Butuh Pinjaman Uang Mendesak? Solusi Ada!

//

Dwi, CFP.

Butuh Pinjaman Uang Mendesak

Butuh Pinjaman Uang Mendesak – Keperluan finansial mendesak dapat terjadi kapan saja, tanpa diduga. Situasi darurat seringkali menuntut solusi cepat, dan pinjaman uang menjadi salah satu pilihan yang dipertimbangkan. Memahami berbagai jenis pinjaman dan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum mengajukannya sangat krusial untuk memastikan keputusan yang bijak dan bertanggung jawab.

Situasi Darurat yang Membutuhkan Pinjaman Mendesak

Berbagai situasi tak terduga dapat membuat seseorang membutuhkan dana cepat. Kondisi medis darurat, seperti kecelakaan atau penyakit serius, seringkali membutuhkan biaya pengobatan yang tinggi dan mendesak. Kerusakan properti akibat bencana alam atau kecelakaan juga dapat menimbulkan kebutuhan finansial yang signifikan. Selain itu, masalah keuangan mendadak seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan biaya pendidikan anak secara tiba-tiba juga dapat menjadi pemicu.

Sebagai contoh, bayangkan seseorang mengalami kecelakaan mobil dan membutuhkan biaya perawatan rumah sakit yang besar. Atau, seorang pengusaha kecil yang usahanya mengalami kerusakan akibat banjir dan membutuhkan dana untuk perbaikan dan operasional. Dalam situasi-situasi seperti ini, pinjaman uang mendesak menjadi solusi yang memungkinkan untuk mengatasi masalah tersebut.

Perbandingan Jenis Pinjaman Mendesak

Terdapat beberapa jenis pinjaman yang dapat dipertimbangkan dalam situasi mendesak, masing-masing dengan karakteristik yang berbeda. Penting untuk memahami perbedaannya sebelum membuat keputusan.

Jenis Pinjaman Bunga Jangka Waktu Persyaratan
Pinjaman Online (Payday Loan) Sangat Tinggi (bisa mencapai 100% per tahun) Singkat (biasanya 2 minggu – 1 bulan) Persyaratan mudah, seringkali hanya membutuhkan KTP dan slip gaji
Pinjaman dari Lembaga Keuangan Mikro Tinggi (variatif, tergantung lembaga) Relatif singkat (beberapa bulan hingga 1 tahun) Persyaratan relatif mudah, umumnya membutuhkan jaminan atau agunan
Kredit Tanpa Agunan (KTA) dari Bank Sedang (variatif, tergantung bank dan profil peminjam) Cukup panjang (bisa mencapai beberapa tahun) Persyaratan lebih ketat, membutuhkan slip gaji, rekening koran, dan mungkin agunan

Catatan: Angka bunga dan jangka waktu bersifat indikatif dan dapat bervariasi tergantung kebijakan masing-masing lembaga pemberi pinjaman.

Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Meminjam

Sebelum mengambil keputusan untuk meminjam uang, beberapa faktor penting perlu dipertimbangkan dengan matang. Jumlah pinjaman yang dibutuhkan harus disesuaikan dengan kemampuan untuk mengembalikannya. Suku bunga, biaya administrasi, dan jangka waktu pinjaman juga harus dianalisis secara detail untuk menghitung total biaya yang harus dibayarkan. Riwayat kredit juga akan memengaruhi persetujuan dan suku bunga yang ditawarkan.

Pertanyaan Penting Sebelum Mengajukan Pinjaman

Mengajukan pertanyaan yang tepat sebelum mengajukan pinjaman akan membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik. Berikut beberapa pertanyaan penting yang perlu diajukan:

  • Berapa total biaya pinjaman, termasuk bunga dan biaya administrasi?
  • Berapa jangka waktu pinjaman dan berapa besar angsuran bulanannya?
  • Apa saja persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pinjaman?
  • Apa konsekuensi jika gagal membayar angsuran?
  • Apakah ada biaya penalti jika pinjaman dilunasi sebelum jatuh tempo?
  • Apakah ada biaya tersembunyi lainnya?

Sumber Pinjaman Uang Mendesak

Membutuhkan uang secara mendesak merupakan situasi yang sering dihadapi banyak orang. Kehilangan pekerjaan, biaya medis darurat, atau perbaikan rumah yang tak terduga hanyalah beberapa contoh situasi yang dapat membuat kita membutuhkan dana tambahan dengan cepat. Oleh karena itu, memahami berbagai sumber pinjaman dan konsekuensinya sangatlah penting untuk membuat keputusan finansial yang bijak.

Lembaga Keuangan Formal

Lembaga keuangan formal, seperti bank dan koperasi, menawarkan pinjaman dengan prosedur yang lebih terstruktur dan terjamin. Keuntungannya termasuk suku bunga yang relatif lebih rendah (walaupun bervariasi tergantung kebijakan dan profil peminjam), proses pengajuan yang lebih transparan, dan perlindungan hukum yang lebih kuat bagi peminjam. Namun, persyaratan pengajuan di lembaga formal biasanya lebih ketat, membutuhkan dokumen lengkap dan riwayat kredit yang baik. Proses persetujuannya juga bisa memakan waktu lebih lama dibandingkan sumber informal.

  1. Bank: Langkah-langkah pengajuan pinjaman di bank umumnya meliputi konsultasi dengan petugas bank, penyediaan dokumen persyaratan (seperti KTP, slip gaji, dan bukti kepemilikan aset), pengajuan aplikasi, verifikasi data, dan pencairan dana. Proses ini dapat memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu.
  2. Koperasi: Koperasi biasanya memiliki persyaratan yang lebih fleksibel dibandingkan bank, namun suku bunga dan plafon pinjaman mungkin lebih terbatas. Langkah pengajuan umumnya mirip dengan bank, namun prosesnya mungkin lebih cepat dan lebih personal.

Lembaga Keuangan Informal

Pinjaman dari sumber informal, seperti rentenir atau pinjaman online ilegal, menawarkan kemudahan akses dan kecepatan pencairan dana. Namun, risiko yang terkait dengan sumber ini jauh lebih tinggi. Suku bunga yang diterapkan biasanya sangat tinggi dan tidak transparan, serta seringkali terdapat biaya-biaya tersembunyi yang tidak diinformasikan di awal. Kurangnya perlindungan hukum juga membuat peminjam rentan terhadap praktik-praktik yang tidak etis.

Meminjam uang dari sumber informal dapat mengakibatkan jeratan hutang yang sulit dilepaskan. Suku bunga yang mencekik dan ancaman dari rentenir dapat membuat situasi keuangan semakin memburuk. Pertimbangkan dengan sangat matang sebelum memilih jalur ini.

  1. Pinjaman Online Ilegal: Proses pengajuan biasanya sangat mudah dan cepat, namun risiko penipuan dan bunga tinggi sangat besar. Seringkali, data pribadi peminjam disalahgunakan.
  2. Rentenir: Pengajuan pinjaman dilakukan secara langsung dengan rentenir, seringkali tanpa dokumen resmi. Risiko eksploitasi dan intimidasi sangat tinggi.

Perhitungan Total Biaya Pinjaman

Total biaya pinjaman meliputi pokok pinjaman, bunga, dan biaya administrasi. Misalnya, jika Anda meminjam Rp 10.000.000 dengan bunga 2% per bulan selama 6 bulan dan biaya administrasi Rp 500.000, maka perhitungannya adalah:

Total Bunga = (Pokok Pinjaman x Suku Bunga x Jangka Waktu) = (10.000.000 x 0.02 x 6) = Rp 1.200.000

Total Biaya = Pokok Pinjaman + Total Bunga + Biaya Administrasi = 10.000.000 + 1.200.000 + 500.000 = Rp 11.700.000

Angka-angka ini merupakan contoh ilustrasi dan dapat bervariasi tergantung pada kebijakan masing-masing lembaga pemberi pinjaman.

Tips Mengelola Pinjaman Mendesak: Butuh Pinjaman Uang Mendesak

Butuh Pinjaman Uang Mendesak

Mendapatkan pinjaman uang mendesak terkadang tak terelakkan, namun penting untuk mengelolanya dengan bijak agar tidak terjerat hutang yang semakin membesar. Pengelolaan yang tepat akan membantu Anda melunasi pinjaman dengan lancar dan menghindari masalah keuangan di masa depan. Berikut beberapa tips praktis yang dapat Anda terapkan.

Rencana Pembayaran yang Realistis

Membuat rencana pembayaran yang realistis adalah langkah krusial dalam mengelola pinjaman mendesak. Analisis penghasilan bulanan Anda secara detail, termasuk pengeluaran tetap dan variabel. Tentukan jumlah maksimal yang mampu Anda sisihkan setiap bulan untuk pembayaran pinjaman tanpa mengganggu kebutuhan hidup sehari-hari. Jangan sampai rencana pembayaran Anda terlalu ambisius sehingga malah membuat Anda kesulitan di kemudian hari. Contohnya, jika penghasilan bulanan Anda Rp 5 juta dan pengeluaran tetap Rp 3 juta, Anda bisa mengalokasikan maksimal Rp 1 juta untuk pembayaran pinjaman. Sisanya, Rp 1 juta, bisa Anda gunakan sebagai dana darurat atau untuk kebutuhan tak terduga lainnya. Dengan demikian, rencana pembayaran Anda tetap realistis dan berkelanjutan.

Strategi Mengindari Bunga Tinggi dan Biaya Tambahan

Bunga tinggi dan biaya tambahan dapat membuat jumlah pinjaman membengkak secara signifikan. Sebelum mengajukan pinjaman, bandingkan suku bunga dan biaya dari berbagai lembaga pemberi pinjaman. Pilihlah lembaga yang menawarkan suku bunga terendah dan biaya tambahan seminimal mungkin. Perhatikan juga detail perjanjian pinjaman, termasuk jangka waktu pinjaman, metode pembayaran, dan konsekuensi keterlambatan pembayaran. Membandingkan beberapa penawaran akan membantu Anda mendapatkan opsi pinjaman yang paling menguntungkan. Sebagai ilustrasi, perbedaan suku bunga 1% saja dapat berdampak signifikan pada total biaya pinjaman dalam jangka panjang, terutama untuk pinjaman dengan jangka waktu yang panjang.

Sumber Daya untuk Mengatasi Kesulitan Pembayaran

Jika Anda mengalami kesulitan dalam membayar pinjaman, jangan ragu untuk mencari bantuan. Beberapa sumber daya yang dapat membantu antara lain lembaga konsultan keuangan, program bantuan pemerintah (jika tersedia), atau negosiasi langsung dengan lembaga pemberi pinjaman untuk restrukturisasi pinjaman. Komunikasi yang terbuka dan jujur dengan lembaga pemberi pinjaman sangat penting untuk menemukan solusi yang saling menguntungkan. Jangan sampai Anda menunda komunikasi karena hal ini dapat memperburuk situasi. Beberapa lembaga pemberi pinjaman menawarkan program restrukturisasi pinjaman, seperti memperpanjang jangka waktu pinjaman atau mengurangi jumlah cicilan bulanan. Manfaatkan sumber daya ini dengan bijak untuk mengatasi kesulitan pembayaran.

Meningkatkan Literasi Keuangan

Peningkatan literasi keuangan sangat penting untuk menghindari kebutuhan akan pinjaman mendesak di masa depan. Pelajari cara mengelola keuangan pribadi dengan baik, termasuk membuat anggaran, menabung, dan berinvestasi. Ikuti kursus atau seminar tentang manajemen keuangan, baca buku atau artikel terkait, atau konsultasikan dengan konsultan keuangan. Dengan meningkatkan pemahaman Anda tentang keuangan, Anda dapat membuat keputusan keuangan yang lebih bijak dan mengurangi risiko harus meminjam uang secara mendesak. Membiasakan diri menabung secara teratur, bahkan dalam jumlah kecil, adalah langkah awal yang efektif untuk membangun fondasi keuangan yang kuat dan menghindari ketergantungan pada pinjaman.

Perlindungan Konsumen dan Hukum

Butuh Pinjaman Uang Mendesak

Meminjam uang secara mendesak seringkali membuat kita terburu-buru dan kurang teliti. Oleh karena itu, memahami hak-hak konsumen dan potensi risiko hukum sangat penting untuk menghindari kerugian finansial dan masalah hukum di kemudian hari. Berikut ini beberapa poin penting yang perlu Anda ketahui terkait perlindungan konsumen dan aspek hukum dalam pinjaman uang mendesak.

Hak-Hak Konsumen dalam Pinjaman Uang Mendesak

Sebagai konsumen, Anda memiliki sejumlah hak yang dilindungi oleh hukum, terutama saat mengajukan pinjaman uang mendesak. Anda berhak mendapatkan informasi yang jelas dan transparan mengenai suku bunga, biaya administrasi, denda keterlambatan, dan jangka waktu pembayaran. Anda juga berhak menolak penawaran pinjaman yang dianggap tidak adil atau merugikan. Pastikan Anda membaca dan memahami seluruh isi perjanjian pinjaman sebelum menandatanganinya. Jangan ragu untuk meminta klarifikasi jika ada hal yang kurang jelas.

Potensi Risiko dan Penipuan Pinjaman Uang Mendesak

Pinjaman uang mendesak rentan terhadap penipuan. Beberapa modus operandi yang perlu diwaspadai antara lain penawaran bunga rendah yang tidak masuk akal, permintaan pembayaran di muka, proses persetujuan yang terlalu mudah tanpa verifikasi identitas yang ketat, dan tekanan untuk segera mengambil keputusan. Waspadai juga situs atau platform pinjaman online yang tidak terdaftar dan tidak memiliki izin resmi dari otoritas yang berwenang. Jangan pernah memberikan informasi pribadi yang sensitif, seperti nomor rekening bank dan kartu kredit, kepada pihak yang tidak terpercaya.

Langkah-Langkah Melaporkan Penipuan Terkait Pinjaman

Jika Anda mengalami penipuan terkait pinjaman uang mendesak, segera laporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang. Berikut langkah-langkah yang dapat Anda lakukan:

  1. Kumpulkan semua bukti yang terkait dengan penipuan tersebut, seperti bukti transfer uang, perjanjian pinjaman (jika ada), dan komunikasi dengan pihak pemberi pinjaman.
  2. Laporkan kejadian tersebut kepada kepolisian setempat.
  3. Laporkan kejadian tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau lembaga perlindungan konsumen lainnya yang relevan.
  4. Jika Anda menggunakan platform online, laporkan kejadian tersebut kepada platform tersebut.
  5. Konsultasikan dengan pengacara untuk mendapatkan bantuan hukum jika diperlukan.

Lembaga Pemerintah atau Organisasi yang Membantu Konsumen, Butuh Pinjaman Uang Mendesak

Beberapa lembaga pemerintah dan organisasi yang dapat membantu konsumen yang mengalami masalah dengan pinjaman uang mendesak antara lain Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Konsumen Indonesia (LKI), dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Lembaga-lembaga ini menyediakan informasi, konsultasi, dan bantuan hukum bagi konsumen yang merasa dirugikan.

Dampak Hukum Gagal Membayar Pinjaman

Gagal membayar pinjaman dapat berdampak hukum yang serius. Pihak pemberi pinjaman dapat menuntut Anda melalui jalur hukum untuk membayar tunggakan beserta denda dan biaya lainnya. Dalam kasus tertentu, aset Anda dapat disita untuk menutupi hutang. Riwayat kredit Anda juga akan tercoreng, sehingga akan sulit untuk mendapatkan pinjaman di masa mendatang. Oleh karena itu, penting untuk selalu melunasi pinjaman sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.

Alternatif Selain Pinjaman

Membutuhkan uang mendesak memang situasi yang sulit. Namun, meminjam uang bukanlah satu-satunya jalan keluar. Terdapat beberapa alternatif yang dapat dipertimbangkan, setiap pilihan memiliki keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Memilih alternatif yang tepat bergantung pada situasi keuangan dan kebutuhan individu.

Mencari Sumber Pendapatan Tambahan

Mencari penghasilan tambahan dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi kebutuhan keuangan mendesak. Ini bisa berupa pekerjaan sampingan, menjual barang-barang tidak terpakai, atau memanfaatkan keahlian untuk mendapatkan penghasilan tambahan secara online.

  • Keuntungan: Tidak menambah beban utang, meningkatkan kemampuan finansial jangka panjang.
  • Kerugian: Membutuhkan waktu dan usaha ekstra, penghasilan tambahan mungkin tidak cukup untuk menutup seluruh kebutuhan.
  • Contoh Skenario: Seorang mahasiswa yang membutuhkan biaya kuliah tambahan dapat bekerja paruh waktu di restoran atau menjadi tutor.
  • Langkah-langkah Implementasi: Identifikasi keahlian dan waktu luang, cari peluang pekerjaan sampingan atau cara menghasilkan uang tambahan secara online, manfaatkan platform online untuk menjual barang bekas.

Mengurangi Pengeluaran

Meninjau kembali pola pengeluaran dan melakukan penghematan dapat membantu mengatasi kebutuhan keuangan mendesak. Identifikasi pengeluaran yang tidak perlu dan cari cara untuk mengurangi atau menghilangkannya.

  • Keuntungan: Mengurangi beban keuangan, meningkatkan disiplin keuangan.
  • Kerugian: Membutuhkan perubahan gaya hidup, sulit dilakukan jika kebutuhan pokok sudah minim.
  • Contoh Skenario: Mengurangi frekuensi makan di luar, mengurangi langganan layanan streaming yang tidak terpakai, menggunakan transportasi umum.
  • Langkah-langkah Implementasi: Buat catatan pengeluaran selama beberapa minggu, identifikasi pengeluaran yang dapat dikurangi, buat anggaran bulanan yang realistis.

Meminjam dari Keluarga atau Teman

Meminjam uang dari keluarga atau teman dekat dapat menjadi pilihan yang lebih mudah dan terkadang tanpa bunga. Namun, penting untuk menjaga transparansi dan kesepakatan yang jelas untuk menghindari masalah di kemudian hari.

  • Keuntungan: Bunga lebih rendah atau bahkan tanpa bunga, proses lebih mudah dan cepat.
  • Kerugian: Mungkin menimbulkan ketidaknyamanan jika tidak dapat membayar tepat waktu, dapat merusak hubungan jika tidak dikelola dengan baik.
  • Contoh Skenario: Meminjam uang dari orang tua untuk biaya pengobatan darurat.
  • Langkah-langkah Implementasi: Bicarakan kebutuhan dengan jujur, sepakati jangka waktu pembayaran dan jumlah cicilan, buat perjanjian tertulis jika jumlah pinjaman besar.

Menjual Aset

Menjual aset berharga seperti perhiasan, elektronik, atau kendaraan dapat menjadi solusi cepat untuk mendapatkan uang tunai. Namun, pertimbangkan nilai sentimental dan kebutuhan aset tersebut di masa depan.

  • Keuntungan: Mendapatkan uang tunai dengan cepat, membebaskan aset yang tidak terpakai.
  • Kerugian: Kehilangan aset berharga, mungkin mendapatkan harga jual yang lebih rendah dari nilai sebenarnya.
  • Contoh Skenario: Menjual sepeda motor yang sudah jarang digunakan untuk membayar tagihan rumah sakit.
  • Langkah-langkah Implementasi: Evaluasi aset yang dapat dijual, cari platform jual beli online atau toko barang bekas, negosiasikan harga yang sesuai.

Menggunakan Tabungan Darurat

Tabungan darurat dirancang untuk menghadapi situasi keuangan yang tidak terduga. Menggunakan tabungan ini merupakan solusi yang ideal jika tersedia, meskipun mengurangi jumlah dana darurat.

  • Keuntungan: Solusi cepat dan mudah, tidak menambah beban utang.
  • Kerugian: Mengurangi dana cadangan untuk keadaan darurat di masa depan.
  • Contoh Skenario: Menggunakan tabungan darurat untuk memperbaiki kerusakan mobil yang tiba-tiba.
  • Langkah-langkah Implementasi: Cek saldo tabungan darurat, hitung jumlah yang dibutuhkan, ambil hanya jumlah yang diperlukan.
Alternatif Keuntungan Kerugian Contoh Skenario
Mencari Pendapatan Tambahan Tidak menambah utang, meningkatkan finansial jangka panjang Membutuhkan waktu dan usaha ekstra, penghasilan mungkin tidak cukup Bekerja paruh waktu
Mengurangi Pengeluaran Mengurangi beban keuangan, meningkatkan disiplin Membutuhkan perubahan gaya hidup, sulit jika kebutuhan pokok minim Mengurangi makan di luar
Meminjam dari Keluarga/Teman Bunga rendah/tanpa bunga, proses mudah Mungkin menimbulkan ketidaknyamanan, merusak hubungan Meminjam untuk biaya pengobatan
Menjual Aset Uang tunai cepat, membebaskan aset Kehilangan aset, harga jual rendah Menjual sepeda motor
Menggunakan Tabungan Darurat Solusi cepat dan mudah, tidak menambah utang Mengurangi dana cadangan Membayar perbaikan mobil

Pertanyaan Umum tentang Pinjaman Uang Mendesak

Butuh Pinjaman Uang Mendesak

Membutuhkan pinjaman uang mendesak tentu menimbulkan banyak pertanyaan. Kejelasan informasi sangat penting agar Anda dapat membuat keputusan yang tepat dan terhindar dari potensi kerugian. Berikut beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan, beserta jawabannya.

Memilih Lembaga Pemberi Pinjaman yang Terpercaya

Memilih lembaga pemberi pinjaman yang terpercaya sangat krusial. Perhatikan beberapa hal berikut: cek legalitas lembaga tersebut, periksa reputasinya melalui ulasan online dan testimoni dari pengguna sebelumnya, bandingkan suku bunga dan biaya administrasi yang ditawarkan, dan pastikan prosesnya transparan dan mudah dipahami. Hindari lembaga yang menjanjikan bunga rendah namun prosesnya rumit dan tidak jelas. Perhatikan pula adanya izin resmi dari otoritas terkait, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia.

Dokumen yang Dibutuhkan untuk Pengajuan Pinjaman Mendesak

Dokumen yang dibutuhkan bervariasi tergantung lembaga pemberi pinjaman. Umumnya, Anda akan memerlukan identitas diri (KTP, SIM, atau paspor), bukti penghasilan (slip gaji, surat keterangan penghasilan, atau bukti transaksi keuangan), dan bukti alamat (seperti tagihan listrik atau air). Beberapa lembaga mungkin juga meminta dokumen pendukung lainnya, seperti NPWP atau jaminan aset. Sebaiknya, Anda selalu memeriksa persyaratan dokumen yang dibutuhkan secara detail pada website resmi lembaga pemberi pinjaman atau menghubungi layanan pelanggan mereka.

Lama Proses Pengajuan Pinjaman Mendesak

Proses pengajuan pinjaman mendesak bervariasi, tergantung pada jenis pinjaman, lembaga pemberi pinjaman, dan kelengkapan dokumen yang Anda berikan. Beberapa lembaga menawarkan proses yang cepat, bahkan dalam hitungan jam, sementara yang lain mungkin membutuhkan waktu beberapa hari hingga minggu. Proses yang cepat biasanya ditemukan pada pinjaman online, sementara pinjaman konvensional di bank biasanya membutuhkan waktu lebih lama karena proses verifikasi yang lebih ketat.

Mengatasi Kesulitan dalam Membayar Pinjaman

Jika mengalami kesulitan membayar pinjaman, segera hubungi lembaga pemberi pinjaman. Komunikasikan situasi Anda secara jujur dan terbuka. Banyak lembaga menawarkan solusi seperti restrukturisasi pinjaman, perpanjangan jangka waktu pembayaran, atau penjadwalan ulang pembayaran. Menghindari komunikasi hanya akan memperburuk situasi dan berpotensi menimbulkan masalah hukum. Segera mencari solusi bersama adalah langkah bijak.

Batasan Jumlah Pinjaman Mendesak

Batasan jumlah pinjaman mendesak bervariasi tergantung pada kebijakan masing-masing lembaga pemberi pinjaman dan kemampuan Anda dalam melunasi pinjaman tersebut. Lembaga akan mempertimbangkan riwayat kredit, penghasilan, dan aset yang Anda miliki. Biasanya, pinjaman mendesak memiliki limit yang lebih rendah dibandingkan dengan pinjaman jangka panjang. Jumlah pinjaman yang disetujui juga akan bergantung pada jenis pinjaman yang diajukan, misalnya pinjaman online umumnya memiliki limit yang lebih rendah dibandingkan pinjaman di bank.