Pengertian Surat Peminjaman Kendaraan
Contoh Surat Peminjaman Kendaraan – Surat peminjaman kendaraan merupakan dokumen resmi yang mengatur perjanjian antara pemilik kendaraan (pemberi pinjaman) dan pihak yang meminjam (peminjam). Dokumen ini berfungsi sebagai bukti sah atas kesepakatan peminjaman, mencantumkan detail kendaraan, jangka waktu peminjaman, dan tanggung jawab masing-masing pihak. Keberadaan surat ini sangat penting untuk mencegah potensi sengketa atau permasalahan hukum di kemudian hari.
Dengan adanya surat peminjaman yang jelas dan terstruktur, kedua belah pihak memiliki landasan hukum yang kuat jika terjadi perselisihan. Hal ini memastikan kedua pihak terlindungi secara legal dan meminimalisir risiko kerugian yang mungkin timbul.
Definisi Surat Peminjaman Kendaraan dari Berbagai Sumber, Contoh Surat Peminjaman Kendaraan
Meskipun tidak ada definisi baku yang seragam dari berbagai sumber hukum formal, inti dari surat peminjaman kendaraan tetap sama: sebuah perjanjian tertulis yang mengatur peminjaman kendaraan dari pemilik kepada peminjam dengan syarat dan ketentuan yang disepakati bersama. Definisi ini dapat diinterpretasikan dari berbagai peraturan perundang-undangan terkait perjanjian, khususnya perjanjian pinjam-meminjam.
- Sumber hukum (misalnya, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata) secara implisit mengatur tentang perjanjian pinjam meminjam, termasuk yang berkaitan dengan barang bergerak seperti kendaraan. Surat peminjaman kendaraan dapat diinterpretasikan sebagai wujud tertulis dari perjanjian tersebut.
- Praktik umum di masyarakat dan dunia bisnis juga mengakui pentingnya surat peminjaman kendaraan sebagai bukti tertulis yang kuat untuk menghindari kesalahpahaman dan sengketa.
Pentingnya Surat Peminjaman Kendaraan dalam Mencegah Sengketa
Bayangkan skenario berikut: A meminjam mobil B tanpa surat perjanjian. Selama masa peminjaman, mobil tersebut mengalami kecelakaan. Tanpa surat peminjaman, akan sulit menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan dan biaya perbaikan. Namun, dengan adanya surat peminjaman yang jelas, tanggung jawab masing-masing pihak akan tercantum dengan rinci, sehingga proses penyelesaian masalah menjadi lebih mudah dan terarah.
Contoh Surat Peminjaman Kendaraan penting untuk mengatur peminjaman secara formal, mencakup detail kendaraan dan masa peminjaman. Namun, situasi keuangan terkadang rumit, misalnya terlilit hutang riba. Jika Anda menghadapi masalah serupa, pertimbangkan solusi alternatif seperti Pinjaman Syariah Untuk Melunasi Hutang Riba untuk mengatasi kesulitan tersebut. Setelah keuangan stabil, Anda dapat kembali fokus pada hal-hal administratif seperti menyusun Contoh Surat Peminjaman Kendaraan yang rapi dan terorganisir.
Contoh lain, jika mobil tersebut hilang atau dicuri selama masa peminjaman, surat peminjaman akan menjadi bukti sah kepemilikan A dan memudahkan proses pelaporan kepada pihak berwajib. Dengan demikian, surat peminjaman kendaraan berfungsi sebagai perlindungan hukum bagi kedua belah pihak.
Elemen Penting dalam Surat Peminjaman Kendaraan
Sebuah surat peminjaman kendaraan yang baik dan sah harus memuat beberapa elemen penting berikut ini untuk memastikan keabsahan dan kelengkapan dokumen.
- Identitas Pemilik Kendaraan (Nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan nomor identitas)
- Identitas Peminjam Kendaraan (Nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan nomor identitas)
- Spesifikasi Kendaraan (Merk, tipe, nomor polisi, nomor rangka/mesin)
- Jangka Waktu Peminjaman (Tanggal mulai dan tanggal berakhir peminjaman)
- Tujuan Peminjaman (Keperluan peminjaman kendaraan)
- Biaya (Jika ada, termasuk biaya sewa atau ganti rugi)
- Tanggung Jawab Peminjam (Perawatan, asuransi, dan tanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan)
- Tanda Tangan dan Materai (Sebagai bukti persetujuan dan keabsahan dokumen)
Poin Penting Saat Membuat Surat Peminjaman Kendaraan
Berikut beberapa poin yang perlu diperhatikan ketika membuat surat peminjaman kendaraan agar terhindar dari permasalahan hukum di kemudian hari.
- Buatlah surat dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami oleh kedua belah pihak.
- Pastikan semua informasi yang dicantumkan akurat dan lengkap.
- Gunakan bahasa formal dan hindari penggunaan bahasa yang ambigu.
- Sertakan klausul yang mengatur tanggung jawab masing-masing pihak secara rinci.
- Pastikan surat ditandatangani oleh kedua belah pihak dan dilengkapi dengan materai.
- Buatlah rangkap dua dan masing-masing pihak menyimpan satu salinan.
Format Surat Peminjaman Kendaraan: Contoh Surat Peminjaman Kendaraan
Membuat surat peminjaman kendaraan yang baik dan benar sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari. Surat ini menjadi bukti tertulis kesepakatan antara peminjam dan pemilik kendaraan. Berikut ini akan diuraikan format surat peminjaman kendaraan yang lengkap dan terperinci, disertai contoh untuk kendaraan pribadi dan perusahaan, serta perbedaannya.
Format Surat Peminjaman Kendaraan dalam Tabel
Berikut format surat peminjaman kendaraan yang disusun dalam bentuk tabel untuk memudahkan pemahaman. Tabel ini dirancang responsif sehingga mudah dibaca di berbagai perangkat.
Bagian Surat | Isi | Contoh Pengisian | Penjelasan |
---|---|---|---|
Identitas Pemberi Pinjaman | Nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan nomor identitas (KTP). | Nama: Budi Santoso, Alamat: Jl. Sudirman No. 123, Jakarta, Telp: 08123456789, KTP: 1234567890123456 | Data lengkap pemberi pinjaman untuk identifikasi yang jelas. |
Identitas Peminjam | Nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan nomor identitas (KTP). | Nama: Ani Lestari, Alamat: Jl. Merdeka No. 456, Jakarta, Telp: 08987654321, KTP: 9876543210987654 | Data lengkap peminjam untuk identifikasi yang jelas. |
Data Kendaraan | Merk, tipe, nomor polisi, dan nomor rangka/mesin. | Merk: Toyota Avanza, Tipe: G, No. Polisi: B 1234 ABC, No. Rangka: 1234567890123456 | Detail kendaraan yang dipinjamkan untuk menghindari kesalahan. |
Tujuan Peminjaman | Keperluan peminjaman kendaraan (pribadi atau bisnis, serta tujuan spesifik). | Keperluan Pribadi: Mengantar keluarga ke rumah sakit. | Penjelasan jelas tujuan peminjaman untuk transparansi. |
Jangka Waktu Peminjaman | Tanggal dan waktu peminjaman, serta tanggal dan waktu pengembalian. | Tanggal Pinjam: 20 Oktober 2023, Pukul 08.00 WIB, Tanggal Kembali: 21 Oktober 2023, Pukul 18.00 WIB | Jangka waktu yang jelas untuk menghindari perselisihan. |
Kondisi Kendaraan Saat Peminjaman | Deskripsi kondisi kendaraan saat dipinjam (termasuk kerusakan jika ada). | Kondisi baik, tanpa kerusakan. | Catatan kondisi awal kendaraan untuk menghindari perselisihan saat pengembalian. |
Tanggung Jawab Peminjam | Kewajiban peminjam selama masa peminjaman (misalnya, biaya perawatan, kerusakan, denda keterlambatan). | Peminjam bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan kendaraan selama masa peminjaman. | Ketentuan yang jelas mengenai tanggung jawab peminjam. |
Tanda Tangan dan Tanggal | Tanda tangan pemberi pinjaman dan peminjam serta tanggal pembuatan surat. | (Tanda tangan Budi Santoso), (Tanda tangan Ani Lestari), Tanggal: 20 Oktober 2023 | Legalitas surat peminjaman. |
Contoh Surat Peminjaman Kendaraan Pribadi
Contoh surat ini menggambarkan peminjaman mobil pribadi untuk keperluan pribadi. Perhatikan detail informasi yang tercantum.
(Berikutnya akan berisi contoh surat yang ditulis secara naratif, menyertakan detail sesuai kolom tabel di atas. Karena keterbatasan ruang, contoh surat tidak disertakan di sini, tetapi dapat dibayangkan sebagai pengembangan dari isi tabel di atas, dengan format surat resmi dan bahasa yang sopan.)
Membutuhkan Contoh Surat Peminjaman Kendaraan yang resmi? Siapkan dokumennya dengan teliti ya! Jika Anda berencana membeli kendaraan dan membutuhkan dana tambahan, perlu diketahui bahwa informasi mengenai berbagai skema pembiayaan bisa Anda temukan di Brosur Pinjaman Bank Bjb , sangat membantu dalam proses perencanaan. Dengan perencanaan keuangan yang matang, proses pembuatan Contoh Surat Peminjaman Kendaraan pun akan lebih mudah dan terhindar dari masalah di kemudian hari.
Pastikan semua detail tercantum dengan jelas dalam surat tersebut.
Contoh Surat Peminjaman Kendaraan Perusahaan
Contoh surat ini menggambarkan peminjaman mobil perusahaan untuk keperluan bisnis. Perbedaannya terletak pada detail tujuan peminjaman dan mungkin penambahan informasi terkait perusahaan.
Membutuhkan Contoh Surat Peminjaman Kendaraan yang resmi? Siapkan dokumennya dengan teliti, karena kepercayaan sangat penting. Jika Anda membutuhkan dana tambahan untuk keperluan pribadi atau usaha, pertimbangkan untuk mengecek List Pinjaman Kur BRI untuk melihat berbagai pilihan yang tersedia. Informasi mengenai suku bunga dan persyaratannya bisa membantu Anda merencanakan pengeluaran, termasuk biaya perawatan kendaraan yang mungkin dipinjamkan.
Dengan perencanaan keuangan yang matang, Anda bisa lebih tenang dalam proses peminjaman kendaraan maupun pengajuan pinjaman lainnya.
(Berikutnya akan berisi contoh surat yang ditulis secara naratif, menyertakan detail sesuai kolom tabel di atas, dengan penambahan informasi perusahaan seperti nama perusahaan, alamat, dan nomor telepon perusahaan. Karena keterbatasan ruang, contoh surat tidak disertakan di sini, tetapi dapat dibayangkan sebagai pengembangan dari isi tabel di atas, dengan format surat resmi dan bahasa yang sopan.)
Perbedaan Format Surat Peminjaman Kendaraan untuk Keperluan Pribadi dan Bisnis
Perbedaan utama terletak pada tujuan peminjaman. Surat peminjaman untuk keperluan pribadi akan mencantumkan tujuan pribadi, sedangkan surat peminjaman untuk keperluan bisnis akan mencantumkan tujuan bisnis yang lebih spesifik, mungkin termasuk nama klien atau proyek yang terkait. Selain itu, surat peminjaman untuk keperluan bisnis mungkin memerlukan persetujuan dari pihak manajemen perusahaan.
Membuat Contoh Surat Peminjaman Kendaraan yang baik dan resmi penting untuk menghindari kesalahpahaman. Dokumen ini perlu detail dan jelas, sebagaimana pentingnya kejelasan informasi finansial, misalnya saat Anda berencana mengajukan pinjaman. Untuk referensi terkait perencanaan keuangan, Anda bisa melihat Tabel Pinjaman Mandiri Syariah yang bisa membantu Anda memperkirakan kemampuan finansial sebelum meminjam kendaraan. Dengan perencanaan yang matang, baik dalam hal administrasi peminjaman kendaraan maupun pengelolaan keuangan pribadi, maka pembuatan Contoh Surat Peminjaman Kendaraan akan lebih terarah dan terhindar dari potensi masalah di kemudian hari.
Isi Penting dalam Surat Peminjaman Kendaraan
Surat peminjaman kendaraan merupakan dokumen penting yang melindungi hak dan kewajiban baik peminjam maupun pemilik kendaraan. Dokumen ini secara hukum mengikat dan memberikan kerangka kerja yang jelas terkait penggunaan kendaraan selama periode peminjaman. Kejelasan isi surat akan meminimalisir potensi konflik atau kesalahpahaman di kemudian hari.
Informasi Penting yang Harus Dicantumkan
Sebuah surat peminjaman kendaraan yang baik harus memuat informasi rinci dan lengkap untuk menghindari ambiguitas. Informasi tersebut meliputi identitas kedua belah pihak, detail kendaraan, dan kesepakatan terkait penggunaan dan tanggung jawab.
Membutuhkan Contoh Surat Peminjaman Kendaraan yang resmi? Siapkan dokumennya dengan teliti, karena kepercayaan sangat penting. Jika Anda membutuhkan dana tambahan untuk keperluan pribadi atau usaha, pertimbangkan untuk mengecek List Pinjaman Kur BRI untuk melihat berbagai pilihan yang tersedia. Informasi mengenai suku bunga dan persyaratannya bisa membantu Anda merencanakan pengeluaran, termasuk biaya perawatan kendaraan yang mungkin dipinjamkan.
Dengan perencanaan keuangan yang matang, Anda bisa lebih tenang dalam proses peminjaman kendaraan maupun pengajuan pinjaman lainnya.
- Identitas Peminjam: Nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan nomor identitas (KTP).
- Identitas Pemilik: Nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan nomor identitas (KTP).
- Detail Kendaraan: Merk, tipe, nomor polisi, nomor rangka (VIN), dan warna kendaraan. Sertakan juga kondisi kendaraan saat dipinjamkan, misalnya: “dalam kondisi baik dan berfungsi normal.”
- Jangka Waktu Peminjaman: Tentukan tanggal dan jam peminjaman dan pengembalian kendaraan secara spesifik. Hindari penggunaan istilah yang ambigu seperti “beberapa hari”.
- Tujuan Peminjaman: Sebutkan tujuan penggunaan kendaraan. Informasi ini membantu menentukan jenis asuransi yang dibutuhkan.
- Tanggung Jawab Masing-Masing Pihak: Tentukan secara jelas siapa yang bertanggung jawab atas biaya perawatan, bensin, asuransi, dan denda pelanggaran lalu lintas selama masa peminjaman. Biasanya, peminjam bertanggung jawab atas semua biaya tersebut.
Konsekuensi Hukum Atas Kecelakaan atau Kerusakan Kendaraan
Surat peminjaman harus mencakup klausul yang mengatur konsekuensi hukum jika terjadi kecelakaan atau kerusakan kendaraan selama masa peminjaman. Hal ini penting untuk menentukan tanggung jawab dan menghindari perselisihan di kemudian hari.
- Tanggung Jawab Atas Kerusakan: Sebaiknya dicantumkan secara jelas siapa yang bertanggung jawab atas biaya perbaikan jika terjadi kerusakan, baik akibat kecelakaan atau kelalaian. Umumnya, peminjam bertanggung jawab atas kerusakan yang diakibatkan oleh kelalaiannya.
- Asuransi Kendaraan: Sebaiknya dijelaskan apakah kendaraan tersebut telah diasuransikan dan siapa yang menanggung biaya asuransi. Jika peminjam menyebabkan kecelakaan, apakah asuransi pemilik kendaraan akan menanggung kerugiannya.
- Prosedur Pelaporan Kecelakaan: Tentukan prosedur yang harus diikuti jika terjadi kecelakaan, termasuk pelaporan kepada pihak berwajib dan perusahaan asuransi.
Poin-Poin Penting yang Perlu Disepakati
Sebelum kendaraan dipinjamkan, beberapa poin penting perlu disepakati dan dicantumkan dalam surat peminjaman untuk menghindari kesalahpahaman.
- Kesepakatan mengenai batas penggunaan kendaraan (misalnya, jarak tempuh maksimum).
- Kesepakatan mengenai penggunaan kendaraan untuk tujuan tertentu (misalnya, tidak untuk balap atau kegiatan ilegal).
- Kesepakatan mengenai tempat dan waktu pengembalian kendaraan.
- Kesepakatan mengenai sanksi jika terjadi pelanggaran kesepakatan.
Contoh Klausul Perlindungan Kedua Belah Pihak
Berikut contoh klausul yang dapat dimasukkan dalam surat peminjaman untuk melindungi kepentingan kedua belah pihak:
“Pemilik kendaraan berhak meminta pengembalian kendaraan sewaktu-waktu jika terdapat indikasi pelanggaran kesepakatan atau penggunaan kendaraan yang tidak sesuai dengan perjanjian. Peminjam wajib mengembalikan kendaraan dalam kondisi yang sama seperti saat dipinjam, kecuali kerusakan yang diakibatkan oleh faktor di luar kendali peminjam.”
Saran praktis untuk memastikan keamanan kendaraan yang dipinjamkan: Pastikan untuk membuat salinan surat peminjaman dan menyimpannya dengan aman. Fotocopy KTP peminjam dan catat nomor telepon yang bisa dihubungi. Lakukan pengecekan kondisi kendaraan secara detail sebelum dan sesudah peminjaman, serta dokumentasikan dengan foto atau video.
Contoh Kasus dan Solusi
Surat peminjaman kendaraan, sekilas tampak sederhana, namun perannya krusial dalam mencegah sengketa. Kejelasan isi dan bukti tertulis yang kuat dapat menjadi penentu dalam penyelesaian konflik. Berikut beberapa contoh kasus dan solusi yang mengilustrasikan pentingnya surat peminjaman kendaraan yang baik.
Kasus Sengketa dan Penyelesaiannya
Bayangkan Pak Budi meminjamkan mobilnya kepada Pak Anton tanpa surat peminjaman. Selama peminjaman, mobil mengalami kecelakaan. Tanpa bukti tertulis, sulit menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan. Namun, jika ada surat peminjaman yang jelas menyebutkan kewajiban Pak Anton untuk menanggung biaya perbaikan, proses penyelesaian akan jauh lebih mudah. Surat tersebut menjadi bukti kuat dalam proses mediasi atau bahkan jalur hukum.
Surat Peminjaman sebagai Bukti Kuat
Contoh lain, Nona Ani meminjamkan motornya kepada temannya, Dina, dengan disertai surat peminjaman yang mencantumkan tanggal peminjaman, jangka waktu, dan kondisi kendaraan saat dipinjam. Motor tersebut kemudian hilang. Berkat surat peminjaman tersebut, Nona Ani dapat membuktikan kepemilikan dan jangka waktu peminjaman kepada pihak berwajib, memudahkan proses pelaporan dan investigasi kehilangan.
Skenario Berpotensi Masalah Hukum dan Pencegahannya
Skenario berpotensi masalah: Bapak Joko meminjamkan truknya untuk mengangkut barang ilegal tanpa sepengetahuan dan persetujuan tertulis. Jika terjadi masalah hukum terkait barang ilegal tersebut, Bapak Joko dapat terkena dampak hukum meskipun hanya meminjamkan kendaraannya. Surat peminjaman yang baik, dengan detail tujuan penggunaan kendaraan, dapat meminimalisir risiko hukum bagi peminjam dan pemilik kendaraan. Surat tersebut menjadi bukti bahwa Bapak Joko tidak terlibat dalam aktivitas ilegal tersebut.
Tips Pencegahan Sengketa Peminjaman Kendaraan
Pastikan surat peminjaman memuat informasi lengkap seperti identitas peminjam dan pemilik, deskripsi kendaraan, tujuan peminjaman, jangka waktu, kondisi kendaraan saat dipinjam dan dikembalikan, serta konsekuensi kerusakan atau kehilangan. Simpan salinan surat peminjaman untuk kedua belah pihak. Jika memungkinkan, sertakan saksi yang dapat memberikan kesaksian jika terjadi sengketa.
Manfaat Surat Peminjaman yang Baik
Surat peminjaman kendaraan yang komprehensif dan detail dapat berfungsi sebagai bukti hukum yang kuat, mencegah kesalahpahaman, memudahkan penyelesaian sengketa, dan melindungi hak dan kewajiban kedua belah pihak. Dengan demikian, proses peminjaman kendaraan dapat berjalan lancar dan aman.
Pertanyaan Umum Seputar Surat Peminjaman Kendaraan
Membuat surat peminjaman kendaraan, meskipun terkesan sederhana, memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami. Dokumen ini berfungsi sebagai bukti tertulis kesepakatan antara pemilik dan peminjam kendaraan, melindungi kedua belah pihak dari potensi masalah di kemudian hari. Berikut penjelasan beberapa pertanyaan umum terkait surat peminjaman kendaraan.
Kewajiban Pembuatan Surat Peminjaman Kendaraan Secara Tertulis
Surat peminjaman kendaraan secara tertulis sangat disarankan, bahkan hampir wajib, terutama untuk peminjaman jangka panjang atau melibatkan kendaraan dengan nilai tinggi. Keberadaan surat ini memberikan kepastian hukum dan melindungi kedua belah pihak. Jika terjadi sengketa, surat ini menjadi bukti kuat atas kesepakatan yang telah disepakati. Tanpa surat tertulis, pembuktian akan lebih sulit dan bergantung pada kesaksian, yang bisa saja bias atau kurang kredibel.
Tanggung Jawab Atas Kecelakaan Saat Kendaraan Dipinjam
Terjadinya kecelakaan saat kendaraan dipinjamkan menimbulkan pertanyaan mengenai tanggung jawab masing-masing pihak. Secara umum, tanggung jawab utama atas kecelakaan terletak pada pihak yang mengemudikan kendaraan saat kejadian, yaitu peminjam. Namun, jika kecelakaan disebabkan oleh kelalaian pemilik kendaraan (misalnya, kerusakan pada kendaraan yang diketahui tetapi tidak diperbaiki), maka pemilik juga dapat dimintai pertanggungjawaban. Asuransi kendaraan juga berperan penting dalam hal ini. Penting untuk memastikan bahwa asuransi kendaraan yang dipinjamkan aktif dan mencakup berbagai skenario kecelakaan.
Cara Memastikan Keamanan Kendaraan yang Dipinjamkan
Untuk memastikan keamanan kendaraan yang dipinjamkan, beberapa langkah praktis dapat dilakukan. Pertama, lakukan pengecekan kondisi kendaraan secara menyeluruh sebelum dipinjamkan, catat kondisi fisik kendaraan secara detail, termasuk kerusakan yang ada, dan foto sebagai bukti. Kedua, buatlah salinan Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) peminjam. Ketiga, sepakati secara jelas jangka waktu peminjaman dan batasan penggunaan kendaraan. Terakhir, sebelum penyerahan, pastikan semua dokumen kendaraan lengkap dan tersimpan dengan aman.
Langkah Hukum Jika Peminjam Tidak Mengembalikan Kendaraan Tepat Waktu
Jika peminjam tidak mengembalikan kendaraan tepat waktu sesuai kesepakatan, pemilik kendaraan dapat mengambil beberapa langkah hukum. Langkah pertama adalah menghubungi peminjam dan meminta pengembalian kendaraan secara baik-baik. Jika komunikasi tidak membuahkan hasil, langkah selanjutnya adalah mengirimkan surat peringatan secara tertulis. Jika masih belum ada respon, pemilik dapat menempuh jalur hukum dengan melaporkan kasus ini ke pihak berwajib dan mengajukan gugatan perdata untuk mendapatkan kembali kendaraannya.
Perbedaan Hukum Peminjaman Kendaraan untuk Keperluan Pribadi dan Bisnis
Secara hukum, tidak ada perbedaan mendasar dalam hal peminjaman kendaraan untuk keperluan pribadi atau bisnis. Namun, perbedaan terletak pada konteks dan risiko yang terlibat. Peminjaman untuk keperluan bisnis biasanya melibatkan risiko yang lebih tinggi, misalnya penggunaan kendaraan dalam kegiatan operasional perusahaan yang mungkin meningkatkan kemungkinan kecelakaan atau kerusakan. Oleh karena itu, dalam konteks bisnis, surat perjanjian peminjaman kendaraan sebaiknya lebih detail dan komprehensif, termasuk klausul mengenai tanggung jawab atas kerusakan atau kerugian yang mungkin terjadi selama masa peminjaman.