirip dengan pengajuan KUR baru, namun dengan penambahan beberapa dokumen pendukung yang membuktikan kinerja usaha Anda selama ini. Ketepatan dan kelengkapan dokumen ini akan mempercepat proses pengajuan Anda.
Syarat top up pinjaman KUR BRI umumnya lebih longgar dibanding pengajuan baru, fokusnya pada kelancaran pembayaran cicilan sebelumnya. Namun, perlu diingat, persyaratan ini berbeda dengan Syarat Pinjaman BRI 2024 Non KUR , yang cenderung lebih ketat karena berkaitan dengan jenis pinjaman yang berbeda. Jadi, sebelum mengajukan top up, pastikan Anda memahami seluk-beluk persyaratannya, karena kebijakan BRI bisa berubah sewaktu-waktu.
Periksa kembali dokumen yang dibutuhkan untuk top up KUR BRI Anda agar prosesnya lancar.
- Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga
- Fotokopi Surat Nikah/Cerai (jika sudah menikah/bercerai)
- Fotokopi NPWP
- Fotokopi Buku Tabungan/Rekening BRI 3 bulan terakhir
- Fotokopi Surat Izin Usaha/SIUP/TDP
- Laporan Keuangan Usaha 12 bulan terakhir (Neraca dan Laporan Laba Rugi)
- Dokumen pendukung lainnya yang relevan dengan jenis usaha (misalnya, sertifikat tanah, bukti kepemilikan mesin, dll.)
- Surat Pernyataan Kepercayaan Diri
Tabel Persyaratan Umum Top Up KUR BRI Berdasarkan Jenis Usaha dan Plafon
Persyaratan dapat sedikit berbeda tergantung jenis usaha dan plafon pinjaman yang diajukan. Berikut tabel ringkasannya (informasi ini bersifat umum dan perlu konfirmasi langsung ke pihak BRI):
Jenis Usaha | Plafon Pinjaman | Persyaratan Dokumen | Persyaratan Lainnya |
---|---|---|---|
Perdagangan | Rp 50 juta – Rp 500 juta | KTP, KK, NPWP, Buku Tabungan, SIUP, Laporan Keuangan | Memiliki riwayat kredit yang baik di BRI |
Peternakan | Rp 50 juta – Rp 500 juta | KTP, KK, NPWP, Buku Tabungan, Laporan Keuangan, Dokumen Kepemilikan Ternak | Memiliki kandang yang layak dan terawat |
Perikanan | Rp 50 juta – Rp 500 juta | KTP, KK, NPWP, Buku Tabungan, Laporan Keuangan, Dokumen Kepemilikan Perahu/Kolam | Memiliki izin usaha perikanan |
Pertanian | Rp 50 juta – Rp 500 juta | KTP, KK, NPWP, Buku Tabungan, Laporan Keuangan, Sertifikat Tanah | Memiliki lahan pertanian yang produktif |
Langkah-Langkah Pengajuan Top Up Pinjaman KUR BRI
Proses pengajuan top up KUR BRI umumnya lebih cepat daripada pengajuan KUR baru karena data nasabah sudah tercatat di sistem BRI. Namun, tetap ikuti langkah-langkah berikut agar pengajuan Anda berjalan lancar.
Syarat top up pinjaman KUR BRI sebenarnya tak jauh berbeda dengan pengajuan KUR BRI pertama kali. Yang penting, pastikan usahamu berjalan lancar dan memenuhi kriteria yang ditetapkan. Ingat, KUR BRI merupakan bagian dari skema Kredit Usaha Rakyat yang bertujuan untuk memberdayakan UMKM. Oleh karena itu, riwayat pembayaran pinjaman sebelumnya sangat diperhatikan. Ketepatan waktu pembayaran cicilan jadi kunci utama agar pengajuan top up KUR BRI kamu disetujui.
Jadi, perhatikan baik-baik riwayat transaksimu sebelum mengajukan top up.
- Konsultasikan rencana top up Anda dengan petugas BRI terdekat.
- Kumpulkan seluruh dokumen persyaratan yang dibutuhkan.
- Ajukan permohonan top up KUR BRI secara langsung ke kantor cabang BRI terdekat.
- Tunggu proses verifikasi dan persetujuan dari pihak BRI.
- Setelah disetujui, dana top up akan ditransfer ke rekening BRI Anda.
Perbedaan Persyaratan Top Up KUR BRI dengan Pengajuan KUR BRI Baru
Perbedaan utama terletak pada adanya persyaratan tambahan untuk top up, yaitu bukti kinerja usaha selama periode pinjaman sebelumnya. Pihak BRI akan mengevaluasi kinerja usaha Anda berdasarkan laporan keuangan dan riwayat pembayaran angsuran. Proses verifikasi pun cenderung lebih singkat karena data debitur sudah tercatat dalam sistem BRI.
Persyaratan Keuangan Top Up Pinjaman KUR BRI
Mengajukan top up pinjaman KUR BRI membutuhkan lebih dari sekadar keinginan. Perlu perencanaan matang dan pemenuhan persyaratan keuangan yang ketat. Kemampuan membayar kembali pinjaman adalah kunci utama persetujuan. Berikut uraian detail mengenai persyaratan keuangan yang perlu Anda perhatikan.
Riwayat Kredit dan Kemampuan Pembayaran
Riwayat kredit Anda menjadi faktor penentu utama dalam pengajuan top up. BRI akan mengevaluasi rekam jejak pembayaran pinjaman sebelumnya. Konsistensi dalam membayar angsuran tepat waktu menunjukkan kredibilitas Anda sebagai peminjam yang bertanggung jawab. Selain itu, kemampuan pembayaran saat ini juga akan dianalisa secara cermat. Hal ini mencakup pendapatan bersih bulanan, pengeluaran rutin, dan aset yang dimiliki. Semakin baik riwayat kredit dan semakin besar kemampuan pembayaran, semakin tinggi peluang persetujuan top up pinjaman Anda.
Syarat top up KUR BRI sebenarnya cukup mudah, namun perlu diingat bahwa keberhasilan pengajuan bergantung pada riwayat pembayaran pinjaman Anda. Sebelum mengajukan top up, cek dulu simulasi angsuran dengan melihat Tabel KUR BRI Pinjaman 100 Juta untuk memperkirakan kemampuan finansial Anda. Dengan memahami tabel tersebut, Anda dapat lebih siap dalam memenuhi persyaratan top up KUR BRI dan memperbesar peluang persetujuan pengajuan Anda.
Ingat, ketepatan dalam memenuhi syarat top up KUR BRI akan menentukan kelancaran proses selanjutnya.
Contoh Perhitungan Kemampuan Pembayaran
Misalnya, Anda memiliki pendapatan bersih Rp 5 juta per bulan. Pengeluaran rutin Anda (termasuk cicilan pinjaman KUR yang sudah ada) mencapai Rp 2 juta per bulan. Maka, kemampuan pembayaran Anda untuk top up adalah Rp 3 juta (Rp 5 juta – Rp 2 juta). Angka ini akan menjadi acuan BRI dalam menentukan besaran top up yang disetujui, dengan mempertimbangkan suku bunga dan tenor pinjaman.
Syarat top up Pinjaman KUR BRI umumnya lebih ketat dibanding pengajuan pertama. Perlu rekam jejak pembayaran yang baik dan usaha yang berkembang. Ingin mengajukan pinjaman yang lebih besar? Anda bisa mempertimbangkan Pinjaman KUR BRI 100 Juta 2024 , namun tetap perlu memenuhi syarat-syarat yang berlaku. Setelah pinjaman tersebut lunas, peluang top up berikutnya akan lebih terbuka lebar.
Jadi, pastikan pengelolaan keuangan usaha Anda terkontrol agar memenuhi syarat top up Pinjaman KUR BRI selanjutnya.
Skenario Pengajuan Top Up: Kondisi Keuangan Baik vs. Kurang Baik
Mari kita bandingkan dua skenario. Skenario pertama, seorang nasabah dengan riwayat kredit baik, pendapatan stabil, dan pengeluaran terkontrol mengajukan top up. Peluang persetujuannya tinggi karena profil keuangannya kuat. Sebaliknya, nasabah dengan riwayat kredit buruk, pendapatan tidak stabil, dan pengeluaran tinggi akan menghadapi kesulitan mendapatkan persetujuan top up. Bahkan jika disetujui, kemungkinan besar jumlah top up yang diberikan akan lebih kecil dan tenornya lebih pendek.
Syarat top up pinjaman KUR BRI sebenarnya tak jauh berbeda dengan pengajuan awal, fokusnya tetap pada kelayakan usaha. Namun, mengetahui besaran plafon yang bisa didapat sangat krusial, apalagi melihat Plafon Pinjaman KUR BRI 2024 yang mungkin saja meningkat. Dengan memahami plafon tersebut, Anda bisa lebih akurat memperkirakan kemampuan membayar dan menyesuaikan pengajuan top up.
Jadi, sebelum mengajukan top up, pastikan Anda benar-benar memahami syarat dan ketentuan yang berlaku, termasuk riwayat pembayaran KUR BRI sebelumnya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persetujuan Top Up dari Sisi Keuangan
- Rasio Keuangan: Rasio antara pendapatan dan pengeluaran, serta rasio antara hutang dan pendapatan (Debt to Income Ratio/DIR) akan dipertimbangkan. Rasio yang sehat menunjukkan kemampuan pembayaran yang baik.
- Aset Jaminan: Kepemilikan aset seperti tanah, bangunan, atau kendaraan dapat menjadi jaminan tambahan dan meningkatkan peluang persetujuan top up.
- Stabilitas Pendapatan: Pendapatan yang stabil dan terjamin akan memberikan keyakinan kepada BRI tentang kemampuan Anda membayar angsuran.
- Riwayat Pembayaran Pinjaman Sebelumnya: Konsistensi dalam membayar angsuran tepat waktu pada pinjaman sebelumnya merupakan faktor kunci.
Simulasi Perhitungan Angsuran Top Up Pinjaman KUR BRI
Simulasi perhitungan angsuran akan bervariasi tergantung pada jumlah top up, suku bunga, dan tenor yang dipilih. Misalnya, untuk top up Rp 20 juta dengan suku bunga 6% per tahun dan tenor 3 tahun (36 bulan), angsuran bulanannya akan berbeda dengan tenor 2 tahun (24 bulan). Semakin panjang tenor, angsuran bulanan akan semakin kecil, tetapi total bunga yang dibayarkan akan semakin besar. Sebaliknya, tenor yang lebih pendek akan menghasilkan angsuran bulanan yang lebih besar, namun total bunga yang dibayarkan akan lebih rendah. Konsultasikan dengan petugas BRI untuk simulasi yang akurat sesuai kondisi keuangan Anda.
Syarat top up pinjaman KUR BRI sebenarnya tak jauh berbeda dengan pengajuan KUR BRI pertama kali. Yang penting, pastikan usaha Anda tetap berjalan lancar dan memenuhi persyaratan kredit. Untuk informasi lebih lengkap mengenai program kredit usaha rakyat ini, silahkan cek detailnya di situs resmi KUR BRI. Setelah memahami detail program tersebut, Anda akan lebih mudah mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk proses top up pinjaman KUR BRI Anda, sehingga pengajuan berjalan lancar dan cepat.
Ingat, ketepatan dokumen sangat krusial dalam proses ini.
Tenor (Bulan) | Angsuran Per Bulan (Estimasi) | Total Bunga (Estimasi) |
---|---|---|
24 | Rp 950.000 | Rp 1.200.000 |
36 | Rp 700.000 | Rp 1.800.000 |
Catatan: Angka-angka di atas merupakan estimasi dan dapat berbeda tergantung suku bunga yang berlaku dan kebijakan BRI.
Syarat top up Pinjaman KUR BRI sebenarnya tak jauh berbeda dengan pengajuan awal, fokusnya tetap pada kelayakan usaha. Namun, jika Anda berencana mengajukan top up hingga nominal besar, misalnya menargetkan Pinjaman KUR BRI 120 Juta , maka riwayat pembayaran pinjaman sebelumnya menjadi sangat krusial. Ketepatan waktu pembayaran cicilan KUR BRI Anda akan menjadi penentu utama persetujuan top up.
Jadi, pastikan rekam jejak keuangan usaha Anda prima sebelum mengajukan top up Pinjaman KUR BRI.
Proses dan Mekanisme Top Up Pinjaman KUR BRI
Top up KUR BRI menawarkan kesempatan emas bagi nasabah yang telah berhasil menjalankan bisnisnya dengan pinjaman KUR sebelumnya. Prosesnya dirancang untuk mempermudah akses modal tambahan, namun tetap memerlukan pemahaman yang baik agar pengajuan berjalan lancar. Berikut uraian lengkap proses dan mekanisme top up pinjaman KUR BRI, dari tahap awal hingga pencairan dana.
Langkah-langkah Proses Top Up Pinjaman KUR BRI
Proses top up KUR BRI melibatkan beberapa langkah penting yang perlu diikuti dengan cermat. Keberhasilan pengajuan sangat bergantung pada kelengkapan dokumen dan pemahaman prosedur yang berlaku. Berikut langkah-langkahnya:
- Konsultasi dengan Petugas BRI: Langkah awal yang krusial adalah berkonsultasi dengan petugas BRI terkait kelayakan dan persyaratan top up KUR. Petugas akan memberikan informasi mengenai besaran plafon yang dapat diajukan, persyaratan dokumen, dan proses pengajuan.
- Pengajuan Permohonan: Setelah konsultasi, ajukan permohonan top up KUR BRI secara resmi. Pengajuan dapat dilakukan secara online melalui aplikasi BRImo atau secara offline di kantor cabang BRI terdekat.
- Verifikasi dan Validasi Dokumen: BRI akan memverifikasi dan memvalidasi kelengkapan dokumen yang diajukan. Proses ini bertujuan untuk memastikan kebenaran data dan kelayakan nasabah untuk mendapatkan top up KUR.
- Survey dan Analisa Kelayakan Usaha: Tim BRI akan melakukan survey dan analisa kelayakan usaha nasabah. Analisa ini bertujuan untuk menilai kemampuan nasabah dalam mengembalikan pinjaman tambahan.
- Pencairan Dana: Setelah semua proses verifikasi dan validasi selesai, dana top up KUR BRI akan dicairkan ke rekening nasabah.
Flowchart Proses Top Up Pinjaman KUR BRI
Untuk memudahkan pemahaman, berikut ilustrasi alur proses top up KUR BRI dalam bentuk flowchart sederhana:
Konsultasi dengan Petugas BRI –> Pengajuan Permohonan –> Verifikasi Dokumen –> Survey & Analisa Usaha –> Persetujuan Pinjaman –> Pencairan Dana
Syarat top up pinjaman KUR BRI sebenarnya cukup detail, meliputi riwayat pembayaran angsuran yang baik dan tentunya plafon pinjaman yang masih memungkinkan penambahan. Untuk detail lengkap persyaratannya, cek dulu Brosur Pinjaman Bank BRI KUR 2025 yang memberikan informasi komprehensif. Setelah membaca brosur tersebut, kamu akan lebih paham persyaratan top up KUR BRI dan bisa mempersiapkan diri dengan lebih matang sebelum mengajukan permohonan.
Peran dan Fungsi Petugas BRI dalam Proses Top Up, Syarat Top Up Pinjaman KUR BRI
Petugas BRI berperan penting dalam setiap tahap proses top up. Mereka memberikan informasi, membantu pengisian formulir, memverifikasi dokumen, melakukan survey, dan memastikan kelancaran proses pencairan dana. Keterlibatan dan keahlian petugas BRI sangat menentukan keberhasilan pengajuan top up KUR.
Contoh Skenario dan Cara Mengatasinya
Berikut contoh skenario yang mungkin terjadi selama proses top up dan cara mengatasinya:
- Skenario: Dokumen pengajuan tidak lengkap. Solusi: Segera lengkapi dokumen yang kurang dan ajukan kembali.
- Skenario: Hasil survey menunjukkan usaha tidak layak. Solusi: Perbaiki kelemahan usaha sesuai saran petugas BRI dan ajukan kembali setelah memenuhi syarat.
- Skenario: Pengajuan ditolak. Solusi: Tanyakan alasan penolakan kepada petugas BRI dan perbaiki kekurangan yang ada.
Perbandingan Metode Pengajuan Top Up KUR BRI
Pengajuan top up KUR BRI dapat dilakukan secara online maupun offline. Berikut perbandingan kedua metode tersebut:
Metode Pengajuan | Keunggulan | Kelemahan | Waktu Proses |
---|---|---|---|
Online (BRImo) | Praktis, cepat, mudah diakses | Membutuhkan akses internet dan keahlian digital | Relatif lebih cepat |
Offline (Kantor Cabang BRI) | Bantuan langsung dari petugas, cocok bagi yang kurang familiar dengan teknologi | Proses lebih lama, membutuhkan waktu perjalanan | Relatif lebih lama |
Biaya dan Bunga Top Up Pinjaman KUR BRI: Syarat Top Up Pinjaman KUR BRI
Top up KUR BRI menawarkan kemudahan akses dana tambahan, namun penting untuk memahami seluk-beluk biaya dan bunga yang terkait sebelum mengajukan permohonan. Memahami detail ini akan membantu Anda merencanakan anggaran dan memastikan kemampuan membayar cicilan sesuai jangka waktu yang disepakati.
Berikut uraian rinci mengenai biaya dan bunga top up KUR BRI, perbandingan dengan pinjaman KUR baru, simulasi perhitungan, kebijakan suku bunga, dan pentingnya pemahaman komprehensif sebelum Anda memutuskan untuk melakukan top up.
Rincian Biaya Top Up KUR BRI
Biaya top up KUR BRI terdiri dari beberapa komponen utama. Selain bunga, Anda perlu mempertimbangkan biaya administrasi dan kemungkinan biaya asuransi. Biaya administrasi biasanya berupa persentase kecil dari total pinjaman yang disetujui, sementara biaya asuransi bergantung pada jenis asuransi yang dipilih dan besaran pinjaman. Besaran biaya ini akan diinformasikan secara transparan oleh pihak BRI sebelum pencairan dana.
Perbandingan Suku Bunga Top Up dan KUR Baru
Suku bunga top up KUR BRI umumnya mengikuti kebijakan suku bunga yang berlaku pada saat pengajuan. Meskipun bisa sama dengan suku bunga KUR baru, ada kemungkinan terdapat sedikit perbedaan. Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk riwayat kredit peminjam dan kondisi ekonomi makro. Untuk informasi terkini mengenai suku bunga, sebaiknya Anda menghubungi langsung kantor cabang BRI terdekat atau mengunjungi website resmi BRI.
Simulasi Perhitungan Total Biaya
Misalnya, Anda melakukan top up sebesar Rp 50 juta dengan suku bunga 6% per tahun dan tenor 3 tahun. Dengan asumsi biaya administrasi 0.5% dan tanpa asuransi, maka biaya administrasi sebesar Rp 250.000 (Rp 50.000.000 x 0.5%). Total bunga yang harus dibayarkan selama 3 tahun bisa dihitung menggunakan rumus bunga majemuk, yang hasilnya akan bervariasi tergantung metode perhitungan bunga yang digunakan BRI. Angka ini akan dijelaskan secara rinci dalam penawaran kredit yang diberikan oleh BRI.
Kebijakan BRI Terkait Perubahan Suku Bunga
BRI berhak untuk mengubah suku bunga top up KUR BRI sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Perubahan suku bunga ini biasanya akan diinformasikan terlebih dahulu kepada debitur. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan suku bunga meliputi kebijakan Bank Indonesia, kondisi pasar keuangan, dan kinerja ekonomi secara umum. Informasi terbaru mengenai kebijakan suku bunga dapat diakses melalui website resmi BRI atau dengan menghubungi petugas BRI.
Pentingnya Memahami Biaya dan Bunga Sebelum Top Up
Penting untuk memahami secara detail seluruh biaya dan bunga yang terkait dengan top up KUR BRI sebelum Anda memutuskan untuk mengajukan permohonan. Kejelasan mengenai hal ini akan membantu Anda dalam merencanakan anggaran dan memastikan kemampuan Anda dalam membayar cicilan tepat waktu. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan petugas BRI jika Anda memiliki pertanyaan atau membutuhkan penjelasan lebih lanjut.
FAQ Top Up Pinjaman KUR BRI
Memperluas usaha dengan top up KUR BRI? Tentu saja! Namun, memahami proses dan persyaratannya sangat penting agar pengajuan Anda berjalan lancar. Berikut beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan seputar top up pinjaman KUR BRI, beserta jawabannya yang akan membantu Anda dalam prosesnya.
Cara Mengajukan Top Up Pinjaman KUR BRI
Proses pengajuan top up KUR BRI umumnya dilakukan melalui kantor cabang BRI tempat Anda mendapatkan pinjaman KUR sebelumnya. Anda perlu menyiapkan dokumen persyaratan yang lengkap dan mengajukan permohonan secara langsung. Beberapa cabang BRI mungkin menawarkan layanan pengajuan online, namun hal ini perlu dikonfirmasi terlebih dahulu kepada pihak BRI.
Persyaratan Top Up KUR BRI
Persyaratan top up KUR BRI serupa dengan persyaratan pengajuan KUR baru, namun dengan penambahan beberapa poin terkait kinerja usaha Anda selama periode pinjaman sebelumnya. Secara umum, Anda perlu menunjukkan peningkatan omset usaha, rekam jejak pembayaran yang baik, dan rencana bisnis yang jelas untuk penggunaan dana top up. Detail persyaratan akan bervariasi tergantung pada kebijakan BRI dan jenis KUR yang Anda miliki.
- Rekam jejak pembayaran pinjaman KUR sebelumnya yang baik.
- Laporan keuangan usaha yang menunjukkan peningkatan omset.
- Proposal bisnis yang jelas dan terukur untuk penggunaan dana top up.
- Dokumen pendukung lainnya sesuai dengan persyaratan BRI.
Lama Proses Persetujuan Top Up Pinjaman KUR BRI
Waktu yang dibutuhkan untuk persetujuan top up KUR BRI bervariasi, tergantung pada kelengkapan dokumen dan kompleksitas verifikasi data. Secara umum, proses ini dapat memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu. Kecepatan proses juga dipengaruhi oleh tingkat kesibukan kantor cabang BRI terkait.
Penolakan Pengajuan Top Up KUR BRI
Penolakan pengajuan top up KUR BRI biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti rekam jejak pembayaran yang buruk, laporan keuangan yang kurang meyakinkan, atau rencana bisnis yang tidak jelas dan tidak terukur. Jika pengajuan Anda ditolak, sebaiknya tanyakan langsung kepada pihak BRI mengenai alasan penolakan dan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kekurangan tersebut.
Cara Menghitung Kemampuan Pembayaran Top Up KUR BRI
Menghitung kemampuan pembayaran sangat penting untuk memastikan Anda mampu melunasi pinjaman top up. Anda perlu mempertimbangkan total cicilan pinjaman baru, beserta beban operasional dan pengeluaran lainnya. Lakukan analisis arus kas usaha Anda untuk memastikan bahwa Anda memiliki cukup pendapatan untuk menutupi semua kewajiban keuangan.
Sebagai contoh, jika omset usaha Anda meningkat secara signifikan setelah pinjaman KUR pertama, Anda bisa menghitung kemampuan pembayaran dengan membandingkan pendapatan bersih bulanan dengan total cicilan pinjaman baru. Pastikan terdapat selisih yang cukup untuk menutupi kebutuhan operasional dan kebutuhan pribadi Anda.