Apakah Ada Tips Agar Pengajuan KUR Profesional Cepat Cair?

//

FATIH

Memahami KUR Profesional

Apakah Ada Tips Agar Pengajuan KUR Profesional Cepat Cair

Apakah Ada Tips Agar Pengajuan KUR Profesional Cepat Cair – Ngejar mimpi bisnis? KUR Profesional bisa jadi solusi! Pinjaman ini dirancang khusus buat kamu yang punya usaha profesional, bukan sekadar jualan online rumahan. Tapi, jangan sampai salah langkah, ya! Pahami dulu seluk-beluknya agar pengajuanmu lancar jaya dan dana cepat cair. Artikel ini akan membedah persyaratan, jenis usaha yang termasuk, hingga dokumen-dokumen penting yang wajib kamu siapkan.

Persyaratan Pengajuan KUR Profesional

Persyaratan KUR Profesional berbeda-beda tergantung bank yang kamu pilih. Secara umum, kamu perlu memenuhi beberapa kriteria utama. Ketaatan terhadap persyaratan ini sangat krusial untuk memastikan pengajuanmu diterima dan prosesnya cepat.

Tentu, salah satu tips agar pengajuan KUR Profesional cepat cair adalah dengan mempersiapkan dokumen yang lengkap dan akurat sejak awal. Namun, memilih bank penyalur yang tepat juga krusial! Kecepatan proses pengajuan sangat bergantung pada efisiensi bank tersebut. Untuk itu, saya sarankan Anda membaca panduan lengkapnya di sini: Bagaimana Cara Memilih Bank Penyalur KUR Yang Tepat , agar Anda bisa memilih bank yang reputasinya baik dan prosesnya cepat.

Dengan begitu, peluang pengajuan KUR Profesional Anda disetujui dan cair dengan cepat akan semakin besar.

Bank Minimal Omzet Lama Usaha Persyaratan Lainnya
Bank BRI Variatif, tergantung jenis usaha Minimal 6 bulan Memiliki NPWP, SIUP/SITU, dan dokumen pendukung lainnya
Bank BNI Variatif, tergantung jenis usaha Minimal 6 bulan Memiliki NPWP, izin usaha, dan dokumen pendukung lainnya
Bank Mandiri Variatif, tergantung jenis usaha Minimal 6 bulan Memiliki NPWP, izin usaha, dan dokumen pendukung lainnya
Bank BCA Variatif, tergantung jenis usaha Minimal 6 bulan Memiliki NPWP, izin usaha, dan dokumen pendukung lainnya

Catatan: Informasi di atas bersifat umum dan bisa berubah sewaktu-waktu. Segera cek website resmi bank terkait untuk informasi terbaru dan terlengkap.

Jenis Usaha yang Termasuk KUR Profesional

KUR Profesional ditujukan untuk usaha yang tergolong profesional, bukan usaha mikro atau kecil seperti warung makan sederhana. Berikut beberapa contohnya:

  • Praktek dokter/dokter gigi
  • Konsultan
  • Notaris
  • Advokat
  • Arsitek
  • Akuntan
  • Dan lain sebagainya, yang memiliki karakteristik usaha profesional dengan skala tertentu.

Dokumen Penting untuk Pengajuan KUR Profesional

Lengkapin dokumen-dokumen ini agar proses pengajuanmu lancar. Ketidaklengkapan dokumen sering menjadi penyebab penolakan atau proses yang berlarut-larut.

Tentu, tips agar pengajuan KUR Profesional cepat cair antara lain melengkapi persyaratan administrasi dengan lengkap dan akurat. Namun, tak selamanya pengajuan kita berjalan mulus. Apabila pengajuan Anda ditolak, jangan berkecil hati! Langkah selanjutnya adalah memahami penyebab penolakan dan mencari solusi. Simak informasi lengkapnya di sini: Apa Yang Harus Saya Lakukan Jika Pengajuan KUR Mandiri Saya Ditolak , agar Anda bisa mempersiapkan diri lebih baik untuk pengajuan berikutnya.

Dengan memahami hal tersebut, Anda bisa meningkatkan peluang keberhasilan pengajuan KUR Profesional Anda di masa mendatang. Ketelitian dan persiapan yang matang kunci utamanya!

  • KTP
  • Kartu Keluarga
  • NPWP
  • Surat Izin Usaha (SIUP/SITU atau izin usaha lainnya yang relevan)
  • Surat Keterangan Domisili Usaha
  • Rekening Koran 3 bulan terakhir
  • Proposal Usaha
  • Dan dokumen pendukung lainnya yang dibutuhkan bank terkait.

Contoh Kasus Pengajuan KUR Profesional: Sukses dan Gagal

Berikut dua contoh kasus untuk gambaran lebih jelas:

Kasus Sukses: Bu Ani, seorang konsultan pajak, mengajukan KUR Profesional di Bank BRI. Ia telah mempersiapkan semua dokumen dengan lengkap dan rapi, serta memiliki proposal usaha yang jelas dan terstruktur. Proses pengajuannya berjalan lancar dan dana cair dalam waktu kurang dari 2 minggu.

Memastikan pengajuan KUR Profesional cepat cair memang penting, bukan? Salah satu kunci utamanya adalah memperlihatkan kredibilitas usaha Anda. Nah, di sinilah membangun brand usaha yang kuat berperan besar. Dengan brand yang solid, seperti yang dibahas di artikel Bagaimana Cara Membangun Brand Usaha 2 , pihak bank akan lebih yakin akan keberlanjutan bisnis Anda.

Keberhasilan membangun brand yang kuat, dengan omset dan profitabilitas yang jelas, akan meningkatkan peluang pengajuan KUR Profesional Anda disetujui dengan cepat. Jadi, fokus pada membangun brand yang terpercaya adalah investasi jangka panjang untuk kelancaran akses permodalan.

Kasus Gagal: Pak Budi, seorang arsitek, mengajukan KUR Profesional di Bank Mandiri. Namun, pengajuannya ditolak karena ia tidak melengkapi dokumen NPWP dan proposal usahanya kurang detail. Selain itu, riwayat keuangannya juga kurang konsisten.

Dari kedua kasus di atas, terlihat jelas betapa pentingnya persiapan yang matang dan kelengkapan dokumen dalam pengajuan KUR Profesional. Jangan sampai kesalahan kecil menghambat impian bisnis Anda.

Strategi Mempercepat Persetujuan KUR Profesional

Apakah Ada Tips Agar Pengajuan KUR Profesional Cepat Cair

Nah, Sobat Hipwee, ngurusin KUR Profesional biar cepet cair emang butuh strategi jitu. Bukan cuma modal doa, tapi juga persiapan matang dan pengetahuan yang pas. Bayangin aja, dana segar buat usahamu udah di depan mata, tapi prosesnya bertele-tele? Nggak efisien banget, kan? Makanya, simak tips dan trik berikut ini agar pengajuan KUR Profesionalmu langsung di-acc!

Langkah-Langkah Mempercepat Proses Pengajuan KUR Profesional

Sukses mengajukan KUR Profesional nggak cuma soal keberuntungan. Ada langkah-langkah sistematis yang perlu kamu ikuti. Jangan sampai ada yang terlewat, ya!

  1. Siapkan dokumen persyaratan lengkap dan akurat. Jangan sampai ada yang kurang atau salah, karena ini bisa jadi penyebab penundaan.
  2. Lengkapi formulir pengajuan dengan detail dan jujur. Kejujuranmu akan mempercepat proses verifikasi.
  3. Ajukan pengajuan melalui jalur resmi dan tepat waktu. Jangan sampai melewatkan deadline pengajuan.
  4. Ikuti setiap tahapan proses dengan teliti dan responsif. Jika ada pertanyaan dari pihak bank, jawab dengan cepat dan jelas.
  5. Lakukan follow up secara berkala, namun jangan terlalu sering agar tidak mengganggu petugas.

Pentingnya Riwayat Keuangan yang Baik

Riwayat keuangan yang rapi dan sehat adalah kunci utama. Bank perlu memastikan kamu mampu mengelola keuangan dengan baik sebelum memberikan pinjaman. Bayangkan, kalau riwayat keuanganmu berantakan, bagaimana bank bisa percaya kamu mampu mengembalikan pinjaman?

  • Buat laporan keuangan usaha secara teratur dan terdokumentasi dengan baik. Ini bisa berupa catatan kas, laporan laba rugi, dan neraca.
  • Tunjukkan konsistensi pendapatan usahamu. Semakin stabil pendapatanmu, semakin besar peluang pengajuanmu disetujui.
  • Jika ada pinjaman sebelumnya, pastikan kamu membayarnya tepat waktu dan lunas. Riwayat kredit yang baik sangat penting.

Dampak Proposal Bisnis yang Kuat

Proposal bisnis yang solid adalah senjata ampuh untuk meyakinkan bank. Proposal yang baik menjelaskan secara detail rencana bisnismu, target pasar, strategi pemasaran, dan proyeksi keuangan. Dengan proposal yang kuat, bank akan lebih yakin akan kemampuanmu dalam mengelola dana pinjaman dan mengembalikannya.

Memastikan kelengkapan dokumen adalah kunci agar pengajuan KUR Profesional cepat cair. Namun, faktor lain juga berpengaruh, terutama jika usaha Anda berada di daerah dengan akses permodalan yang mungkin terbatas. Pertanyaan menarik muncul: apakah ada program KUR khusus untuk daerah tertentu? Untuk mengetahuinya, silakan cek informasi lengkapnya di Apakah Ada Program KUR Khusus Untuk Daerah Tertentu.

Mengetahui hal ini dapat membantu Anda mengoptimalkan strategi pengajuan, sehingga peluang mendapatkan KUR Profesional dengan cepat semakin besar. Selain kelengkapan dokumen, memahami kebijakan KUR di daerah Anda juga krusial untuk mempercepat proses pencairan.

Contoh proposal yang baik meliputi:

  • Ringkasan Eksekutif: Gambaran singkat tentang bisnis dan tujuan pengajuan KUR.
  • Deskripsi Bisnis: Penjelasan detail tentang produk/jasa yang ditawarkan, target pasar, dan keunggulan kompetitif.
  • Analisis Pasar: Penelitian pasar yang menunjukkan potensi pasar dan peluang bisnis.
  • Strategi Pemasaran: Rencana pemasaran untuk mencapai target pasar.
  • Proyeksi Keuangan: Perkiraan pendapatan, biaya, dan laba selama periode pinjaman.
  • Penggunaan Dana: Penjelasan rinci bagaimana dana KUR akan digunakan untuk mengembangkan bisnis.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli atau memanfaatkan layanan konsultasi bisnis untuk menyusun proposal yang profesional dan meyakinkan. Keberhasilan pengajuan KUR Profesionalmu sangat bergantung pada proposal yang kuat!

Mengatasi Kendala dalam Pengajuan KUR Profesional

Nah, Sobat Hipwee! Udah nyiapin semua berkas buat pengajuan KUR Profesional tapi masih ada kendala? Tenang, bukan kamu doang yang ngalamin. Banyak banget pemohon yang ketemu berbagai rintangan sebelum dana cair. Artikel ini bakal ngebantu kamu identifikasi masalahnya, cari solusinya, dan bahkan ngasih strategi jitu biar pengajuanmu lancar jaya. Jadi, baca sampai habis ya!

Kendala Umum dan Solusinya

Sebelum kita bahas strategi jitu, yuk kita intip dulu kendala-kendala umum yang sering bikin pengajuan KUR Profesional tersendat. Paham akar masalahnya, pasti lebih gampang cari solusinya, kan?

Nah, untuk memastikan pengajuan KUR Profesional Anda cepat cair, persiapan dokumen yang lengkap dan akurat sangat krusial. Selain itu, memahami plafon yang bisa diajukan juga penting, karena ini akan memengaruhi jumlah pinjaman yang Anda minta. Simak informasi lengkapnya mengenai Berapa Plafon KUR BRI Yang Bisa Saya Ajukan Di Desember 2024 agar pengajuan Anda terarah.

Dengan mengetahui plafon maksimal, Anda bisa merencanakan pengajuan dengan lebih baik dan meningkatkan peluang persetujuan cepat. Intinya, kesiapan dokumen dan perencanaan yang matang adalah kunci agar pengajuan KUR Profesional Anda segera diproses.

Kendala Penyebab Solusi
Data yang tidak lengkap atau tidak akurat Kesalahan pengisian formulir, dokumen pendukung yang kurang, atau data yang tidak sesuai dengan sistem. Periksa kembali seluruh berkas pengajuan, pastikan semua data lengkap dan akurat. Jika ada yang kurang, segera lengkapi. Konsultasikan dengan petugas bank jika mengalami kesulitan.
Riwayat kredit yang buruk Tunggakan pembayaran kredit sebelumnya, cicilan yang sering telat, atau riwayat kredit negatif lainnya. Berupaya melunasi tunggakan kredit yang ada. Jika memungkinkan, ajukan klarifikasi kepada lembaga pemberi kredit sebelumnya jika ada kesalahan data. Bangun kembali riwayat kredit yang baik dengan disiplin membayar tagihan.
Usaha yang kurang layak Usaha yang belum memiliki legalitas yang jelas, omset yang rendah, atau prospek usaha yang kurang menjanjikan. Lengkapilah legalitas usaha, seperti SIUP, TDP, atau izin usaha lainnya. Tunjukkan bukti omset yang stabil dan konsisten. Buat rencana bisnis yang komprehensif dan realistis untuk meyakinkan bank.
Jaminan yang tidak memenuhi syarat Jaminan yang diajukan tidak sesuai dengan ketentuan bank, seperti nilai jaminan yang kurang, atau aset yang tidak diterima sebagai jaminan. Cari jaminan alternatif yang memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan bank. Konsultasikan dengan petugas bank untuk mengetahui jenis jaminan yang diterima.

Strategi Mengatasi Penolakan Pengajuan KUR Profesional

Meskipun sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, penolakan pengajuan tetap bisa terjadi. Jangan berkecil hati, karena ini kesempatan untuk belajar dan memperbaiki strategi. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu ambil:

  1. Minta penjelasan resmi dari pihak bank mengenai alasan penolakan. Jangan ragu untuk bertanya detail agar kamu bisa memahami kekurangan apa yang perlu diperbaiki.
  2. Evaluasi kembali seluruh dokumen dan data yang telah diajukan. Perbaiki kesalahan dan lengkapi kekurangan yang ada.
  3. Pertimbangkan untuk mengajukan kembali pengajuan setelah melakukan perbaikan. Kali ini, pastikan semua persyaratan terpenuhi dan dokumen lebih rapi.
  4. Jika perlu, konsultasikan dengan konsultan keuangan atau lembaga terkait untuk mendapatkan bantuan dan panduan yang lebih profesional.

Contoh Skenario Penolakan dan Solusinya

Misalnya, pengajuan ditolak karena riwayat kredit yang buruk akibat tunggakan kartu kredit. Solusi yang tepat adalah segera melunasi tunggakan tersebut dan memperbaiki riwayat kredit dengan disiplin membayar tagihan lainnya. Setelah beberapa bulan, ajukan kembali pengajuan KUR Profesional dengan menyertakan bukti pelunasan tunggakan dan riwayat kredit yang telah membaik. Jangan lupa sertakan surat keterangan dari bank yang menjelaskan bahwa tunggakan sudah dilunasi.

Peran Bank dan Lembaga Terkait

Nah, setelah kamu mempersiapkan segala dokumen dan berdoa supaya pengajuan KUR Profesionalmu lancar, ada satu hal penting yang perlu kamu pahami: peran bank dan lembaga terkait. Prosesnya nggak cuma sebatas kamu ngajuin, lalu *jeng jeng* uang cair. Ada banyak pihak yang terlibat, dan pemahaman tentang peran mereka akan membantumu mempercepat proses dan menghindari hal-hal yang nggak diinginkan. Bayangkan prosesnya seperti sebuah orkestra, setiap pemain punya peran masing-masing untuk menghasilkan musik yang indah (baca: cairnya dana KUR).

Proses pengajuan KUR Profesional ini melibatkan interaksi yang rumit antara kamu sebagai pemohon, bank penyalur, dan pemerintah melalui lembaga terkait. Ketiga pihak ini memiliki tanggung jawab dan prosedur yang berbeda, namun saling berkaitan erat untuk memastikan program KUR berjalan efektif dan tepat sasaran.

Peran Berbagai Bank dalam KUR Profesional

Meskipun program KUR Profesional digagas pemerintah, penyaluran dananya dilakukan melalui berbagai bank. Setiap bank memiliki prosedur dan persyaratan yang sedikit berbeda, meskipun secara umum mengikuti pedoman dari pemerintah. Perbedaan ini bisa meliputi besaran bunga, jangka waktu pinjaman, jenis usaha yang dibiayai, dan persyaratan administrasi.

  • Bank A: Umumnya memiliki proses yang lebih cepat dan persyaratan yang relatif lebih mudah, namun mungkin bunga yang ditawarkan sedikit lebih tinggi.
  • Bank B: Prosesnya cenderung lebih teliti dan detail, sehingga mungkin memakan waktu lebih lama. Namun, bunga yang ditawarkan bisa lebih rendah dan limit pinjaman lebih besar.
  • Bank C: Mungkin menawarkan program khusus untuk jenis usaha tertentu, misalnya UMKM di sektor teknologi atau pertanian. Persyaratan dan prosedurnya pun disesuaikan dengan fokus tersebut.

Sebagai contoh, Bank A mungkin lebih fokus pada kecepatan proses persetujuan, sehingga cocok untuk kamu yang membutuhkan dana segera. Sementara Bank B, dengan prosesnya yang lebih teliti, mungkin lebih cocok untuk usaha yang sudah mapan dan membutuhkan pinjaman dengan jumlah besar.

Peran Pemerintah dan Lembaga Terkait

Pemerintah, melalui Kementerian Koperasi dan UKM serta lembaga terkait lainnya, berperan penting dalam menetapkan kebijakan, regulasi, dan pengawasan program KUR Profesional. Mereka menetapkan suku bunga, plafon pinjaman, dan kriteria penerima manfaat. Selain itu, pemerintah juga bertanggung jawab untuk memastikan penyaluran dana KUR tepat sasaran dan efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Lembaga terkait, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berperan dalam mengawasi operasional bank dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Hal ini untuk melindungi kepentingan baik pemohon maupun bank.

Ilustrasi Interaksi Pemohon, Bank, dan Lembaga Terkait

Bayangkan prosesnya seperti ini: Kamu (pemohon) mengajukan KUR Profesional ke Bank A. Bank A akan mengevaluasi kelengkapan dokumen dan profil usahamu. Setelah itu, Bank A akan melaporkan data pengajuanmu ke pemerintah melalui sistem online yang terintegrasi. Pemerintah, melalui lembaga terkait, akan melakukan pengawasan dan memastikan kepatuhan Bank A terhadap regulasi yang berlaku. Jika disetujui, dana akan dicairkan ke rekeningmu. Sepanjang proses, kamu akan berinteraksi dengan petugas bank dan mungkin juga dihubungi oleh pihak pemerintah jika ada hal yang perlu diklarifikasi.

Memilih Bank yang Tepat

Memilih bank yang tepat sangat krusial. Pertimbangkan beberapa faktor seperti: jenis usahamu, jumlah pinjaman yang dibutuhkan, jangka waktu pengembalian, suku bunga yang ditawarkan, dan kecepatan proses persetujuan. Bandingkan beberapa bank dan pilihlah yang paling sesuai dengan profil dan kebutuhan bisnismu. Jangan terburu-buru, riset yang matang akan membantumu mendapatkan hasil terbaik.

Pertanyaan Umum Seputar KUR Profesional: Apakah Ada Tips Agar Pengajuan KUR Profesional Cepat Cair

Nah, Sobat Hipwee, ngomongin KUR Profesional, pasti banyak banget pertanyaan yang muncul di kepala, kan? Dari syarat pengajuan sampai proses pencairan, semuanya bikin penasaran. Makanya, kita rangkum beberapa pertanyaan umum yang sering ditanyakan calon debitur KUR Profesional, lengkap dengan jawabannya yang super jelas dan mudah dipahami. Siap-siap, ya, karena informasi ini bakal jadi bekal kamu untuk mengajukan KUR Profesional!

Syarat Pengajuan KUR Profesional, Apakah Ada Tips Agar Pengajuan KUR Profesional Cepat Cair

Sebelum mengajukan KUR Profesional, pastikan kamu sudah memenuhi semua syaratnya. Ketidaklengkapan berkas bisa bikin proses pengajuan molor, lho! Berikut beberapa syarat umum yang biasanya diminta.

  • Memiliki usaha produktif yang sudah berjalan minimal 6 bulan.
  • Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
  • Memiliki agunan, bisa berupa aset usaha atau jaminan lainnya.
  • Memenuhi persyaratan administrasi lainnya yang ditentukan oleh bank.

Tips: Siapkan semua dokumen dengan rapi dan lengkap. Jangan sampai ada yang kurang, ya!

Informasi tambahan: Syarat dan ketentuan KUR Profesional bisa berbeda-beda tergantung bank penyalur. Pastikan kamu mengecek langsung ke bank yang dituju untuk informasi yang paling akurat.

Besaran Plafon dan Jangka Waktu KUR Profesional

Plafon dan jangka waktu KUR Profesional bervariasi tergantung kebutuhan usaha dan kemampuan calon debitur dalam mengembalikan pinjaman. Berikut gambaran umumnya.

Besaran plafon KUR Profesional biasanya disesuaikan dengan kebutuhan usaha dan kemampuan calon debitur untuk mengembalikan pinjaman. Biasanya, plafonnya lebih besar dibandingkan KUR Mikro. Jangka waktu pengembaliannya pun relatif lebih panjang, sehingga memberikan fleksibilitas lebih bagi debitur dalam mengelola keuangan usahanya.

Contoh: Seorang pengusaha kuliner mungkin mengajukan KUR Profesional dengan plafon Rp 50 juta untuk pengembangan usahanya, dengan jangka waktu pengembalian 3 tahun.

Informasi tambahan: Untuk informasi lebih detail mengenai plafon dan jangka waktu, kamu bisa langsung menghubungi bank penyalur KUR Profesional.

Proses Pengajuan dan Pencairan KUR Profesional

Proses pengajuan KUR Profesional umumnya meliputi beberapa tahap, mulai dari pengumpulan berkas hingga pencairan dana. Berikut tahapan umum yang perlu kamu ketahui.

  1. Melengkapi berkas persyaratan.
  2. Mengajukan permohonan ke bank penyalur.
  3. Verifikasi dan validasi data oleh pihak bank.
  4. Penilaian kelayakan usaha.
  5. Penandatanganan perjanjian kredit.
  6. Pencairan dana.

Tips: Pantau terus perkembangan pengajuan KUR Profesional kamu. Jangan ragu untuk menghubungi pihak bank jika ada pertanyaan atau kendala.

Informasi tambahan: Lama proses pencairan KUR Profesional bervariasi tergantung bank dan kelengkapan berkas. Biasanya, proses ini bisa memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu.

Suku Bunga dan Biaya Administrasi KUR Profesional

Suku bunga dan biaya administrasi KUR Profesional diatur oleh pemerintah dan biasanya lebih rendah dibandingkan pinjaman konvensional lainnya. Berikut penjelasannya.

Suku bunga KUR Profesional relatif rendah dan kompetitif, sehingga menjadi pilihan yang menarik bagi para pelaku usaha. Biaya administrasi juga relatif terjangkau. Namun, pastikan kamu memahami semua biaya yang terkait dengan KUR Profesional sebelum menandatangani perjanjian kredit.

Tips: Bandingkan suku bunga dan biaya administrasi dari beberapa bank penyalur KUR Profesional sebelum memutuskan untuk mengajukan pinjaman.

Informasi tambahan: Pemerintah secara berkala melakukan penyesuaian suku bunga KUR Profesional. Informasi terbaru bisa kamu cek di situs resmi Kementerian Koperasi dan UKM.

Kegunaan Dana KUR Profesional

Dana KUR Profesional ditujukan untuk membiayai berbagai kegiatan usaha produktif. Berikut beberapa contohnya.

  • Modal kerja.
  • Investasi peralatan dan mesin.
  • Renovasi tempat usaha.
  • Pengembangan produk baru.
  • Pemasaran dan promosi.

Tips: Gunakan dana KUR Profesional secara efektif dan efisien untuk meningkatkan produktivitas dan keuntungan usaha.

Informasi tambahan: Pastikan penggunaan dana KUR Profesional sesuai dengan perjanjian kredit yang telah disepakati dengan pihak bank.