Apa saja syarat KUR untuk UMKM?

//

FATIH

Home » FAQ » Apa saja syarat KUR untuk UMKM?

Syarat Mendapatkan KUR untuk UMKM

Apa saja syarat KUR untuk UMKM?

Apa saja syarat KUR untuk UMKM? – Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Mendapatkan akses KUR membutuhkan pemenuhan beberapa syarat yang telah ditetapkan. Berikut penjelasan detail mengenai syarat-syarat tersebut.

Persyaratan Umum Calon Debitur KUR

Sebelum membahas persyaratan spesifik, penting untuk memahami bahwa persyaratan umum calon debitur KUR bertujuan untuk memastikan kelayakan usaha dan kemampuan dalam mengembalikan pinjaman. Hal ini mencakup aspek legalitas usaha, kapasitas usaha, dan kemampuan keuangan.

  • Memiliki usaha produktif yang telah berjalan minimal 6 bulan.
  • Memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK).
  • Memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau dokumen legalitas usaha lainnya yang relevan, sesuai jenis usaha.
  • Memiliki agunan atau jaminan, meskipun beberapa skema KUR menawarkan fasilitas tanpa agunan.
  • Memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan usaha dan mampu memberikan laporan keuangan yang memadai.

Persyaratan Khusus Berdasarkan Jenis KUR

Syarat-syarat di atas merupakan persyaratan umum. Namun, perlu diperhatikan bahwa terdapat persyaratan khusus yang berbeda-beda tergantung jenis KUR yang diajukan. Beberapa jenis KUR memiliki kriteria yang lebih spesifik, misalnya terkait jenis usaha, skala usaha, dan lokasi usaha.

Jenis KUR Persyaratan Khusus (Contoh)
KUR Mikro Biasanya memiliki persyaratan yang lebih sederhana dibandingkan KUR lainnya, dengan plafon pinjaman yang lebih kecil.
KUR Kecil Membutuhkan bukti pengelolaan keuangan yang lebih terstruktur dan mungkin memerlukan agunan yang lebih substansial.
KUR TKI Memiliki persyaratan khusus yang berkaitan dengan status sebagai Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri.

Proses Pengajuan dan Verifikasi KUR

Setelah memenuhi persyaratan, proses pengajuan KUR melibatkan beberapa tahapan, termasuk pengisian formulir, verifikasi dokumen, dan survei lapangan. Bank penyalur KUR akan melakukan verifikasi untuk memastikan keabsahan dokumen dan kelayakan usaha calon debitur. Proses ini bertujuan untuk meminimalisir risiko kredit macet.

  1. Melengkapi formulir pengajuan KUR.
  2. Menyerahkan dokumen persyaratan yang dibutuhkan.
  3. Menjalani proses verifikasi dan survei lapangan oleh petugas bank.
  4. Menunggu persetujuan pinjaman dari bank.

Contoh Kasus dan Ilustrasi

Misalnya, seorang pemilik warung makan kecil yang telah beroperasi selama satu tahun ingin mengajukan KUR Mikro. Ia perlu menyiapkan NIK, KK, dan bukti usaha berupa fotokopi KTP, foto warung makan, dan daftar menu. Karena mengajukan KUR Mikro, agunan mungkin tidak diwajibkan, namun ia tetap perlu menunjukkan kemampuan keuangannya melalui catatan penjualan dan pengeluaran selama beberapa bulan terakhir. Proses verifikasi akan mencakup kunjungan petugas bank ke warung makan untuk menilai kondisi usaha dan wawancara dengan pemilik warung.

Syarat KUR untuk UMKM

Membangun bisnis UMKM membutuhkan modal yang cukup. Salah satu solusi yang efektif dan mudah diakses adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program pemerintah ini dirancang untuk membantu UMKM berkembang dengan menyediakan akses kredit yang terjangkau dan proses pengajuan yang relatif sederhana.

KUR merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Manfaatnya sangat signifikan, mulai dari mendapatkan modal kerja untuk operasional bisnis hingga pengembangan usaha yang lebih besar. Artikel ini akan menjelaskan secara detail persyaratan yang dibutuhkan untuk mengajukan KUR bagi usaha mikro, kecil, dan menengah.

Persyaratan Umum KUR

Sebelum membahas persyaratan spesifik, penting untuk memahami bahwa persyaratan KUR dapat sedikit berbeda tergantung pada bank penyalur dan jenis KUR yang diajukan (KUR Mikro, KUR Kecil, atau KUR Super Mikro). Namun, beberapa persyaratan umum berlaku secara luas.

  • Kewarganegaraan Indonesia: Pemohon KUR harus Warga Negara Indonesia (WNI).
  • Memiliki Usaha Produktif: Pemohon harus memiliki usaha yang sudah berjalan dan menghasilkan produk atau jasa.
  • Memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK): NIK merupakan identitas penting dalam proses pengajuan KUR.
  • Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP): NPWP dibutuhkan untuk keperluan pelaporan pajak dan transparansi keuangan.
  • Memiliki Surat Izin Usaha (SIU) atau dokumen sejenis: Dokumen ini membuktikan legalitas usaha yang dijalankan.
  Program Pendampingan Usaha KUR BCA?

Persyaratan Khusus Berdasarkan Jenis KUR

Meskipun terdapat persyaratan umum, persyaratan khusus akan bervariasi tergantung jenis KUR yang dipilih. Berikut gambaran umum perbedaannya, perlu diingat untuk selalu mengecek persyaratan terbaru di bank penyalur yang dituju.

Jenis KUR Keterangan Persyaratan Tambahan (Contoh)
KUR Mikro Umumnya memiliki persyaratan yang lebih sederhana, mungkin hanya membutuhkan fotokopi KTP, KK, dan dokumen usaha sederhana. Plafon pinjaman biasanya lebih kecil.
KUR Kecil Membutuhkan dokumen yang lebih lengkap, seperti laporan keuangan, proyeksi bisnis, dan agunan tambahan (bisa berupa jaminan properti atau lainnya). Plafon pinjaman lebih besar dibandingkan KUR Mikro.
KUR Super Mikro Biasanya ditujukan untuk usaha yang sangat mikro, dengan persyaratan yang sangat sederhana dan plafon pinjaman yang relatif kecil. Seringkali difokuskan pada aksesibilitas bagi pelaku usaha yang belum memiliki akses perbankan.

Proses Pengajuan KUR

Setelah memenuhi semua persyaratan, proses pengajuan KUR umumnya melibatkan beberapa tahapan, seperti pengumpulan dokumen, pengajuan ke bank penyalur, verifikasi data, dan pencairan dana. Setiap bank penyalur mungkin memiliki prosedur yang sedikit berbeda, sehingga disarankan untuk menghubungi langsung bank terkait untuk informasi lebih lanjut.

Syarat Umum KUR UMKM: Apa Saja Syarat KUR Untuk UMKM?

Mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM merupakan langkah strategis dalam mengembangkan bisnis. Namun, sebelum mengajukan permohonan, penting untuk memahami syarat-syarat yang ditetapkan oleh pemerintah. Keberhasilan pengajuan KUR sangat bergantung pada pemenuhan persyaratan ini. Berikut ini penjelasan detail mengenai syarat umum KUR UMKM.

Persyaratan Umum Pengajuan KUR UMKM

Syarat umum pengajuan KUR UMKM mencakup beberapa aspek penting yang perlu dipenuhi oleh calon debitur. Pemenuhan persyaratan ini akan mempercepat proses pengajuan dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan pinjaman.

Syarat Penjelasan
Kewarganegaraan Indonesia Pemohon KUR harus Warga Negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Usia Minimal Umumnya, pemohon harus berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah. Ketentuan ini dapat bervariasi tergantung kebijakan bank penyalur.
Kepemilikan Usaha Pemohon harus memiliki usaha yang telah berjalan minimal 6 bulan. Jenis usaha dan legalitasnya juga akan diperiksa.
Kemampuan Membayar Bank akan menilai kemampuan pemohon dalam membayar cicilan KUR berdasarkan arus kas usaha dan riwayat keuangan.
Tidak Memiliki Tunggakan Kredit Pemohon tidak boleh memiliki tunggakan kredit di bank lain yang belum terselesaikan.

Persyaratan Kepemilikan Usaha

Persyaratan kepemilikan usaha meliputi jenis usaha yang diizinkan dan legalitas usaha. Tidak semua jenis usaha dapat mengajukan KUR. Legalitas usaha yang lengkap akan mempermudah proses verifikasi.

  • Jenis Usaha yang Diizinkan: Umumnya, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang produktif dan legal dapat mengajukan KUR. Contohnya meliputi usaha perdagangan, jasa, pertanian, perkebunan, dan peternakan. Namun, usaha yang masuk kategori ilegal atau berisiko tinggi akan ditolak.
  • Legalitas Usaha: Bukti legalitas usaha bervariasi tergantung jenis dan skala usaha. Bisa berupa Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Keterangan Usaha (SKU), atau dokumen legalitas lainnya yang relevan. Kejelasan legalitas usaha akan memperkuat kredibilitas pemohon.

Contoh Kasus Usaha yang Memenuhi dan Tidak Memenuhi Syarat

Berikut ini dua contoh kasus untuk mengilustrasikan perbedaan usaha yang memenuhi dan tidak memenuhi syarat KUR:

  • Usaha yang Memenuhi Syarat: Ibu Ani memiliki usaha warung makan yang telah berjalan selama 1 tahun. Ia memiliki Surat Keterangan Usaha (SKU) dan memiliki catatan keuangan yang rapi. Usaha Ibu Ani memenuhi syarat karena legal, produktif, dan memiliki catatan keuangan yang baik.
  • Usaha yang Tidak Memenuhi Syarat: Pak Budi memiliki usaha jual beli barang bekas yang tidak memiliki izin resmi dan catatan keuangan yang tidak tercatat dengan baik. Usaha Pak Budi tidak memenuhi syarat karena kurangnya legalitas dan catatan keuangan yang buruk.

Ilustrasi Perbedaan Jenis Usaha yang Diperbolehkan dan Tidak Diperbolehkan

Bayangkan dua ilustrasi: Pertama, sebuah toko kelontong yang rapi, bersih, dan memiliki izin usaha yang lengkap. Toko ini memiliki sistem pencatatan keuangan yang terorganisir dan memenuhi semua persyaratan KUR. Kedua, sebuah usaha penjualan barang ilegal yang beroperasi secara sembunyi-sembunyi, tanpa izin usaha dan catatan keuangan yang jelas. Perbedaannya jelas terlihat: usaha pertama memiliki transparansi dan kepatuhan hukum, sedangkan usaha kedua berisiko tinggi dan tidak memenuhi persyaratan dasar KUR.

  Apa itu KUR untuk Pemula? Panduan Lengkap

Cek bagaimana Bagaimana cara membuktikan usaha _online_ saya layak mendapatkan KUR? bisa membantu kinerja dalam area Anda.

Syarat Khusus Berdasarkan Jenis KUR

Apa saja syarat KUR untuk UMKM?

Setelah memahami syarat umum KUR, penting untuk mengetahui perbedaan persyaratan yang diterapkan berdasarkan jenis KUR. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) menawarkan beberapa skema, yaitu KUR Mikro, KUR Kecil, dan KUR Super Mikro, masing-masing dengan karakteristik dan persyaratan yang spesifik. Memahami perbedaan ini akan membantu para pelaku UMKM dalam mempersiapkan diri dan menentukan jenis KUR yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.

Perbedaan utama terletak pada plafon kredit, jangka waktu pinjaman, dan persyaratan tambahan yang mungkin diperlukan. Berikut uraian lebih detail mengenai perbedaan syarat ketiga jenis KUR tersebut.

Pelajari aspek vital yang membuat Apakah usaha _online_ bisa mengajukan KUR? menjadi pilihan utama.

Perbandingan Syarat KUR Mikro, KUR Kecil, dan KUR Super Mikro, Apa saja syarat KUR untuk UMKM?

Tabel berikut ini memberikan gambaran perbandingan singkat mengenai plafon kredit, jangka waktu pinjaman, dan persyaratan umum untuk ketiga jenis KUR. Perlu diingat bahwa persyaratan ini dapat berubah sewaktu-waktu, sehingga penting untuk selalu mengecek informasi terbaru dari bank penyalur KUR.

Jenis KUR Plafon Kredit (Perkiraan) Jangka Waktu Pinjaman (Perkiraan) Persyaratan Umum
KUR Super Mikro Rp 10 juta 3 tahun Kriteria usaha mikro, KTP, KK, surat keterangan usaha
KUR Mikro Rp 50 juta – Rp 100 juta 3-5 tahun Kriteria usaha mikro, KTP, KK, surat keterangan usaha, bukti penghasilan
KUR Kecil Rp 100 juta – Rp 500 juta 3-5 tahun Kriteria usaha kecil, KTP, KK, surat keterangan usaha, laporan keuangan, agunan

Persyaratan Tambahan KUR Mikro

Selain persyaratan umum, pengajuan KUR Mikro mungkin memerlukan persyaratan tambahan. Persyaratan ini bertujuan untuk memastikan kelayakan usaha dan kemampuan pemohon dalam mengembalikan pinjaman. Beberapa persyaratan tambahan yang mungkin diminta meliputi:

  • Bukti penghasilan berupa laporan keuangan sederhana selama minimal 6 bulan terakhir.
  • Riwayat transaksi perbankan yang menunjukkan arus kas usaha.
  • Surat keterangan domisili usaha.
  • Fotocopy NPWP (jika ada).

Persyaratan tambahan ini dapat bervariasi tergantung kebijakan bank penyalur KUR.

Contoh Kasus Pengajuan KUR Mikro

Bu Ani, pemilik warung makan kecil, ingin mengajukan KUR Mikro untuk menambah modal usaha. Ia telah menjalankan warung makan selama 2 tahun dan memiliki catatan keuangan sederhana selama 6 bulan terakhir. Ia memenuhi persyaratan umum seperti KTP, KK, dan surat keterangan usaha. Selain itu, ia juga menyertakan bukti penghasilan dari catatan keuangannya dan riwayat transaksi rekening tabungannya sebagai persyaratan tambahan. Dengan persyaratan yang lengkap, pengajuan Bu Ani berpeluang besar untuk disetujui.

Persyaratan Tambahan KUR Kecil

Pengajuan KUR Kecil umumnya memerlukan persyaratan yang lebih lengkap dan detail dibandingkan KUR Mikro. Hal ini dikarenakan plafon kredit yang lebih besar dan skala usaha yang lebih kompleks. Beberapa persyaratan tambahan yang mungkin diperlukan meliputi:

  • Laporan keuangan yang lebih terstruktur dan detail, seperti neraca dan laporan laba rugi.
  • Agunan, baik berupa aset tetap maupun jaminan lainnya.
  • Rencana bisnis yang terinci.
  • Surat izin usaha.

Contoh Kasus Pengajuan KUR Kecil

Pak Budi, pemilik bengkel motor, membutuhkan pinjaman KUR Kecil untuk mengembangkan usahanya. Ia telah menjalankan bengkel selama 5 tahun dan memiliki laporan keuangan yang terstruktur. Ia juga menawarkan sertifikat kepemilikan bengkel sebagai agunan. Dengan persyaratan yang lengkap dan usaha yang sudah mapan, peluang Pak Budi untuk mendapatkan KUR Kecil cukup tinggi.

Persyaratan Tambahan KUR Super Mikro

KUR Super Mikro dirancang untuk membantu usaha mikro yang sangat kecil. Persyaratannya umumnya lebih sederhana dibandingkan KUR Mikro dan KUR Kecil. Namun, pemohon tetap harus memenuhi persyaratan umum dan mungkin perlu memberikan informasi tambahan mengenai usaha mereka, seperti jenis usaha dan lokasi usaha.

Tidak boleh terlewatkan kesempatan untuk mengetahui lebih tentang konteks Apakah BPKB kendaraan bisa dijadikan jaminan KUR?.

Contoh Kasus Pengajuan KUR Super Mikro

Mbak Dina, penjual jajanan keliling, ingin mengajukan KUR Super Mikro untuk membeli gerobak baru. Ia hanya perlu melampirkan KTP, KK, dan surat keterangan usaha yang sederhana. Proses pengajuannya pun relatif lebih cepat dan mudah karena persyaratan yang minim.

Proses Pengajuan KUR UMKM

Setelah memenuhi syarat KUR UMKM, langkah selanjutnya adalah mengajukan permohonan. Proses ini terbilang mudah, namun tetap memerlukan ketelitian agar pengajuan Anda diterima. Keberhasilan pengajuan KUR sangat bergantung pada kelengkapan dokumen dan pemahaman alur pengajuan yang benar. Berikut ini langkah-langkah detailnya.

  KUR Bank Mandiri Desember 2024 Lanny Jaya

Langkah-langkah Pengajuan KUR UMKM

Proses pengajuan KUR UMKM melibatkan beberapa tahapan penting yang perlu diikuti secara berurutan. Pastikan Anda mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang agar proses pengajuan berjalan lancar.

  1. Persiapan Dokumen: Kumpulkan seluruh dokumen yang dibutuhkan sesuai dengan jenis KUR dan bank penyalur yang dipilih. Periksa kembali kelengkapan dan keakuratan data di setiap dokumen.
  2. Konsultasi ke Bank: Kunjungi bank penyalur KUR terdekat untuk berkonsultasi mengenai jenis KUR yang sesuai dengan kebutuhan usaha Anda dan persyaratan yang berlaku. Konsultasi ini membantu Anda memahami proses dan mempersiapkan diri dengan lebih baik.
  3. Pengisian Formulir Permohonan: Isi formulir permohonan KUR UMKM dengan lengkap dan akurat. Pastikan semua informasi yang Anda berikan sesuai dengan data yang tertera pada dokumen pendukung.
  4. Penyerahan Dokumen: Serahkan seluruh dokumen yang telah disiapkan ke petugas bank. Pastikan dokumen terorganisir dengan rapi dan mudah diperiksa.
  5. Verifikasi dan Survei: Bank akan melakukan verifikasi data dan mungkin melakukan survei ke lokasi usaha Anda untuk menilai kelayakan usaha. Kerjasamalah dengan pihak bank selama proses verifikasi ini.
  6. Pencairan Dana: Setelah proses verifikasi dan survei selesai dan dinyatakan lolos, dana KUR UMKM akan dicairkan ke rekening Anda. Pastikan rekening Anda aktif dan siap menerima transfer dana.

Dokumen yang Diperlukan untuk Pengajuan KUR UMKM

Kelengkapan dokumen merupakan kunci keberhasilan pengajuan KUR UMKM. Pastikan Anda menyiapkan dokumen-dokumen berikut ini dengan format dan persyaratan yang sesuai dengan ketentuan bank penyalur.

  • KTP dan Kartu Keluarga: Salinan KTP dan Kartu Keluarga pemohon KUR. Pastikan fotokopi masih jelas dan mudah dibaca.
  • Surat Izin Usaha/Perdagangan: Dokumen resmi yang membuktikan legalitas usaha Anda, seperti SIUP, TDP, atau surat keterangan usaha dari pemerintah setempat. Pastikan dokumen masih berlaku.
  • Proposal Usaha: Gambaran singkat mengenai usaha Anda, termasuk rencana bisnis dan proyeksi keuangan. Buat proposal yang ringkas, jelas, dan mudah dipahami.
  • Laporan Keuangan: Bukti keuangan usaha Anda, seperti laporan keuangan selama beberapa bulan terakhir. Laporan keuangan harus akurat dan mencerminkan kondisi keuangan usaha Anda.
  • Agunan (jika diperlukan): Beberapa jenis KUR UMKM memerlukan agunan tambahan, seperti sertifikat tanah atau BPKB kendaraan. Tanyakan kepada petugas bank mengenai persyaratan agunan yang dibutuhkan.

Kutipan dari Sumber Resmi Mengenai Proses Pengajuan KUR

Informasi mengenai alur pengajuan KUR UMKM dapat Anda temukan di situs resmi lembaga penyalur KUR, seperti bank-bank pemerintah. Berikut contoh kutipan (kutipan ini merupakan contoh dan perlu disesuaikan dengan kutipan dari sumber resmi yang aktual):

“Proses pengajuan KUR UMKM diawali dengan persiapan dokumen, kemudian konsultasi ke bank, pengisian formulir, penyerahan dokumen, verifikasi, dan terakhir pencairan dana. Seluruh proses ini bertujuan untuk memastikan kelayakan usaha pemohon sebelum penyaluran dana KUR.”

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

Memilih program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mengembangkan UMKM memang membutuhkan pemahaman yang baik tentang persyaratannya. Agar Anda lebih yakin dan terhindar dari kebingungan, berikut ini beberapa pertanyaan umum seputar syarat KUR UMKM beserta jawabannya yang ringkas dan jelas.

Syarat Umum KUR UMKM

Sebelum mengajukan KUR, penting untuk memahami persyaratan umum yang berlaku. Persyaratan ini bervariasi sedikit tergantung bank penyalur, namun umumnya mencakup beberapa poin utama. Memahami hal ini akan membantu Anda mempersiapkan diri dengan lebih baik.

  • Kewarganegaraan Indonesia: Pemohon KUR wajib Warga Negara Indonesia (WNI).
  • Usia Minimal: Umumnya, pemohon harus berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah.
  • Memiliki Usaha Produktif: Usaha yang dijalankan harus sudah berjalan minimal 6 bulan dan memiliki bukti aktivitas usaha yang jelas.
  • Tidak sedang menerima kredit di bank lain: Perlu diperhatikan status kredit di bank lain untuk menghindari masalah di kemudian hari.
  • Memenuhi persyaratan administrasi: Dokumen-dokumen pendukung seperti KTP, KK, dan dokumen usaha lainnya harus lengkap dan sesuai.

Dokumen yang Dibutuhkan untuk Pengajuan KUR

Kelengkapan dokumen sangat penting dalam proses pengajuan KUR. Ketidaklengkapan dokumen dapat menyebabkan proses pengajuan ditolak atau tertunda. Berikut beberapa dokumen yang umumnya dibutuhkan:

  • KTP dan Kartu Keluarga (KK).
  • Surat Izin Usaha atau Surat Keterangan Usaha (SKU).
  • Bukti kepemilikan tempat usaha (jika ada).
  • Fotocopy NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
  • Surat keterangan domisili usaha.
  • Proposal usaha (tergantung kebijakan bank).
  • Dokumen pendukung lainnya sesuai dengan jenis usaha dan kebijakan bank penyalur.

Besaran Plafon dan Jangka Waktu KUR

Plafon dan jangka waktu KUR disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan usaha Anda. Informasi ini dapat Anda peroleh langsung dari bank penyalur.

  • Plafon: Bervariasi, tergantung jenis KUR dan kebijakan bank penyalur, mulai dari jutaan hingga ratusan juta rupiah.
  • Jangka Waktu: Beragam, mulai dari beberapa bulan hingga beberapa tahun, tergantung jenis KUR dan kesepakatan dengan bank.

Cara Menghubungi Lembaga Penyalur KUR

Untuk informasi lebih lanjut mengenai syarat dan ketentuan KUR, serta proses pengajuannya, Anda dapat menghubungi langsung lembaga penyalur KUR. Setiap bank memiliki saluran komunikasi yang berbeda.

  • Melalui Website Resmi Bank: Cari informasi KUR di website resmi bank penyalur yang Anda minati.
  • Kantor Cabang Bank: Kunjungi kantor cabang bank terdekat untuk berkonsultasi langsung dengan petugas.
  • Nomor Telepon Layanan Konsumen: Hubungi nomor telepon layanan konsumen yang tertera di website resmi bank.

Pengajuan KUR yang Ditolak, Apa yang Harus Dilakukan?

Jika pengajuan KUR ditolak, jangan berkecil hati. Cari tahu alasan penolakan dari bank dan perbaiki kekurangan yang ada. Anda bisa berkonsultasi kembali dengan pihak bank untuk mendapatkan arahan yang lebih jelas.

  • Tinjau kembali kelengkapan dokumen: Pastikan semua dokumen sudah lengkap dan sesuai persyaratan.
  • Perbaiki kualitas proposal usaha: Jika diperlukan, buat proposal usaha yang lebih detail dan meyakinkan.
  • Konsultasi dengan petugas bank: Tanyakan alasan penolakan dan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki pengajuan.