Cara Menghitung SHU Koperasi Simpan Pinjam

//

Hendrawan, S.H.

Memahami SHU Koperasi Simpan Pinjam

Cara Menghitung Shu Koperasi Simpan Pinjam

Cara Menghitung Shu Koperasi Simpan Pinjam – SHU atau Sisa Hasil Usaha merupakan keuntungan yang diperoleh koperasi simpan pinjam setelah dikurangi seluruh biaya operasional dan kewajiban lainnya. Pembagian SHU ini merupakan salah satu daya tarik utama bergabung dengan koperasi, karena anggota berhak atas bagian keuntungan yang telah dihasilkan secara kolektif.

Menghitung SHU Koperasi Simpan Pinjam memang membutuhkan ketelitian, memperhatikan berbagai faktor seperti sisa hasil usaha dan jumlah simpanan anggota. Prosesnya mungkin sedikit rumit, tapi bayangkan betapa berbeda dengan urusan pinjam meminjam barang di masa lalu, seperti yang tergambar dalam lirik lagu Lirik Lagu Ba Pinjam Tape Barang. Lagu tersebut mengingatkan kita pada sistem yang lebih sederhana, sementara perhitungan SHU koperasi modern membutuhkan pendekatan yang lebih sistematis dan akuntabel.

Oleh karena itu, memahami metode perhitungan SHU menjadi kunci bagi keberhasilan koperasi.

Keberadaan SHU menunjukkan kinerja koperasi yang sehat dan menguntungkan. Sistem pembagiannya pun dirancang untuk memberikan penghargaan kepada anggota berdasarkan kontribusinya kepada koperasi. Besarnya SHU yang diterima setiap anggota bervariasi, tergantung pada besarnya simpanan, pinjaman, dan jenis keanggotaan.

Menghitung SHU Koperasi Simpan Pinjam memang butuh ketelitian, melibatkan berbagai perhitungan rumit. Prosesnya berbeda dengan pengajuan pinjaman di bank, misalnya seperti persyaratan mengajukan pinjaman di BRI yang bisa Anda cek di sini: Syarat Ajukan Pinjaman Bri. Memahami persyaratan pinjaman tersebut membantu kita membandingkan tingkat bunga dan biaya administrasi, yang kemudian bisa menjadi pertimbangan dalam memahami bagaimana SHU koperasi dihitung dan dampaknya terhadap keuangan kita.

Intinya, baik perhitungan SHU maupun pengajuan pinjaman, perencanaan keuangan yang matang sangat penting.

Tujuan Pembagian SHU

Pembagian SHU bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada anggota atas partisipasinya dalam memajukan koperasi. Selain itu, pembagian SHU juga dapat memotivasi anggota untuk lebih aktif dalam kegiatan koperasi dan meningkatkan kesejahteraan anggota secara keseluruhan. SHU juga dapat digunakan untuk pengembangan usaha koperasi di masa mendatang.

Menghitung SHU Koperasi Simpan Pinjam memang butuh ketelitian, memperhatikan berbagai komponen pendapatan dan pengeluaran koperasi. Prosesnya cukup kompleks, namun sebanding dengan manfaatnya bagi anggota. Sebagai perbandingan, administrasi bukti pelunasan pinjaman, baik di koperasi maupun pinjaman online, juga penting. Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang Bukti Pelunasan Pinjaman Online untuk memahami pentingnya dokumentasi yang rapi.

Kembali ke SHU, ketepatan perhitungan sangat krusial untuk memastikan pembagian yang adil dan transparan bagi seluruh anggota koperasi.

Contoh Perhitungan SHU Sederhana

Bayangkan Koperasi “Maju Bersama” memiliki SHU sebesar Rp 100.000.000 setelah dikurangi semua biaya. Jika terdapat 100 anggota, maka SHU per anggota secara sederhana adalah Rp 1.000.000 (Rp 100.000.000 / 100 anggota). Namun, perhitungan sebenarnya lebih kompleks dan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti besarnya simpanan, jumlah pinjaman, dan lama keanggotaan. Rumus perhitungan yang tepat biasanya tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) koperasi masing-masing.

Perbandingan Keuntungan dan Kerugian Menjadi Anggota Koperasi Simpan Pinjam

Keuntungan Kerugian
Mendapatkan SHU sebagai bagian dari keuntungan koperasi Proses administrasi dan prosedur pengajuan pinjaman mungkin lebih rumit dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya
Suku bunga pinjaman yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan lembaga keuangan konvensional Besarnya SHU yang diterima tidak selalu tetap dan bergantung pada kinerja koperasi
Memiliki akses mudah ke layanan keuangan, seperti simpanan dan pinjaman Terbatasnya jumlah dana yang dapat dipinjam dibandingkan dengan bank
Terlibat dalam pengelolaan koperasi dan memiliki suara dalam pengambilan keputusan Membutuhkan komitmen dan partisipasi aktif dalam kegiatan koperasi

Ilustrasi Alur Distribusi SHU

Ilustrasi alur distribusi SHU dapat dibayangkan sebagai berikut: Setelah koperasi menutup tahun buku, dilakukan audit untuk menghitung SHU. Selanjutnya, rapat anggota membahas dan menyetujui pembagian SHU. Setelah itu, SHU didistribusikan kepada anggota sesuai dengan proporsi yang telah ditentukan dalam AD/ART, melalui transfer ke rekening masing-masing anggota atau mekanisme lain yang telah disepakati bersama. Proses ini biasanya diawasi oleh pengawas koperasi untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perhitungan SHU

Perhitungan SHU (Sisa Hasil Usaha) pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) merupakan proses yang kompleks, dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Memahami faktor-faktor ini penting bagi anggota koperasi untuk mengetahui bagaimana kontribusi mereka terhadap pendapatan koperasi dan besarnya SHU yang akan mereka terima. Berikut ini penjelasan rinci mengenai faktor-faktor utama yang mempengaruhi perhitungan SHU.

Menghitung SHU Koperasi Simpan Pinjam memang memerlukan ketelitian, melibatkan beberapa rumus dan perhitungan yang cukup detail. Prosesnya berbeda dengan pengajuan pinjaman, misalnya seperti Pinjaman KUR BRI 50 Juta yang lebih fokus pada persyaratan dan prosedur pengajuan. Namun, pemahaman tentang perhitungan SHU penting agar anggota koperasi dapat memahami pembagian keuntungan yang adil. Kembali ke topik utama, metode perhitungan SHU bisa bervariasi antar koperasi, jadi penting untuk selalu merujuk pada aturan dan kebijakan koperasi masing-masing.

Besarnya Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib

Simpanan pokok dan simpanan wajib merupakan dasar keanggotaan di KSP dan menjadi sumber dana utama koperasi. Besarnya simpanan ini secara langsung berkontribusi pada perhitungan SHU. Anggota dengan simpanan yang lebih besar akan mendapatkan pembagian SHU yang lebih besar pula, karena simpanan ini menjadi modal bagi koperasi untuk melakukan kegiatan usaha yang menghasilkan keuntungan. Rasio pembagian SHU terhadap simpanan ini biasanya ditentukan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) koperasi. Sebagai contoh, jika AD/ART menetapkan pembagian SHU 10% dari total simpanan, maka anggota dengan simpanan pokok Rp 1.000.000 akan mendapatkan pembagian SHU sebesar Rp 100.000, sedangkan anggota dengan simpanan Rp 5.000.000 akan mendapatkan Rp 500.000.

Pengaruh Jumlah Pinjaman dan Bunga Pinjaman

Jumlah pinjaman yang diberikan koperasi kepada anggotanya dan bunga yang dihasilkan dari pinjaman tersebut juga berpengaruh signifikan terhadap perhitungan SHU. Semakin besar jumlah pinjaman yang diberikan dan semakin tinggi bunga yang diterima, maka semakin besar pula potensi keuntungan koperasi dan SHU yang akan dibagikan. Namun, perlu diingat bahwa manajemen risiko kredit yang baik sangat penting untuk menghindari kerugian yang dapat mengurangi SHU. Koperasi perlu memiliki mekanisme yang efektif dalam pencairan dan pengembalian pinjaman untuk meminimalisir risiko kredit macet.

Pendapatan Usaha Lain Koperasi

Selain simpanan dan pinjaman, koperasi mungkin memiliki sumber pendapatan lain, seperti pendapatan dari usaha sampingan, investasi, atau jasa-jasa yang diberikan. Pendapatan-pendapatan ini juga akan dimasukkan dalam perhitungan SHU dan akan meningkatkan jumlah SHU yang tersedia untuk dibagikan kepada anggota. Contohnya, jika koperasi juga menjalankan usaha penjualan sembako, maka keuntungan dari usaha tersebut akan menambah total pendapatan yang akan dibagi sebagai SHU.

Bagan Alir Perhitungan SHU

Berikut bagan alir sederhana yang menggambarkan bagaimana berbagai faktor berkontribusi pada perhitungan SHU:

Tahap Deskripsi
1. Pendapatan Total pendapatan dari bunga pinjaman, simpanan, dan usaha lain.
2. Beban Operasional Pengeluaran operasional koperasi, seperti gaji karyawan, sewa kantor, dan biaya administrasi.
3. Laba Kotor Pendapatan dikurangi beban operasional.
4. Cadangan Sebagian laba kotor dialokasikan sebagai cadangan untuk pengembangan koperasi di masa depan.
5. SHU Bersih Laba kotor dikurangi cadangan.
6. Pembagian SHU SHU bersih dibagikan kepada anggota berdasarkan rasio yang telah ditentukan dalam AD/ART, mempertimbangkan besarnya simpanan dan pinjaman.

Rumus dan Langkah Perhitungan SHU

Perhitungan SHU (Sisa Hasil Usaha) Koperasi Simpan Pinjam merupakan proses penting yang menentukan pembagian keuntungan kepada anggota. Proses ini melibatkan beberapa tahapan dan rumus yang perlu dipahami dengan baik agar pembagiannya adil dan transparan. Berikut ini akan dijelaskan rumus umum, langkah-langkah perhitungan, dan contoh kasus perhitungan SHU.

Rumus Umum Perhitungan SHU

Rumus perhitungan SHU koperasi simpan pinjam bervariasi tergantung pada kebijakan koperasi tersebut. Namun, secara umum, rumus dasar yang sering digunakan adalah SHU dibagi berdasarkan rasio kontribusi anggota terhadap total aset atau pendapatan koperasi. Rasio ini bisa mempertimbangkan beberapa faktor, seperti besarnya simpanan, jumlah pinjaman yang dikembalikan, dan lama keanggotaan. Rumus yang tepat akan tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) koperasi.

SHU = (Total Pendapatan – Total Biaya) x Persentase Keanggotaan/Kontribusi

Persentase keanggotaan/kontribusi ini didapatkan dari pembagian berdasarkan kesepakatan dalam AD/ART koperasi, misalnya berdasarkan besarnya simpanan, jumlah pinjaman, atau kombinasi keduanya.

Langkah-Langkah Perhitungan SHU

Langkah-langkah perhitungan SHU secara sistematis akan memastikan proses pembagian berjalan dengan lancar dan transparan. Berikut uraian langkah-langkahnya:

  1. Menentukan Total Pendapatan Koperasi: Hitung seluruh pendapatan koperasi selama periode tertentu (misalnya, satu tahun), termasuk bunga simpanan, bunga pinjaman, iuran anggota, dan pendapatan lain yang sah.
  2. Menentukan Total Biaya Koperasi: Hitung seluruh biaya operasional koperasi selama periode yang sama, termasuk gaji karyawan, biaya administrasi, biaya operasional, dan penyusutan aset.
  3. Menghitung Sisa Hasil Usaha (SHU): Kurangkan total biaya dari total pendapatan. Hasilnya adalah SHU bruto.
  4. Menentukan Alokasi SHU: Sesuai AD/ART, tentukan alokasi SHU, misalnya untuk cadangan koperasi, dana pendidikan, dana sosial, dan pembagian kepada anggota.
  5. Menentukan Rasio Pembagian SHU kepada Anggota: Tentukan rasio pembagian SHU kepada anggota berdasarkan kesepakatan dalam AD/ART. Rasio ini bisa berdasarkan besarnya simpanan, jumlah pinjaman, atau kombinasi keduanya.
  6. Menghitung SHU untuk Setiap Anggota: Kalikan SHU yang dialokasikan untuk anggota dengan rasio pembagian masing-masing anggota.

Contoh Perhitungan SHU

Misalnya, Koperasi Sejahtera memiliki total pendapatan Rp 100.000.000 dan total biaya Rp 60.000.000. SHU bruto adalah Rp 40.000.000. Setelah dialokasikan untuk cadangan dan dana sosial sebesar Rp 10.000.000, sisa SHU untuk anggota adalah Rp 30.000.000. Pembagian SHU dilakukan berdasarkan proporsi simpanan. Anggota A memiliki simpanan Rp 10.000.000 dan Anggota B memiliki simpanan Rp 5.000.000. Total simpanan adalah Rp 15.000.000. Rasio Anggota A adalah 10.000.000/15.000.000 = 2/3, dan rasio Anggota B adalah 5.000.000/15.000.000 = 1/3. SHU Anggota A adalah Rp 30.000.000 x (2/3) = Rp 20.000.000, dan SHU Anggota B adalah Rp 30.000.000 x (1/3) = Rp 10.000.000.

Menghitung SHU Koperasi Simpan Pinjam memang perlu ketelitian, memahami rumus dan data transaksi anggota. Sebelum mengajukan pinjaman, ada baiknya Anda menyiapkan surat pengajuan yang baik, seperti contoh yang bisa Anda lihat di Contoh Surat Pengajuan Pinjaman ini. Dengan surat yang rapi, proses pengajuan pinjaman Anda akan lebih mudah. Setelah pinjaman disetujui, itu akan berpengaruh pada perhitungan SHU Anda di tahun berikutnya, jadi pastikan perencanaan keuangan Anda matang.

Diagram Alir Perhitungan SHU

Berikut ilustrasi diagram alir perhitungan SHU. Perlu diingat bahwa diagram alir ini merupakan gambaran umum dan dapat bervariasi tergantung pada kebijakan koperasi.

[Deskripsi Diagram Alir: Mulai -> Hitung Total Pendapatan -> Hitung Total Biaya -> Hitung SHU Bruto (Pendapatan – Biaya) -> Tentukan Alokasi SHU (Cadangan, Dana Sosial, dll.) -> Hitung SHU Neto (SHU Bruto – Alokasi) -> Tentukan Rasio Pembagian SHU -> Hitung SHU per Anggota -> Selesai]

Contoh Perhitungan SHU untuk Dua Anggota dengan Profil Berbeda

Berikut contoh perhitungan SHU untuk dua anggota dengan profil berbeda, dengan asumsi SHU neto yang tersedia untuk dibagikan kepada anggota sebesar Rp 30.000.000, dan pembagian berdasarkan proporsi simpanan dan pinjaman yang dikembalikan:

Anggota Simpanan Pinjaman Dikembalikan Total Kontribusi Persentase Kontribusi SHU
Anggota C Rp 20.000.000 Rp 5.000.000 Rp 25.000.000 25/35 Rp 21.428.571
Anggota D Rp 5.000.000 Rp 10.000.000 Rp 15.000.000 15/35 Rp 8.571.429
Total Rp 25.000.000 Rp 15.000.000 Rp 40.000.000 1 Rp 30.000.000

Catatan: Pada contoh ini, total kontribusi dihitung sebagai jumlah simpanan dan pinjaman yang dikembalikan. Perhitungan persentase kontribusi dan SHU masing-masing anggota dilakukan berdasarkan proporsi total kontribusi terhadap total kontribusi seluruh anggota.

Perbedaan Metode Perhitungan SHU: Cara Menghitung Shu Koperasi Simpan Pinjam

Cara Menghitung Shu Koperasi Simpan Pinjam

Perhitungan SHU (Sisa Hasil Usaha) di koperasi simpan pinjam memiliki beberapa metode yang dapat diterapkan. Pilihan metode yang tepat bergantung pada kebijakan koperasi dan karakteristik anggotanya. Pemahaman perbedaan metode ini penting agar anggota koperasi dapat memahami bagaimana SHU mereka dihitung dan didistribusikan secara adil.

Metode Perhitungan SHU Berdasarkan Jasa Modal

Metode ini menghitung SHU berdasarkan besarnya simpanan anggota yang digunakan sebagai modal usaha koperasi. Besarnya SHU yang diterima sebanding dengan besarnya modal yang disetorkan. Metode ini relatif sederhana dan mudah dipahami.

  • Kelebihan: Transparan dan mudah dipahami, adil bagi anggota yang menyetor modal besar.
  • Kekurangan: Tidak memperhitungkan aktivitas anggota lainnya seperti pinjaman atau partisipasi dalam kegiatan koperasi, sehingga anggota yang aktif tetapi modalnya kecil akan kurang diuntungkan.
  • Contoh Kasus: Anggota A menyetor modal Rp 10.000.000, anggota B Rp 5.000.000. Jika SHU yang dibagikan adalah Rp 1.500.000, maka anggota A mendapatkan Rp 1.000.000 (2/3 x Rp 1.500.000) dan anggota B Rp 500.000 (1/3 x Rp 1.500.000).

Metode Perhitungan SHU Berdasarkan Jasa Pinjaman

Metode ini mengalokasikan SHU berdasarkan besarnya pinjaman yang diambil anggota dari koperasi. Anggota yang meminjam dana dalam jumlah besar akan mendapatkan SHU yang lebih besar. Metode ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan usaha anggota.

  • Kelebihan: Menstimulasi anggota untuk aktif memanfaatkan layanan pinjaman koperasi, mendukung perkembangan usaha anggota.
  • Kekurangan: Potensial merugikan anggota yang tidak membutuhkan pinjaman, atau anggota yang memiliki modal besar namun tidak meminjam.
  • Contoh Kasus: Anggota C meminjam Rp 15.000.000, anggota D meminjam Rp 5.000.000. Jika SHU yang dibagikan adalah Rp 1.000.000, maka anggota C akan mendapatkan Rp 750.000 (3/4 x Rp 1.000.000) dan anggota D Rp 250.000 (1/4 x Rp 1.000.000).

Metode Perhitungan SHU Gabungan (Modal dan Pinjaman)

Metode ini menggabungkan perhitungan SHU berdasarkan jasa modal dan jasa pinjaman. Bobot masing-masing komponen dapat disesuaikan berdasarkan kebijakan koperasi. Metode ini berupaya untuk menyeimbangkan pembagian SHU antara anggota yang memiliki modal besar dan anggota yang aktif meminjam.

  • Kelebihan: Lebih seimbang, mempertimbangkan kontribusi anggota dari berbagai aspek.
  • Kekurangan: Rumus perhitungannya lebih kompleks, membutuhkan perencanaan yang matang dan transparansi yang tinggi agar adil.
  • Contoh Kasus: Misal, bobot modal 60% dan pinjaman 40%. Anggota E dengan modal Rp 8.000.000 dan pinjaman Rp 2.000.000, serta Anggota F dengan modal Rp 2.000.000 dan pinjaman Rp 8.000.000. Pembagian SHU akan dihitung berdasarkan bobot tersebut.

Tabel Perbandingan Metode Perhitungan SHU

Metode Rumus (Ilustrasi) Contoh Penerapan Kelebihan Kekurangan
Berdasarkan Jasa Modal SHU = (Modal Anggota / Total Modal) x Total SHU Lihat contoh kasus di atas Sederhana, transparan Tidak memperhitungkan aktivitas lain
Berdasarkan Jasa Pinjaman SHU = (Pinjaman Anggota / Total Pinjaman) x Total SHU Lihat contoh kasus di atas Menstimulasi pinjaman Merugikan anggota yang tidak meminjam
Gabungan (Modal & Pinjaman) SHU = [(a x Modal Anggota / Total Modal) + (b x Pinjaman Anggota / Total Pinjaman)] x Total SHU (a+b=1) Lihat contoh kasus di atas Lebih seimbang Rumus kompleks

Interpretasi Hasil Perhitungan SHU

Cara Menghitung Shu Koperasi Simpan Pinjam

Setelah proses perhitungan SHU (Sisa Hasil Usaha) koperasi simpan pinjam selesai, langkah selanjutnya adalah memahami dan menginterpretasikan hasil tersebut. Memahami arti SHU sangat penting bagi anggota koperasi karena ini mencerminkan kinerja koperasi dan keuntungan yang didapatkan anggota sebagai pemilik koperasi. Interpretasi yang tepat akan membantu anggota dalam merencanakan keuangan pribadi mereka.

Interpretasi hasil perhitungan SHU melibatkan beberapa aspek, mulai dari besarnya SHU yang diterima, faktor-faktor yang memengaruhi besarnya SHU, hingga implikasi SHU terhadap kondisi keuangan anggota koperasi. Dengan memahami hal ini, anggota dapat mengambil keputusan finansial yang lebih baik.

Besarnya SHU dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Cara Menghitung Shu Koperasi Simpan Pinjam

Besarnya SHU yang diterima setiap anggota dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jumlah simpanan pokok dan wajib, jumlah simpanan sukarela, besarnya pinjaman yang diberikan, serta kinerja keseluruhan koperasi. Semakin besar kontribusi anggota dalam koperasi, umumnya semakin besar pula SHU yang diterima. Kinerja koperasi yang baik, ditandai dengan peningkatan aset dan pendapatan, juga akan berdampak positif pada besarnya SHU yang dibagikan.

Contoh Interpretasi Hasil Perhitungan SHU yang Berbeda

Misalnya, anggota A dengan simpanan total Rp 10.000.000 dan pinjaman Rp 0 mendapatkan SHU sebesar Rp 500.000, sementara anggota B dengan simpanan total Rp 5.000.000 dan pinjaman Rp 5.000.000 mendapatkan SHU sebesar Rp 250.000. Perbedaan ini menunjukkan bahwa kontribusi dan aktivitas anggota dalam koperasi memengaruhi besarnya SHU yang diterima. Anggota A yang memiliki simpanan lebih besar dan tidak memiliki pinjaman mendapatkan SHU yang lebih tinggi.

Sebagai contoh lain, jika koperasi mengalami kerugian, maka SHU yang dibagikan akan lebih kecil atau bahkan tidak ada. Hal ini menandakan pentingnya pengawasan dan pengelolaan koperasi yang baik agar dapat menghasilkan SHU yang optimal.

Implikasi Hasil Perhitungan SHU bagi Anggota Koperasi

SHU yang diterima anggota koperasi memiliki beberapa implikasi penting. SHU dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi anggota, membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Besarnya SHU juga dapat menjadi indikator kinerja koperasi dan kepercayaan anggota terhadap pengelolaan koperasi. SHU yang tinggi menunjukkan kinerja koperasi yang baik dan sebaliknya.

Panduan Memahami dan Memanfaatkan Informasi SHU

Untuk memahami dan memanfaatkan informasi SHU, anggota koperasi dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Membaca laporan keuangan koperasi secara seksama untuk memahami bagaimana SHU dihitung dan didistribusikan.
  • Menanyakan kepada pengurus koperasi jika ada hal yang kurang dipahami terkait perhitungan SHU.
  • Membandingkan SHU yang diterima dengan tahun-tahun sebelumnya untuk melihat tren dan perkembangan kinerja koperasi.
  • Memanfaatkan SHU untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, misalnya untuk menambah modal usaha, pendidikan anak, atau kebutuhan lainnya.

Contoh Skenario Penggunaan Informasi SHU untuk Perencanaan Keuangan

Bayangkan seorang anggota koperasi, sebut saja Bu Ani, menerima SHU sebesar Rp 1.000.000. Bu Ani dapat menggunakan SHU tersebut untuk berbagai keperluan. Misalnya, sebagian digunakan untuk membayar cicilan rumah, sebagian lagi untuk menambah modal usaha warung kecilnya, dan sisanya ditabung untuk dana pendidikan anaknya. Dengan demikian, SHU menjadi bagian penting dalam perencanaan keuangan Bu Ani.

Contoh lain, jika Pak Budi menerima SHU yang lebih kecil dari perkiraan, ia dapat mengevaluasi kontribusinya di koperasi dan mencari cara untuk meningkatkannya di tahun berikutnya, atau meninjau kembali perencanaan keuangannya untuk menyesuaikan dengan pendapatan yang tersedia.