Proposal Usaha untuk KUR: Keuntungannya yang Keren
Apakah Saya Perlu Membuat Proposal Usaha Untuk Mengajukan KUR – Membangun bisnis impianmu? KUR (Kredit Usaha Rakyat) bisa jadi tiketnya! Tapi, tahu nggak sih, proposal usaha yang ciamik bisa jadi kunci suksesmu dalam mendapatkan pinjaman ini? Proposal yang solid bukan sekadar formalitas, melainkan bukti nyata keseriusan dan potensi bisnismu. Ini akan membantumu meyakinkan bank bahwa kamu layak mendapatkan suntikan dana tersebut.
KUR sendiri adalah program pemerintah yang dirancang untuk membantu para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dalam mengembangkan bisnis mereka. Manfaatnya? Bunga rendah, proses pengajuan yang relatif mudah, dan limit kredit yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnismu. Bayangkan, modal usahamu bertambah, bisnis berkembang pesat, dan impianmu semakin dekat!
Profil Calon Penerima KUR yang Ideal
Bank biasanya mencari calon penerima KUR yang punya profil bisnis yang solid. Ini termasuk memiliki usaha yang sudah berjalan, memiliki catatan keuangan yang rapi, dan rencana bisnis yang jelas. Selain itu, calon penerima KUR yang ideal juga memiliki komitmen tinggi terhadap bisnisnya dan menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan. Kemampuan mengelola keuangan dan pemahaman pasar juga jadi poin plus!
Proses Pengajuan KUR
Proses pengajuan KUR umumnya melibatkan beberapa tahap, mulai dari pengumpulan dokumen persyaratan, pengajuan aplikasi, verifikasi data, hingga pencairan dana. Setiap bank mungkin memiliki prosedur yang sedikit berbeda, namun secara umum prosesnya terbilang cukup straightforward. Kecepatan proses juga bergantung pada kelengkapan dokumen dan kualitas proposal usaha yang diajukan.
Ilustrasi Perbedaan Pengajuan KUR dengan dan Tanpa Proposal Usaha
Bayangkan dua skenario: A dan B. A mengajukan KUR tanpa proposal usaha yang terstruktur. Dokumennya kurang lengkap, dan penjelasan tentang bisnisnya kurang meyakinkan. Peluang keberhasilannya? Relatif rendah. Sebaliknya, B mengajukan KUR dengan proposal usaha yang komprehensif. Proposal tersebut memuat analisis pasar yang tajam, rencana bisnis yang detail, dan proyeksi keuangan yang realistis. Dengan proposal yang mumpuni, peluang keberhasilan B dalam mendapatkan KUR jauh lebih tinggi.
Ilustrasi ini menggambarkan bagaimana proposal usaha yang baik dapat meningkatkan peluangmu untuk mendapatkan KUR. Proposal yang terstruktur dan meyakinkan menunjukkan keseriusan dan profesionalitasmu sebagai calon penerima KUR. Ini akan memberikan kepercayaan lebih kepada bank dan meningkatkan peluangmu untuk mendapatkan pinjaman.
Aspek | Pengajuan Tanpa Proposal | Pengajuan Dengan Proposal |
---|---|---|
Peluang Keberhasilan | Rendah (misalnya, 30%) | Tinggi (misalnya, 70%) |
Kelengkapan Dokumen | Tidak Lengkap | Lengkap dan Terstruktur |
Presentasi Bisnis | Kurang Meyakinkan | Meyakinkan dan Detail |
Syarat dan Ketentuan KUR dari Berbagai Bank
Memperoleh Kredit Usaha Rakyat (KUR) memerlukan pemahaman yang mendalam tentang syarat dan ketentuan yang diterapkan oleh berbagai bank. Proses pengajuan, persyaratan dokumen, dan besaran pinjaman bervariasi, tergantung pada bank, lokasi usaha, dan jenis usaha itu sendiri. Memahami detail ini akan meningkatkan peluang keberhasilan pengajuan KUR Anda.
Perbandingan Syarat dan Ketentuan KUR Beberapa Bank Ternama
Tabel berikut membandingkan persyaratan KUR dari tiga bank ternama di Indonesia. Perlu diingat bahwa informasi ini bersifat umum dan dapat berubah sewaktu-waktu. Sebaiknya Anda selalu mengkonfirmasi langsung ke bank terkait untuk informasi terkini.
Nama Bank | Persyaratan Proposal Usaha | Persyaratan Lain | Besar Pinjaman Maksimal |
---|---|---|---|
Bank A | Proposal usaha yang detail, termasuk rencana bisnis dan proyeksi keuangan. Beberapa bank mungkin meminta presentasi bisnis. | Fotokopi KTP, KK, NPWP, surat izin usaha, dan agunan (jika diperlukan). Riwayat kredit yang baik juga menjadi pertimbangan. | Rp 500.000.000 |
Bank B | Proposal usaha yang ringkas namun informatif, meliputi gambaran umum usaha, target pasar, dan strategi pemasaran. | Surat keterangan usaha, bukti kepemilikan tempat usaha, dan rekening koran 3 bulan terakhir. | Rp 250.000.000 |
Bank C | Proposal usaha yang mencakup rencana keuangan yang realistis dan terperinci, serta analisis SWOT usaha. | Surat izin usaha, bukti kepemilikan aset, dan jaminan tambahan (dapat berupa jaminan pribadi atau aset). | Rp 100.000.000 |
Perbedaan Persyaratan KUR di Perkotaan dan Pedesaan
Persyaratan KUR di perkotaan dan pedesaan dapat sedikit berbeda. Di perkotaan, bank mungkin menerapkan persyaratan yang lebih ketat, seperti memerlukan proposal usaha yang lebih formal dan lengkap, serta agunan yang lebih bernilai. Di pedesaan, persyaratan mungkin lebih fleksibel, mempertimbangkan aksesibilitas dan kondisi ekonomi setempat. Namun, prinsip dasar seperti kelayakan usaha dan kemampuan membayar tetap menjadi pertimbangan utama di kedua lokasi.
Persyaratan Dokumen KUR: Dengan dan Tanpa Proposal Usaha
Dokumen yang dibutuhkan untuk pengajuan KUR bervariasi tergantung pada kebijakan bank dan apakah proposal usaha disertakan. Secara umum, dokumen yang diperlukan meliputi identitas diri pemohon (KTP, KK), dokumen usaha (SIUP, izin operasional), dan bukti kepemilikan aset. Jika proposal usaha tidak disertakan, bank mungkin meminta informasi tambahan secara lisan atau melalui wawancara untuk menilai kelayakan usaha.
- Dengan Proposal Usaha: Proposal usaha yang lengkap dan terperinci akan memperkuat aplikasi Anda dan mengurangi kebutuhan bank untuk meminta informasi tambahan.
- Tanpa Proposal Usaha: Ketiadaan proposal usaha mungkin mengharuskan Anda untuk menyediakan informasi tambahan secara lisan atau melalui wawancara, serta memberikan bukti-bukti pendukung lainnya untuk membuktikan kelayakan usaha.
Persyaratan Khusus Masing-Masing Bank
Setiap bank mungkin memiliki persyaratan khusus yang perlu diperhatikan. Contohnya, Bank A mungkin lebih menekankan pada riwayat kredit yang baik, sementara Bank B mungkin memberikan bobot lebih besar pada potensi pertumbuhan usaha. Oleh karena itu, penting untuk memahami persyaratan spesifik setiap bank sebelum mengajukan permohonan.
Contoh Kasus Pengajuan KUR: Sukses dan Gagal
Berikut dua contoh kasus pengajuan KUR untuk menggambarkan pentingnya proposal usaha yang baik.
- Kasus Sukses: Pak Budi, pemilik warung makan, mengajukan KUR ke Bank A dengan proposal usaha yang lengkap dan terperinci, termasuk analisis pasar, strategi pemasaran, dan proyeksi keuangan yang realistis. Proposalnya yang berkualitas tinggi membantu meyakinkan bank akan kelayakan usahanya, sehingga pengajuannya disetujui.
- Kasus Gagal: Bu Ani, pemilik toko kelontong, mengajukan KUR ke Bank B tanpa proposal usaha yang memadai. Informasi yang diberikan kurang detail dan kurang meyakinkan bank akan kemampuannya dalam mengelola keuangan dan mengembangkan usahanya. Akibatnya, pengajuannya ditolak.
Manfaat Proposal Usaha dalam Pengajuan KUR
Memiliki proposal usaha yang solid adalah kunci utama dalam meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Proposal yang terstruktur dan komprehensif bukan sekadar formalitas, melainkan alat persuasif yang menunjukkan keseriusan dan kredibilitas Anda sebagai calon penerima KUR kepada pihak bank. Dokumen ini berfungsi sebagai peta jalan usaha Anda, meyakinkan bank bahwa investasi pada bisnis Anda adalah langkah yang bijak dan berpotensi menguntungkan.
Proposal usaha yang baik mampu meningkatkan peluang diterima KUR dengan cara yang signifikan. Keberadaan proposal memberikan gambaran jelas tentang visi, misi, dan strategi bisnis Anda, membuat proses evaluasi KUR lebih efisien dan terarah bagi pihak bank. Dengan informasi yang lengkap dan terstruktur, bank dapat dengan mudah menilai kelayakan usaha Anda dan meminimalisir risiko penyaluran dana.
Poin-poin Penting dalam Proposal Usaha yang Menarik
Sebuah proposal usaha yang efektif harus memuat beberapa poin krusial yang mampu memikat perhatian pihak bank. Penyusunan yang sistematis dan detail akan menunjukkan profesionalisme dan komitmen Anda dalam menjalankan usaha.
- Gambaran Umum Usaha: Deskripsi bisnis, produk/jasa yang ditawarkan, target pasar, dan keunggulan kompetitif.
- Analisis Pasar: Riset pasar yang komprehensif, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), proyeksi pertumbuhan pasar, dan strategi pemasaran yang terukur.
- Rencana Operasional: Detail operasional bisnis, meliputi lokasi usaha, peralatan dan teknologi yang digunakan, serta struktur organisasi.
- Proyeksi Keuangan: Neraca, laporan laba rugi yang diproyeksikan, dan analisis cash flow. Proyeksi ini harus realistis dan didukung oleh data yang valid.
- Rencana Penggunaan Dana KUR: Penjelasan rinci bagaimana dana KUR akan digunakan untuk mengembangkan usaha, sekaligus menunjukkan dampak positifnya terhadap pertumbuhan bisnis.
- Strategi Pemasaran dan Penjualan: Strategi yang jelas dan terukur untuk mencapai target penjualan, termasuk rencana promosi dan distribusi produk/jasa.
Pengaruh Proposal Usaha terhadap Kredibilitas Pemohon
Proposal usaha yang baik secara langsung berkontribusi pada peningkatan kredibilitas pemohon KUR. Dokumen ini menunjukkan kesiapan dan kemampuan Anda dalam mengelola bisnis, menunjukkan bahwa Anda telah melakukan riset pasar yang matang, dan memiliki perencanaan keuangan yang terstruktur. Dengan demikian, bank akan lebih percaya diri dalam menyalurkan dana KUR kepada Anda.
Testimoni UMKM yang Sukses Mendapatkan KUR
“Awalnya saya ragu untuk mengajukan KUR karena merasa prosesnya rumit. Namun, setelah membuat proposal usaha yang detail dan terstruktur, proses pengajuannya jauh lebih lancar. Pihak bank sangat terkesan dengan rencana bisnis saya, dan akhirnya saya berhasil mendapatkan KUR. Proposal usaha benar-benar menjadi kunci keberhasilan saya!” – Ibu Ani, pemilik usaha batik di Yogyakarta.
Perbandingan Pengajuan KUR dengan dan Tanpa Proposal Usaha yang Komprehensif
Aspek | Dengan Proposal Usaha Komprehensif | Tanpa Proposal Usaha Komprehensif |
---|---|---|
Peluang Diterima | Sangat Tinggi | Rendah |
Proses Pengajuan | Efisien dan Lancar | Rumit dan Berbelit |
Akses Permodalan | Mudah dan Cepat | Sulit dan Lambat |
Kredibilitas | Meningkat | Rendah |
Cara Membuat Proposal Usaha untuk KUR: Apakah Saya Perlu Membuat Proposal Usaha Untuk Mengajukan KUR
Membuat proposal usaha yang mumpuni untuk pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kunci keberhasilan. Proposal yang terstruktur dan informatif akan meningkatkan peluang Anda mendapatkan persetujuan. Berikut langkah-langkah praktis dan efektif untuk menyusun proposal yang memikat hati pihak bank.
Langkah-langkah Pembuatan Proposal Usaha yang Efektif
Proses pembuatan proposal usaha yang efektif melibatkan beberapa tahap penting. Ketelitian dan detail yang diberikan akan sangat menentukan penilaian bank terhadap kelayakan usaha Anda.
- Riset Pasar dan Analisis SWOT: Lakukan riset mendalam tentang pasar target, kompetitor, dan tren industri. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) akan membantu Anda mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan usaha, serta peluang dan ancaman yang mungkin dihadapi.
- Perencanaan Keuangan yang Komprehensif: Buatlah proyeksi keuangan yang realistis, termasuk perkiraan pendapatan, biaya operasional, dan laba/rugi selama beberapa tahun ke depan. Sertakan juga perhitungan kebutuhan dana KUR dan rencana pembayaran cicilan.
- Deskripsi Usaha yang Jelas dan Rinci: Jelaskan secara detail tentang bisnis Anda, termasuk jenis usaha, produk/jasa yang ditawarkan, target pasar, strategi pemasaran, dan keunggulan kompetitif. Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan hindari jargon teknis yang rumit.
- Rencana Operasional yang Terstruktur: Gambarkan bagaimana Anda akan menjalankan bisnis Anda secara operasional, termasuk lokasi usaha, manajemen tim, alur produksi/layanan, dan sistem pengendalian kualitas. Tunjukkan bahwa Anda memiliki rencana yang matang dan terukur.
- Penyusunan Proposal yang Profesional: Presentasikan proposal dengan tata letak yang rapi, profesional, dan mudah dibaca. Gunakan bahasa yang lugas dan hindari kesalahan ejaan atau tata bahasa. Sertakan data dan informasi pendukung yang relevan untuk memperkuat argumen Anda.
Contoh Kerangka Proposal Usaha
Kerangka proposal usaha yang baik harus mencakup beberapa bagian penting yang saling berkaitan dan mendukung satu sama lain. Struktur yang sistematis akan memudahkan pihak bank untuk memahami proposal Anda.
Bagian | Penjelasan |
---|---|
Pendahuluan | Gambaran umum tentang usaha, tujuan pengajuan KUR, dan ringkasan singkat proposal. |
Deskripsi Usaha | Detail tentang jenis usaha, produk/jasa, target pasar, keunggulan kompetitif, dan sejarah usaha (jika ada). |
Analisis Pasar | Riset pasar, analisis SWOT, dan potensi pertumbuhan pasar. |
Rencana Keuangan | Proyeksi pendapatan, biaya operasional, laba/rugi, neraca, dan arus kas. Sertakan perhitungan kebutuhan dana KUR dan rencana pembayaran cicilan. |
Rencana Operasional | Gambaran operasional usaha, termasuk lokasi, manajemen, produksi/layanan, dan pengendalian kualitas. |
Kesimpulan | Ringkasan proposal dan permohonan persetujuan KUR. |
Pentingnya Setiap Bagian Proposal Usaha
Setiap bagian dalam proposal memiliki peran krusial dalam mempengaruhi keputusan pihak bank. Kejelasan dan keakuratan informasi akan menentukan penilaian mereka terhadap kelayakan usaha Anda.
- Pendahuluan: Memberikan gambaran umum dan menarik perhatian pembaca.
- Deskripsi Usaha: Menunjukkan pemahaman Anda terhadap bisnis dan pasar.
- Analisis Pasar: Menunjukkan kemampuan Anda dalam menganalisis peluang dan risiko.
- Rencana Keuangan: Menunjukkan kemampuan Anda dalam mengelola keuangan dan membayar cicilan.
- Rencana Operasional: Menunjukkan kesiapan Anda dalam menjalankan bisnis.
Ilustrasi Tata Letak dan Format Proposal Usaha
Proposal usaha yang baik disusun secara sistematis dengan menggunakan font yang mudah dibaca, spasi yang cukup, dan penggunaan tabel serta grafik untuk menyajikan data secara visual. Contohnya, penggunaan diagram alur untuk menggambarkan proses produksi atau grafik batang untuk menunjukkan proyeksi penjualan akan membuat proposal lebih menarik dan mudah dipahami.
Daftar Periksa Kelengkapan Proposal Usaha
Sebelum mengajukan proposal, pastikan Anda telah memeriksa kelengkapan dokumen dan informasi yang dibutuhkan. Berikut daftar periksa yang dapat Anda gunakan:
- Identitas Pemohon dan Usaha
- Deskripsi Usaha yang Lengkap
- Analisis Pasar dan Kompetitor
- Proyeksi Keuangan yang Detail
- Rencana Operasional yang Terstruktur
- Dokumen Pendukung (KTP, NPWP, Akte Pendirian Usaha, dll.)
Alternatif Jika Tidak Memiliki Proposal Usaha
Mendapatkan pinjaman KUR tanpa proposal usaha yang lengkap memang menantang, namun bukan berarti mustahil. Banyak alternatif yang bisa dipertimbangkan untuk meningkatkan peluang persetujuan aplikasi KUR Anda. Keberadaan proposal usaha yang solid memang ideal, namun beberapa strategi alternatif dapat membantu mengatasi kekurangan ini.
Bantuan Konsultan Bisnis
Salah satu solusi efektif adalah mencari bantuan dari konsultan bisnis. Konsultan berpengalaman dapat membantu Anda menyusun dokumen pendukung yang kuat, bahkan jika Anda tidak memiliki proposal usaha yang lengkap. Mereka dapat membantu mengidentifikasi kekuatan bisnis Anda, menyusun strategi pemasaran yang efektif, dan merumuskan proyeksi keuangan yang realistis. Dengan bantuan mereka, Anda dapat menyajikan gambaran bisnis yang komprehensif dan meyakinkan kepada pihak bank.
Lembaga Pemerintah dan Program Pendampingan
Pemerintah seringkali menyediakan program pendampingan dan pelatihan bagi UMKM, termasuk bantuan dalam menyusun proposal usaha. Lembaga-lembaga seperti Dinas Koperasi dan UKM di daerah Anda dapat memberikan informasi dan arahan tentang program-program tersebut. Mereka mungkin menawarkan pelatihan pembuatan proposal usaha, konsultasi bisnis gratis, atau bahkan bantuan dalam pengurusan perizinan usaha. Manfaatkan sumber daya ini untuk memperkuat aplikasi KUR Anda.
Risiko Pengajuan KUR Tanpa Proposal Usaha yang Memadai
Mengajukan KUR tanpa proposal usaha yang memadai meningkatkan risiko penolakan aplikasi. Bank akan kesulitan menilai kelayakan bisnis Anda tanpa data dan informasi yang lengkap. Hal ini dapat berdampak pada peluang Anda untuk mendapatkan pinjaman. Selain itu, kurangnya perencanaan bisnis yang terdokumentasi dapat berdampak negatif pada keberhasilan usaha Anda di masa mendatang, bahkan jika pinjaman disetujui.
Perbandingan Kemungkinan Keberhasilan
Kemungkinan keberhasilan pengajuan KUR dengan proposal usaha yang lengkap jauh lebih tinggi dibandingkan tanpa proposal. Proposal usaha yang baik memberikan gambaran yang jelas tentang bisnis Anda, termasuk rencana bisnis, proyeksi keuangan, dan strategi pemasaran. Hal ini memungkinkan bank untuk menilai risiko dan potensi keuntungan dari pinjaman tersebut dengan lebih akurat. Tanpa proposal, bank akan bergantung pada informasi terbatas, yang dapat membuat mereka ragu untuk memberikan pinjaman.
Contoh Dokumen Pendukung Alternatif
Meskipun proposal usaha ideal, beberapa dokumen pendukung dapat membantu menggantikan sebagian kekurangannya. Contohnya, jika Anda memiliki riwayat transaksi penjualan yang konsisten dan tercatat dengan baik, data tersebut dapat menunjukkan kinerja bisnis Anda. Surat rekomendasi dari pelanggan setia atau mitra bisnis juga dapat memberikan kredibilitas tambahan. Sertifikat pelatihan atau penghargaan bisnis juga bisa menjadi poin plus dalam aplikasi Anda. Dokumen-dokumen ini, bersama dengan data keuangan yang akurat dan lengkap, dapat memberikan gambaran yang cukup memadai tentang bisnis Anda.
Pertanyaan Umum Seputar Proposal Usaha dan KUR
Mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) membutuhkan persiapan matang, terutama dalam penyusunan proposal usaha. Memahami seluk-beluk proses pengajuan, termasuk menjawab pertanyaan-pertanyaan umum, akan meningkatkan peluang keberhasilan. Berikut ini penjelasan rinci mengenai beberapa hal krusial yang perlu diperhatikan calon debitur KUR.
Cara Menghitung Kebutuhan Dana, Apakah Saya Perlu Membuat Proposal Usaha Untuk Mengajukan KUR
Menentukan kebutuhan dana usaha merupakan langkah vital dalam proposal. Perhitungan yang akurat menghindari kekurangan atau kelebihan dana. Analisis meliputi proyeksi pendapatan, biaya operasional (termasuk bahan baku, gaji, sewa, utilitas), dan investasi awal (peralatan, renovasi). Buatlah rincian biaya yang detail dan realistis, mempertimbangkan inflasi dan faktor-faktor tak terduga. Sebagai contoh, jika Anda berencana membuka warung kopi, hitunglah biaya sewa tempat, pembelian mesin kopi, bahan baku kopi dan gula, gaji karyawan (jika ada), serta biaya operasional lainnya selama periode tertentu (misalnya, 6 bulan pertama). Jumlah total biaya tersebut merupakan kebutuhan dana awal Anda.
Jenis-jenis KUR yang Tersedia
KUR menawarkan beberapa skema pembiayaan yang disesuaikan dengan skala usaha. Secara umum, terdapat KUR Mikro, KUR Kecil, dan KUR Menengah. Perbedaan utama terletak pada plafon pinjaman, persyaratan, dan jenis usaha yang dibiayai. Setiap jenis KUR memiliki persyaratan dan prosedur yang sedikit berbeda. Informasi detail dapat diperoleh langsung dari bank penyalur KUR.
Pengajuan KUR untuk Usaha Baru
Meskipun usaha masih tergolong baru, pengajuan KUR tetap dimungkinkan. Namun, dibutuhkan strategi khusus untuk meyakinkan bank. Proposal usaha yang kuat, yang mencantumkan rencana bisnis yang rinci dan realistis, sangat penting. Sertakan data pendukung, seperti riwayat transaksi jika ada, proyeksi keuangan, dan rencana pemasaran yang terukur. Bukti keterampilan dan pengalaman dalam bidang usaha juga akan menjadi nilai tambah.
Batasan Usia Pemohon KUR
Tidak ada batasan usia yang baku untuk pemohon KUR. Yang lebih penting adalah kemampuan debitur dalam mengelola usaha dan mengembalikan pinjaman. Namun, umumnya bank akan mempertimbangkan profil risiko debitur, termasuk usia, pengalaman usaha, dan kemampuan keuangan. Umur yang lebih muda mungkin memerlukan jaminan tambahan atau agunan.
Ilustrasi Tanya Jawab Calon Pemohon dan Petugas Bank
Bayangkan seorang calon debitur bernama Budi bertanya kepada petugas bank tentang persyaratan KUR Mikro. Budi menanyakan tentang persyaratan dokumen dan proses pengajuan. Petugas bank menjelaskan secara rinci persyaratan dokumen yang dibutuhkan, seperti KTP, KK, NPWP, dan proposal usaha. Petugas juga menjelaskan tahapan pengajuan, mulai dari pengisian formulir, verifikasi data, hingga pencairan dana. Budi kemudian menanyakan tentang suku bunga dan jangka waktu pinjaman. Petugas bank memberikan penjelasan detail mengenai suku bunga yang berlaku dan opsi jangka waktu pinjaman yang tersedia. Interaksi ini menunjukkan pentingnya komunikasi yang jelas antara calon debitur dan petugas bank untuk memastikan pemahaman yang sama.
Perbedaan KUR Mikro, Kecil, dan Menengah
Jenis KUR | Plafon Pinjaman | Persyaratan | Contoh Usaha |
---|---|---|---|
KUR Mikro | Maksimal Rp50 juta | Persyaratan lebih sederhana | Warung kecil, pedagang kaki lima |
KUR Kecil | Rp50 juta – Rp500 juta | Persyaratan lebih ketat | Usaha kecil menengah, toko, bengkel |
KUR Menengah | Rp500 juta – Rp5 Miliar | Persyaratan paling ketat | Usaha menengah, pabrik kecil |
Perbedaan utama terletak pada plafon pinjaman, persyaratan, dan jenis usaha yang dibiayai. Semakin besar skala usaha, semakin tinggi plafon pinjaman yang tersedia, tetapi persyaratan dan verifikasi juga akan lebih ketat.