Simulasi Kredit KUR Mandiri 2025 untuk Peternakan
Simulasi Kredit KUR Mandiri 2025 Untuk Peternakan – Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mandiri merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas permodalan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk peternak. Program ini menawarkan berbagai manfaat, seperti suku bunga rendah, jangka waktu pinjaman fleksibel, dan proses pengajuan yang relatif mudah. Dengan memanfaatkan KUR Mandiri, peternak dapat mengembangkan usahanya, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan pendapatan. Perencanaan keuangan yang matang sangat krusial dalam keberhasilan usaha peternakan, memastikan kelangsungan bisnis dan pengembalian investasi yang optimal. Artikel ini akan menyajikan simulasi kredit KUR Mandiri 2025 untuk usaha peternakan ayam pedaging skala kecil, memberikan gambaran praktis tentang bagaimana program ini dapat membantu pertumbuhan bisnis peternakan di tengah tren industri yang berkembang.
Persyaratan umum pengajuan KUR Mandiri untuk usaha peternakan meliputi kepemilikan usaha yang sah, memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), dan memenuhi kriteria usaha yang ditetapkan oleh Bank Mandiri. Dokumen pendukung seperti KTP, Kartu Keluarga, dan bukti kepemilikan usaha juga diperlukan. Besaran kredit yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan usaha peternak, dengan memperhatikan aspek kelayakan usaha dan kemampuan pengembalian pinjaman.
Skenario Simulasi Kredit Peternakan Ayam Pedaging Skala Kecil, Simulasi Kredit KUR Mandiri 2025 Untuk Peternakan
Simulasi ini akan membahas pengajuan KUR Mandiri untuk usaha peternakan ayam pedaging skala kecil dengan kapasitas 1.000 ekor ayam. Simulasi ini akan memperhitungkan berbagai faktor, termasuk kebutuhan modal kerja, proyeksi pendapatan, dan kemampuan pengembalian pinjaman. Angka-angka yang digunakan merupakan estimasi dan dapat bervariasi tergantung kondisi pasar dan lokasi usaha.
Kebutuhan Modal dan Proyeksi Pendapatan
Dalam skenario ini, diasumsikan kebutuhan modal untuk membangun kandang, membeli bibit ayam, pakan, obat-obatan, dan biaya operasional lainnya mencapai Rp 50.000.000. Proyeksi pendapatan didasarkan pada harga jual ayam pedaging di pasaran dan tingkat kematian ayam yang diasumsikan. Dengan asumsi harga jual ayam Rp 30.000 per ekor dan tingkat kematian 5%, diperkirakan pendapatan kotor mencapai Rp 135.000.000 per siklus pemeliharaan (misalnya, 4 bulan).
- Biaya Kandang: Rp 15.000.000
- Bibit Ayam (1000 ekor): Rp 10.000.000
- Pakan: Rp 15.000.000
- Obat-obatan dan Vaksin: Rp 5.000.000
- Biaya Operasional Lainnya: Rp 5.000.000
Simulasi Angsuran KUR Mandiri
Dengan asumsi pengajuan kredit sebesar Rp 50.000.000 dengan suku bunga KUR Mandiri 2025 (yang akan diumumkan secara resmi oleh pihak bank) misalnya 6% per tahun dan jangka waktu pinjaman 3 tahun, maka simulasi angsuran bulanan dapat dihitung. Perhitungan ini hanya sebagai ilustrasi dan dapat berbeda berdasarkan suku bunga dan tenor yang sebenarnya. Konsultasikan dengan pihak Bank Mandiri untuk mendapatkan informasi terkini dan perhitungan yang akurat.
Tenor (Bulan) | Suku Bunga (%) | Angsuran Bulanan (Estimasi) |
---|---|---|
36 | 6 | Rp 1.550.000 |
Tren Peternakan di Tahun 2025 dan Dukungan KUR
Tren peternakan di tahun 2025 diperkirakan akan semakin mengarah pada peningkatan efisiensi dan teknologi. Penerapan teknologi tepat guna, seperti sistem manajemen kandang otomatis dan pemantauan kesehatan terintegrasi, akan menjadi kunci keberhasilan. KUR Mandiri dapat mendukung tren ini dengan menyediakan akses permodalan bagi peternak untuk berinvestasi dalam teknologi dan inovasi, meningkatkan produktivitas, dan daya saing usaha.
Contohnya, peternak dapat menggunakan dana KUR untuk membeli peralatan modern seperti sistem pendingin otomatis untuk kandang ayam, yang dapat meningkatkan angka kematian dan meningkatkan efisiensi produksi. Selain itu, dana KUR juga dapat digunakan untuk mengikuti pelatihan dan pengembangan kapasitas di bidang peternakan modern.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Simulasi Kredit
Simulasi kredit KUR Mandiri untuk peternakan bergantung pada beberapa faktor kunci yang saling berkaitan dan mempengaruhi besarnya angsuran serta total biaya pinjaman. Memahami faktor-faktor ini penting bagi calon debitur untuk merencanakan keuangan dan memilih skema pinjaman yang sesuai dengan kemampuannya.
Besarnya Pinjaman dan Kebutuhan Modal Usaha Peternakan
Jumlah pinjaman yang diajukan secara langsung dipengaruhi oleh kebutuhan modal usaha peternakan. Besarnya modal yang dibutuhkan akan bergantung pada skala usaha, jenis ternak yang dipelihara, biaya operasional (pakan, obat-obatan, perawatan), serta rencana pengembangan usaha. Misalnya, peternakan sapi skala besar akan membutuhkan modal yang jauh lebih besar dibandingkan dengan peternakan ayam kampung skala kecil. Perencanaan bisnis yang matang dan rinci akan membantu menentukan jumlah pinjaman yang dibutuhkan secara akurat.
Pengaruh Suku Bunga KUR Mandiri terhadap Total Cicilan
Suku bunga merupakan komponen penting dalam perhitungan simulasi kredit. Suku bunga KUR Mandiri yang lebih rendah akan menghasilkan total cicilan yang lebih kecil. Sebaliknya, suku bunga yang tinggi akan meningkatkan total biaya pinjaman yang harus dibayar. Penting untuk membandingkan suku bunga yang ditawarkan oleh berbagai lembaga keuangan sebelum memutuskan untuk mengajukan pinjaman.
Tabel Perbandingan Suku Bunga KUR Mandiri Berdasarkan Jangka Waktu Pinjaman
Berikut tabel perbandingan ilustrasi suku bunga KUR Mandiri untuk berbagai jangka waktu pinjaman (data ilustrasi, bukan data riil yang terupdate dan perlu diverifikasi langsung ke pihak Mandiri):
Jangka Waktu (Bulan) | Suku Bunga (%) |
---|---|
12 | 6 |
24 | 7 |
36 | 8 |
48 | 9 |
Catatan: Angka-angka dalam tabel ini merupakan ilustrasi dan dapat berbeda dengan suku bunga yang berlaku saat ini. Pastikan untuk mengecek informasi terbaru langsung dari website resmi Bank Mandiri atau cabang terdekat.
Hubungan Antara Jumlah Pinjaman, Jangka Waktu, dan Total Cicilan
Hubungan antara jumlah pinjaman, jangka waktu, dan total cicilan bersifat kompleks dan saling mempengaruhi. Secara umum, semakin besar jumlah pinjaman, semakin besar pula total cicilan yang harus dibayar. Begitu pula, semakin panjang jangka waktu pinjaman, meskipun angsuran bulanan lebih kecil, total cicilan yang dibayarkan akan lebih besar karena bunga yang berjalan lebih lama. Berikut ilustrasi diagram yang menunjukkan hubungan tersebut (deskripsi diagram):
Diagram tersebut akan menampilkan tiga sumbu: sumbu X mewakili jumlah pinjaman, sumbu Y mewakili jangka waktu pinjaman, dan sumbu Z mewakili total cicilan. Sebuah permukaan tiga dimensi akan menggambarkan bagaimana total cicilan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah pinjaman dan jangka waktu pinjaman. Permukaan tersebut akan menunjukkan peningkatan yang lebih tajam ketika jumlah pinjaman dan jangka waktu pinjaman meningkat secara bersamaan.
Langkah-Langkah Simulasi Kredit KUR Mandiri
Simulasi kredit KUR Mandiri untuk usaha peternakan sangat penting untuk merencanakan kebutuhan dana dan mengantisipasi kewajiban pembayaran. Proses simulasi ini membantu calon debitur memahami besaran cicilan, total bunga, dan total pembayaran yang harus dipenuhi. Berikut langkah-langkah detail untuk melakukan simulasi kredit KUR Mandiri, khususnya untuk usaha peternakan.
Perencanaan Kebutuhan Modal
Langkah pertama adalah menentukan kebutuhan modal usaha peternakan secara rinci. Perencanaan ini harus meliputi semua biaya yang diperlukan, mulai dari pembelian bibit, pakan, obat-obatan, hingga renovasi kandang jika diperlukan. Buatlah daftar terperinci dan perkirakan biaya untuk setiap item. Sebagai contoh, untuk usaha peternakan ayam pedaging, perencanaan ini bisa mencakup biaya pembelian bibit ayam, pakan, obat-obatan, vaksin, biaya tenaga kerja, dan biaya operasional lainnya.
Penentuan Jangka Waktu dan Suku Bunga
Setelah menentukan kebutuhan modal, tentukan jangka waktu pinjaman yang diinginkan. KUR Mandiri menawarkan berbagai pilihan jangka waktu, umumnya antara 1 hingga 5 tahun. Pemilihan jangka waktu ini harus mempertimbangkan kemampuan pembayaran cicilan bulanan. Selanjutnya, tentukan suku bunga yang berlaku. Suku bunga KUR Mandiri bervariasi dan dapat berubah sesuai kebijakan pemerintah dan bank. Untuk simulasi ini, kita akan menggunakan suku bunga 6% sebagai contoh.
Perhitungan Cicilan Bulanan dengan Rumus Anuitas
Untuk menghitung cicilan bulanan, kita dapat menggunakan rumus anuitas. Rumus ini memperhitungkan pokok pinjaman, suku bunga, dan jangka waktu pinjaman. Rumus anuitas adalah:
M = P * i * (1 + i)^n / ((1 + i)^n – 1)
dimana:
- M = Angsuran bulanan
- P = Pokok pinjaman (Rp 50.000.000)
- i = Suku bunga per bulan (6%/12 = 0.005)
- n = Jumlah bulan (3 tahun * 12 bulan/tahun = 36 bulan)
Dengan menggunakan rumus tersebut, perhitungan cicilan bulanan untuk pinjaman Rp 50.000.000 dengan suku bunga 6% selama 3 tahun adalah:
M = 50000000 * 0.005 * (1 + 0.005)^36 / ((1 + 0.005)^36 – 1) ≈ Rp 1.577.515
Rincian Simulasi Kredit
Berikut tabel rincian simulasi kredit untuk usaha peternakan ayam pedaging dengan kebutuhan modal Rp 50.000.000, jangka waktu 3 tahun, dan suku bunga 6%:
Bulan | Angsuran Pokok | Angsuran Bunga | Total Angsuran | Sisa Pokok |
---|---|---|---|---|
1 | Rp 1.388.889 | Rp 188.626 | Rp 1.577.515 | Rp 48.611.111 |
2 | Rp 1.392.278 | Rp 185.237 | Rp 1.577.515 | Rp 47.218.833 |
36 | Rp 1.438.000 | Rp 139.515 | Rp 1.577.515 | Rp 0 |
Total | Rp 50.000.000 | Rp 5.775.150 | Rp 55.775.150 |
Catatan: Angka-angka pada tabel di atas merupakan perkiraan dan dapat bervariasi tergantung pada metode perhitungan yang digunakan oleh bank.
Flowchart Simulasi Kredit
Berikut gambaran alur perhitungan simulasi kredit dalam bentuk flowchart:
[Deskripsi Flowchart: Mulai -> Tentukan Kebutuhan Modal -> Tentukan Jangka Waktu dan Suku Bunga -> Hitung Cicilan Bulanan (menggunakan rumus anuitas) -> Hitung Total Bunga -> Hitung Total Pembayaran -> Tampilkan Rincian Simulasi -> Selesai]
Analisis Risiko dan Strategi Mitigasi
Simulasi kredit KUR Mandiri 2025 untuk peternakan, meskipun menawarkan peluang finansial, tetap menyimpan potensi risiko. Keberhasilan pengajuan dan pengembalian kredit bergantung pada kemampuan peternak dalam mengelola usaha dan meminimalisir dampak negatif yang mungkin terjadi. Analisis risiko yang komprehensif dan penerapan strategi mitigasi yang efektif menjadi kunci keberhasilan.
Berikut ini uraian mengenai identifikasi potensi risiko dalam usaha peternakan, strategi mitigasi yang dapat diterapkan, dan pentingnya perencanaan bisnis yang matang dalam mengurangi risiko kredit macet.
Potensi Risiko dalam Usaha Peternakan
Usaha peternakan menghadapi berbagai risiko yang dapat mengganggu kelancaran operasional dan kemampuan pengembalian kredit. Risiko ini dapat dikategorikan menjadi risiko internal dan eksternal. Risiko internal meliputi manajemen yang buruk, kurangnya pengetahuan teknis, dan masalah kesehatan ternak. Sementara risiko eksternal mencakup fluktuasi harga pakan, wabah penyakit, dan perubahan kebijakan pemerintah.
Strategi Mitigasi Risiko
Penerapan strategi mitigasi yang tepat sangat penting untuk mengurangi dampak negatif dari potensi risiko. Strategi ini harus dirancang secara komprehensif dan disesuaikan dengan jenis dan skala usaha peternakan.
- Diversifikasi Usaha: Menernak lebih dari satu jenis ternak atau menggabungkan usaha peternakan dengan usaha lain dapat mengurangi ketergantungan pada satu sumber pendapatan dan meminimalisir kerugian jika terjadi penurunan harga atau masalah pada satu jenis ternak.
- Manajemen Risiko Penyakit Ternak: Penerapan biosekuriti yang ketat, vaksinasi rutin, dan pengawasan kesehatan ternak secara berkala dapat mencegah penyebaran penyakit dan mengurangi angka kematian ternak. Kerjasama dengan dokter hewan juga penting untuk penanganan penyakit yang terjadi.
- Manajemen Keuangan yang Baik: Pembuatan catatan keuangan yang tertib, pengelolaan arus kas yang efektif, dan perencanaan keuangan yang matang dapat membantu peternak dalam mengantisipasi kebutuhan dana dan menghindari keterlambatan pembayaran kredit.
- Asuransi Peternakan: Memperoleh asuransi peternakan dapat memberikan perlindungan finansial jika terjadi kerugian akibat kematian ternak, wabah penyakit, atau bencana alam.
- Pengembangan Pasar dan Pemasaran: Mencari pasar yang stabil dan terjamin untuk hasil ternak, baik secara langsung maupun melalui kerjasama dengan koperasi atau perusahaan pengolah, dapat menjamin pendapatan yang stabil.
Tabel Ringkasan Risiko, Dampak, dan Strategi Mitigasi
Potensi Risiko | Dampak | Strategi Mitigasi |
---|---|---|
Penyakit Ternak | Kematian ternak, penurunan produksi, peningkatan biaya pengobatan | Vaksinasi, biosekuriti, pengawasan kesehatan, asuransi |
Fluktuasi Harga Pakan | Meningkatnya biaya produksi, penurunan keuntungan | Diversifikasi pakan, pencarian sumber pakan yang lebih murah, negosiasi harga |
Penurunan Harga Produk Peternakan | Penurunan pendapatan, kesulitan pembayaran kredit | Diversifikasi produk, pengembangan pasar, peningkatan kualitas produk |
Bencana Alam | Kerusakan kandang, kematian ternak | Asuransi, pembangunan kandang yang tahan bencana |
Kurangnya Pengalaman dan Pengetahuan | Manajemen yang buruk, rendahnya produktivitas | Pelatihan, konsultasi dengan ahli |
Pentingnya Perencanaan Bisnis yang Matang
Perencanaan bisnis yang matang merupakan fondasi penting dalam mengurangi risiko kredit macet. Perencanaan bisnis yang komprehensif meliputi analisis pasar, perencanaan produksi, perencanaan keuangan, dan strategi pemasaran. Dengan perencanaan yang matang, peternak dapat mengantisipasi potensi risiko, merencanakan strategi mitigasi yang tepat, dan meningkatkan peluang keberhasilan usaha peternakan.
Kesimpulan dan Saran: Simulasi Kredit KUR Mandiri 2025 Untuk Peternakan
Simulasi kredit KUR Mandiri 2025 untuk peternakan telah memberikan gambaran mengenai potensi akses permodalan bagi para peternak. Pemahaman yang komprehensif tentang persyaratan, proses pengajuan, dan perhitungan simulasi sangat krusial untuk keberhasilan memperoleh kredit dan mengembangkan usaha peternakan. Berikut rangkuman poin penting dan saran praktis untuk memaksimalkan peluang mendapatkan KUR Mandiri.
Poin-Poin Penting Simulasi KUR Mandiri
Simulasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa KUR Mandiri menawarkan skema pembiayaan yang menarik untuk pengembangan usaha peternakan, dengan suku bunga kompetitif dan jangka waktu pinjaman yang fleksibel. Namun, keberhasilan pengajuan kredit sangat bergantung pada kelengkapan dokumen dan kesiapan usaha peternak. Hal penting lainnya adalah perencanaan usaha yang matang dan realistis, termasuk proyeksi pendapatan dan pengeluaran yang akurat. Dengan perencanaan yang baik, peternak dapat memaksimalkan manfaat KUR Mandiri dan meminimalkan risiko.
Saran Perencanaan dan Pengajuan Kredit KUR Mandiri
- Susun rencana usaha yang detail dan realistis, termasuk proyeksi keuangan, analisis pasar, dan strategi pemasaran.
- Persiapkan dokumen persyaratan KUR Mandiri secara lengkap dan akurat. Ketidaklengkapan dokumen dapat menyebabkan penolakan pengajuan.
- Pahami dengan baik suku bunga, jangka waktu pinjaman, dan besaran cicilan sebelum mengajukan kredit. Lakukan perbandingan dengan skema pembiayaan lain jika diperlukan.
- Manfaatkan layanan konsultasi yang disediakan oleh pihak Bank Mandiri untuk mendapatkan arahan dan informasi yang lebih detail.
- Selalu utamakan transparansi dan kejujuran dalam proses pengajuan kredit.
Sumber Informasi Terpercaya tentang KUR Mandiri
Informasi terpercaya mengenai KUR Mandiri dapat diperoleh melalui beberapa sumber, antara lain website resmi Bank Mandiri, kantor cabang Bank Mandiri terdekat, dan layanan call center Bank Mandiri. Selain itu, pemerintah daerah dan instansi terkait juga seringkali menyediakan informasi dan pelatihan mengenai akses permodalan, termasuk KUR Mandiri.
Motivasi Pengembangan Usaha Peternakan
Dengan perencanaan yang matang dan akses permodalan yang tepat, usaha peternakan dapat berkembang pesat dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan. KUR Mandiri hadir sebagai solusi pembiayaan yang dapat membantu peternak mencapai tujuan mereka. Keberhasilan usaha peternakan tidak hanya bergantung pada faktor modal, tetapi juga pada inovasi, ketekunan, dan adaptasi terhadap perubahan pasar.
Kutipan Inspiratif
“Keberhasilan bukan kunci kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kunci keberhasilan. Jika Anda mencintai apa yang Anda lakukan, Anda akan sukses.” – Albert Schweitzer
Pertanyaan Umum (FAQ)
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan terkait pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mandiri untuk sektor peternakan di tahun 2025. Informasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum dan sebaiknya dikonfirmasi langsung dengan pihak Bank Mandiri untuk informasi terkini dan paling akurat.
Persyaratan Pengajuan KUR Mandiri untuk Peternakan
Pengajuan KUR Mandiri untuk peternakan memiliki persyaratan administrasi dan persyaratan usaha yang perlu dipenuhi. Persyaratan ini dapat berubah, sehingga penting untuk selalu mengecek informasi terbaru di website resmi Bank Mandiri atau cabang terdekat.
- Persyaratan Administrasi: Umumnya meliputi KTP, Kartu Keluarga, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan dokumen pendukung lainnya yang mungkin diminta oleh Bank Mandiri.
- Persyaratan Usaha: Meliputi bukti kepemilikan usaha peternakan (seperti sertifikat tanah, bukti kepemilikan kandang, dll.), rekam jejak usaha yang baik, dan rencana usaha yang terstruktur dan realistis. Bank Mandiri biasanya akan menilai kelayakan usaha berdasarkan aspek-aspek seperti potensi keuntungan, manajemen usaha, dan kemampuan pemohon dalam mengelola usaha peternakan.
Batas Maksimal Pinjaman KUR Mandiri
Batas maksimal pinjaman KUR Mandiri bervariasi dan bergantung pada beberapa faktor. Besaran plafon pinjaman ditentukan berdasarkan analisa kelayakan usaha dan kemampuan debitur dalam melunasi pinjaman.
- Nilai Agunan: Besarnya agunan yang dimiliki akan mempengaruhi jumlah pinjaman yang disetujui.
- Riwayat Kredit: Riwayat kredit yang baik akan meningkatkan peluang mendapatkan pinjaman dengan plafon yang lebih tinggi.
- Kemampuan Pembayaran: Kemampuan debitur untuk membayar cicilan secara rutin akan menjadi pertimbangan utama.
- Jenis Usaha: Jenis usaha peternakan (misalnya, skala usaha, jenis ternak) juga akan mempengaruhi plafon pinjaman yang ditawarkan.
Sebagai gambaran umum, plafon KUR Mandiri dapat mencapai ratusan juta rupiah, tetapi perlu diingat bahwa ini hanya ilustrasi dan persetujuan akhir tetap berada pada kebijakan Bank Mandiri.
Cara Menghitung Cicilan KUR Mandiri
Perhitungan cicilan KUR Mandiri umumnya menggunakan metode anuitas, dimana setiap cicilan terdiri dari pokok pinjaman dan bunga. Rumus perhitungannya cukup kompleks dan melibatkan beberapa variabel. Namun, Bank Mandiri biasanya akan memberikan simulasi cicilan kepada calon debitur.
Rumus umum: Cicilan = (Pokok Pinjaman x Bunga) / (1 – (1 + Bunga)^-Jumlah Periode)
Sebagai contoh ilustrasi, jika seseorang meminjam Rp 100.000.000 dengan bunga 6% per tahun dan jangka waktu 5 tahun (60 bulan), maka besarnya cicilan bulanan dapat dihitung menggunakan rumus di atas atau melalui simulasi yang disediakan oleh Bank Mandiri. Angka ini hanya ilustrasi dan dapat berbeda bergantung pada suku bunga dan tenor yang berlaku.
Konsekuensi Gagal Bayar KUR Mandiri
Gagal bayar KUR Mandiri akan berdampak negatif bagi debitur. Konsekuensi yang mungkin terjadi meliputi:
- Denda keterlambatan: Bank Mandiri akan mengenakan denda atas keterlambatan pembayaran cicilan.
- Penurunan Skor Kredit: Riwayat kredit yang buruk akan mempengaruhi akses pembiayaan di masa mendatang.
- Penagihan oleh Bank: Bank Mandiri akan melakukan penagihan secara intensif kepada debitur.
- Pengadilan: Dalam kasus gagal bayar yang serius, Bank Mandiri dapat menempuh jalur hukum.
Oleh karena itu, penting untuk merencanakan keuangan dengan matang dan memastikan kemampuan untuk membayar cicilan KUR Mandiri secara tepat waktu.
Informasi Lebih Lanjut tentang KUR Mandiri
Informasi lebih lanjut mengenai KUR Mandiri dapat diperoleh melalui beberapa sumber terpercaya:
- Website Resmi Bank Mandiri: Website resmi Bank Mandiri menyediakan informasi lengkap dan terbaru tentang KUR Mandiri.
- Cabang Bank Mandiri Terdekat: Kunjungi cabang Bank Mandiri terdekat untuk berkonsultasi langsung dengan petugas.
- Call Center Bank Mandiri: Hubungi call center Bank Mandiri untuk mendapatkan informasi melalui telepon.