Apa saja risiko menggunakan KUR perdagangan?

//

FATIH

Home » FAQ » Apa saja risiko menggunakan KUR perdagangan?

Risiko Kegagalan Bisnis

Apa saja risiko menggunakan KUR perdagangan?

Apa saja risiko menggunakan KUR perdagangan? – Memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perdagangan memang menjanjikan peluang besar bagi para pelaku usaha, namun kesuksesan tersebut tak lepas dari potensi risiko kegagalan. Memahami dan mengantisipasi risiko ini sangat krusial untuk meminimalisir kerugian dan memastikan keberlangsungan bisnis. Artikel ini akan membahas secara rinci berbagai faktor yang dapat menyebabkan kegagalan bisnis yang menggunakan KUR Perdagangan, beserta strategi mitigasi yang dapat diterapkan.

Isi :

Faktor-faktor Kegagalan Bisnis yang Menggunakan KUR Perdagangan

Berbagai faktor dapat berkontribusi pada kegagalan bisnis yang menggunakan KUR Perdagangan. Faktor-faktor ini saling berkaitan dan dapat memperburuk situasi jika tidak dikelola dengan baik. Perlu dipahami bahwa kegagalan bisnis bukan hanya disebabkan oleh satu faktor tunggal, melainkan seringkali merupakan akumulasi dari beberapa faktor yang terjadi secara bersamaan.

  • Manajemen Keuangan yang Buruk: Kurangnya perencanaan keuangan yang matang, ketidakmampuan mengelola arus kas, dan pemborosan dana operasional merupakan faktor utama. Penggunaan KUR yang tidak tepat sasaran juga dapat memperparah masalah.
  • Persaingan Bisnis yang Ketat: Munculnya kompetitor baru dengan strategi pemasaran yang lebih agresif atau produk yang lebih inovatif dapat mengancam kelangsungan bisnis. Ketidakmampuan beradaptasi dengan perubahan pasar juga menjadi penyebab kegagalan.
  • Perubahan Kondisi Ekonomi Makro: Fluktuasi nilai tukar, inflasi yang tinggi, dan penurunan daya beli masyarakat dapat secara signifikan mempengaruhi penjualan dan profitabilitas bisnis.
  • Pengelolaan Stok yang Tidak Efektif: Kelebihan stok dapat mengikat modal kerja, sementara kekurangan stok dapat menyebabkan kehilangan peluang penjualan. Sistem manajemen persediaan yang buruk akan berdampak negatif pada keuangan bisnis.
  • Kurangnya Keahlian dan Keterampilan: Kemampuan pemilik usaha dalam mengelola bisnis, pemasaran, dan keuangan sangat penting. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dapat menghambat pertumbuhan dan bahkan menyebabkan kegagalan.

Perbandingan Risiko Kegagalan Bisnis dengan dan tanpa KUR Perdagangan

Tabel berikut membandingkan risiko kegagalan bisnis kecil dan menengah yang menggunakan KUR Perdagangan dengan bisnis yang tidak menggunakan KUR. Perlu diingat bahwa tingkat risiko ini bersifat relatif dan dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor.

Faktor Risiko Bisnis dengan KUR Perdagangan Bisnis tanpa KUR Perdagangan
Manajemen Keuangan Tinggi (Dampaknya lebih besar karena adanya kewajiban cicilan) Sedang (Dampaknya terbatas pada modal sendiri)
Persaingan Bisnis Sedang (Tekanan untuk meraih profit lebih besar) Sedang
Perubahan Ekonomi Makro Tinggi (Dampaknya lebih terasa karena adanya utang) Sedang
Pengelolaan Stok Sedang (Kegagalan dapat memperburuk kondisi keuangan) Sedang
Kurangnya Keahlian Tinggi (Kegagalan dapat berujung pada kesulitan pembayaran KUR) Sedang

Ilustrasi Pengelolaan Keuangan Buruk dan Risiko Kegagalan

Ilustrasi ini menggambarkan bagaimana pengelolaan keuangan yang buruk dapat menyebabkan kerugian dan ketidakmampuan membayar cicilan KUR. Bayangkan sebuah diagram dengan dua jalur. Jalur pertama menunjukkan pengelolaan keuangan yang baik, ditandai dengan perencanaan yang matang, pengendalian biaya, dan pemanfaatan KUR secara efektif untuk meningkatkan pendapatan. Jalur ini berakhir dengan keberhasilan bisnis dan kemampuan membayar cicilan KUR tepat waktu. Jalur kedua menggambarkan pengelolaan keuangan yang buruk, ditandai dengan pemborosan, kurangnya perencanaan, dan penggunaan KUR untuk hal-hal yang tidak produktif. Jalur ini berakhir dengan kerugian, ketidakmampuan membayar cicilan KUR, dan akhirnya kegagalan bisnis.

  Apakah Ada Tabel Kur Bri 2025 Khusus Untuk Sektor Tertentu?

Contoh Kasus Kegagalan Bisnis yang Menggunakan KUR Perdagangan

Contoh kasus: Sebuah usaha warung makan kecil di daerah X mengambil KUR untuk membeli peralatan baru. Namun, karena kurangnya pengalaman dalam manajemen keuangan, pemilik usaha gagal mengontrol biaya operasional dan mengalami kerugian. Penjualan yang rendah dan kurangnya perencanaan menyebabkan ketidakmampuan membayar cicilan KUR, akhirnya usaha tersebut terpaksa gulung tikar.

Strategi Mitigasi Risiko Kegagalan Bisnis

Mitigasi risiko sangat penting untuk keberhasilan bisnis yang menggunakan KUR Perdagangan. Beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain:

  • Perencanaan Bisnis yang Matang: Buatlah rencana bisnis yang komprehensif, termasuk analisis pasar, strategi pemasaran, dan proyeksi keuangan yang realistis.
  • Manajemen Keuangan yang Efektif: Lakukan pembukuan yang rapi, pantau arus kas secara ketat, dan alokasikan dana secara bijak.
  • Diversifikasi Produk atau Layanan: Kurangi ketergantungan pada satu produk atau layanan untuk mengurangi risiko kerugian.
  • Pengembangan Keahlian dan Keterampilan: Ikuti pelatihan atau kursus untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola bisnis.
  • Membangun Jaringan Bisnis: Bergabung dengan komunitas usaha atau mencari mentor untuk mendapatkan dukungan dan informasi.

Risiko Ketidakmampuan Membayar Cicilan

Menggunakan KUR Perdagangan memang menawarkan peluang besar untuk mengembangkan usaha, namun kemampuan membayar cicilan secara tepat waktu merupakan kunci keberhasilan. Kegagalan dalam hal ini dapat berdampak serius, mulai dari denda hingga potensi pencabutan fasilitas KUR. Oleh karena itu, memahami risiko ketidakmampuan membayar cicilan dan strategi pengelolaan keuangan yang efektif sangatlah penting.

Beberapa faktor internal dan eksternal dapat mempengaruhi kemampuan debitur dalam membayar cicilan KUR Perdagangan. Memahami faktor-faktor ini dan merencanakan antisipasi sejak awal akan meminimalisir risiko tersebut.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membayar Cicilan KUR Perdagangan

Kemampuan membayar cicilan KUR Perdagangan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari internal usaha maupun kondisi ekonomi eksternal. Pengelolaan yang baik atas faktor-faktor ini menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan kewajiban pembayaran cicilan.

  • Penurunan penjualan akibat lesunya pasar atau persaingan bisnis yang ketat.
  • Meningkatnya biaya operasional usaha, seperti harga bahan baku atau biaya tenaga kerja.
  • Terjadinya kerugian usaha yang tidak terduga, misalnya karena bencana alam atau kerusakan mesin produksi.
  • Kurangnya perencanaan keuangan yang matang, sehingga arus kas usaha tidak terkontrol.
  • Ketidakmampuan dalam mengelola stok barang, sehingga terjadi penumpukan barang yang tidak terjual.
  • Munculnya kebutuhan mendesak yang tidak terduga, yang menguras dana operasional usaha.

Pengaruh Fluktuasi Ekonomi terhadap Kemampuan Membayar Cicilan KUR Perdagangan

Kondisi ekonomi makro juga berperan signifikan dalam mempengaruhi kemampuan membayar cicilan KUR Perdagangan. Fluktuasi ekonomi dapat menimbulkan ketidakpastian dan berdampak langsung pada kinerja usaha.

Pelajari secara detail tentang keunggulan Di mana saya bisa mendapatkan informasi lebih lanjut tentang KUR perdagangan? yang bisa memberikan keuntungan penting.

  • Inflasi: Meningkatnya harga barang dan jasa secara umum dapat menekan daya beli konsumen dan mengurangi penjualan.
  • Resesi ekonomi: Kondisi ekonomi yang menurun dapat menyebabkan penurunan permintaan barang dan jasa, berdampak pada penurunan pendapatan usaha.
  • Fluktuasi nilai tukar mata uang: Bagi usaha yang bergantung pada impor bahan baku, fluktuasi nilai tukar dapat meningkatkan biaya produksi.
  • Kebijakan pemerintah: Perubahan kebijakan pemerintah, seperti kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia, dapat mempengaruhi biaya pinjaman dan daya beli konsumen.

Dampak Denda Keterlambatan Pembayaran Cicilan KUR Perdagangan, Apa saja risiko menggunakan KUR perdagangan?

Keterlambatan pembayaran cicilan KUR Perdagangan akan dikenakan denda sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Besarnya denda bervariasi tergantung pada kebijakan bank dan jumlah keterlambatan. Denda ini akan menambah beban keuangan dan dapat memperburuk kondisi keuangan usaha. Selain denda, keterlambatan pembayaran juga dapat berdampak pada reputasi kredit debitur dan bahkan berujung pada pencabutan fasilitas KUR.

Cara Menghitung Total Biaya KUR Perdagangan Termasuk Bunga dan Denda Keterlambatan

Total biaya KUR Perdagangan terdiri dari pokok pinjaman, bunga, dan denda keterlambatan (jika ada). Perhitungan bunga biasanya berdasarkan metode bunga flat atau anuitas. Rumus perhitungan total biaya KUR tergantung pada metode bunga yang digunakan dan besarnya denda keterlambatan yang dikenakan. Sebagai contoh, jika bunga yang dikenakan adalah 6% per tahun untuk pinjaman Rp 50 juta dengan tenor 2 tahun, dan terjadi keterlambatan pembayaran selama 1 bulan dengan denda Rp 500.000, maka total biaya yang harus dibayarkan akan lebih besar dari pokok pinjaman ditambah bunga selama 2 tahun. Untuk perhitungan yang tepat, sebaiknya berkonsultasi dengan pihak bank.

  Temukan Pelatihan KUR Kapan dan di mana di daerah saya?

Strategi Pengelolaan Keuangan untuk Menghindari Ketidakmampuan Membayar Cicilan KUR Perdagangan

Perencanaan keuangan yang matang dan disiplin sangat penting untuk menghindari ketidakmampuan membayar cicilan KUR Perdagangan. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:

  • Buatlah proyeksi arus kas usaha secara realistis dan pertimbangkan skenario terburuk.
  • Pisahkan keuangan usaha dan keuangan pribadi.
  • Lakukan pengendalian biaya operasional secara ketat dan efisien.
  • Diversifikasi produk atau layanan untuk mengurangi risiko ketergantungan pada satu produk saja.
  • Membangun relasi yang baik dengan pemasok untuk mendapatkan harga yang kompetitif dan negosiasi pembayaran yang fleksibel.
  • Menyisihkan dana darurat untuk menghadapi situasi tak terduga.
  • Secara berkala melakukan evaluasi kinerja usaha dan menyesuaikan strategi bisnis.
  • Memanfaatkan layanan konsultasi bisnis dari lembaga terkait untuk meningkatkan kemampuan manajemen keuangan.

Risiko Penipuan dan Praktik Tidak Etis: Apa Saja Risiko Menggunakan KUR Perdagangan?

Apa saja risiko menggunakan KUR perdagangan?

KUR Perdagangan, meskipun menawarkan peluang besar bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), juga menyimpan risiko penipuan dan praktik tidak etis yang perlu diwaspadai. Kehati-hatian dan pemahaman yang baik tentang proses pengajuan dan tanda-tanda penipuan akan meminimalisir kerugian finansial dan operasional.

Jenis-jenis Penipuan Terkait KUR Perdagangan

Berbagai modus penipuan dapat terjadi dalam proses pengajuan dan pencairan KUR Perdagangan. Mulai dari penipuan berkedok calo yang menjanjikan kemudahan akses KUR dengan imbalan biaya tertentu, hingga pemalsuan dokumen dan manipulasi data untuk mendapatkan pinjaman.

Telusuri macam komponen dari Apa saja dokumen yang diperlukan untuk mengajukan KUR perdagangan? untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas.

  • Penipuan Calo: Individu atau kelompok yang mengaku dapat mempermudah proses pengajuan KUR dengan imbalan biaya tertentu, namun pada kenyataannya tidak memiliki hubungan resmi dengan lembaga penyalur KUR.
  • Pemalsuan Dokumen: Pemalsuan dokumen seperti surat keterangan usaha, NPWP, atau slip gaji untuk memenuhi persyaratan pengajuan KUR.
  • Manipulasi Data: Penggelembungan data keuangan usaha untuk mendapatkan jumlah pinjaman yang lebih besar dari yang seharusnya.
  • Penipuan Online: Penipuan yang dilakukan melalui media online, seperti situs web palsu atau pesan singkat yang mengatasnamakan lembaga penyalur KUR.

Cara Menghindari Penipuan KUR Perdagangan

Mencegah menjadi korban penipuan membutuhkan kehati-hatian dan kewaspadaan. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  • Ajukan KUR secara langsung ke lembaga penyalur resmi, seperti bank pemerintah atau lembaga keuangan yang berwenang.
  • Jangan pernah memberikan uang atau imbalan kepada pihak yang menjanjikan kemudahan akses KUR di luar jalur resmi.
  • Verifikasi informasi dari sumber resmi sebelum mengambil keputusan. Periksa keaslian situs web dan kontak lembaga penyalur KUR.
  • Pahami persyaratan dan prosedur pengajuan KUR secara detail. Jangan ragu untuk bertanya kepada petugas bank atau lembaga penyalur jika ada hal yang kurang jelas.
  • Hati-hati terhadap penawaran yang terlalu mudah dan menggiurkan. Proses pengajuan KUR resmi memerlukan waktu dan dokumen yang lengkap.

Ilustrasi Proses Pengajuan KUR Perdagangan yang Aman

Proses pengajuan KUR Perdagangan yang aman diawali dengan pencarian informasi resmi mengenai program KUR di website resmi lembaga penyalur. Selanjutnya, pelaku usaha menyiapkan dokumen persyaratan yang lengkap dan valid. Pengajuan dilakukan secara langsung ke kantor cabang lembaga penyalur, menghindari perantara yang tidak resmi. Seluruh proses dipantau dan dikonfirmasi secara berkala untuk memastikan keaslian dan validitas informasi.

Akhiri riset Anda dengan informasi dari Berapa lama jangka waktu pinjaman KUR perdagangan?.

Tanda-tanda Praktik Tidak Etis dalam KUR Perdagangan

Praktik tidak etis seringkali sulit dideteksi, namun beberapa tanda berikut dapat menjadi indikator awal:

  • Biaya administrasi atau biaya tambahan yang tidak wajar dan tidak tercantum dalam informasi resmi.
  • Tekanan yang berlebihan dari pihak pemberi pinjaman untuk segera menandatangani perjanjian tanpa memberikan waktu yang cukup untuk membaca dan memahami isi perjanjian.
  • Keengganan pemberi pinjaman untuk memberikan informasi secara transparan mengenai suku bunga, biaya, dan jangka waktu pinjaman.
  • Permintaan jaminan yang berlebihan atau tidak relevan dengan jumlah pinjaman yang diajukan.

Contoh Kasus Penipuan dan Pencegahannya

Seorang pelaku UMKM hampir menjadi korban penipuan calo KUR yang menjanjikan akses cepat dengan imbalan sejumlah uang. Beruntung, pelaku UMKM tersebut menghubungi pihak bank secara langsung dan mengetahui bahwa calo tersebut tidak terafiliasi dengan bank. Pencegahannya adalah selalu melakukan pengecekan ke lembaga penyalur resmi dan menghindari tawaran yang terlalu mudah.

  KUR BNI untuk Usaha Franchise? Bisa!

Risiko Hukum dan Regulasi

Menggunakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perdagangan menawarkan peluang besar bagi perkembangan bisnis, namun penting untuk memahami risiko hukum dan regulasi yang terkait. Ketidakpahaman terhadap aturan dapat berujung pada masalah hukum yang merugikan usaha Anda. Oleh karena itu, pemahaman yang komprehensif tentang regulasi yang berlaku sangat krusial sebelum dan selama penggunaan KUR Perdagangan.

Risiko Hukum dalam Penggunaan KUR Perdagangan

Penggunaan KUR Perdagangan, jika tidak dijalankan sesuai aturan, dapat menimbulkan berbagai risiko hukum. Salah satu risiko utama adalah penggunaan dana KUR tidak sesuai peruntukan. Hal ini dapat mengakibatkan pencabutan fasilitas KUR dan bahkan tuntutan hukum dari pihak bank. Selain itu, pelanggaran terhadap regulasi pajak terkait penghasilan dari usaha yang dibiayai KUR juga dapat menimbulkan konsekuensi hukum berupa denda dan sanksi lainnya. Risiko lainnya termasuk pelanggaran hukum terkait perizinan usaha dan kepatuhan terhadap standar operasional bisnis yang berlaku.

Regulasi Terkait KUR Perdagangan

Memahami regulasi yang mengatur KUR Perdagangan sangat penting untuk menghindari masalah hukum. Berikut beberapa regulasi kunci dan dampaknya bagi pengusaha:

Regulasi Isi Regulasi Dampak bagi Pengusaha
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Mengatur tentang prinsip-prinsip perbankan, termasuk pemberian kredit. Pengusaha wajib memenuhi persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan bank dalam perjanjian kredit. Kegagalan memenuhi kewajiban dapat berakibat pada penagihan paksa.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait KUR Menetapkan persyaratan, prosedur, dan ketentuan teknis terkait penyaluran KUR. Pengusaha harus mematuhi seluruh persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan OJK untuk mendapatkan dan mempertahankan akses KUR.
Undang-Undang Perpajakan Mengatur tentang kewajiban perpajakan bagi wajib pajak, termasuk pengusaha yang menggunakan KUR. Pengusaha wajib melaporkan dan membayar pajak sesuai ketentuan yang berlaku. Kegagalan melakukan kewajiban perpajakan dapat berakibat sanksi administrasi dan pidana.

Contoh Kasus Pelanggaran Regulasi dan Konsekuensinya

Sebagai contoh, seorang pengusaha menggunakan dana KUR untuk keperluan pribadi, bukan untuk pengembangan usahanya. Hal ini merupakan pelanggaran perjanjian kredit dan dapat berakibat pada pencabutan fasilitas KUR, denda, dan bahkan tuntutan hukum dari pihak bank. Contoh lain, pengusaha gagal melaporkan pajak penghasilan dari usahanya yang dibiayai KUR. Konsekuensinya dapat berupa sanksi administrasi berupa denda, bahkan sanksi pidana jika dianggap sengaja melakukan penggelapan pajak.

Langkah-langkah Mematuhi Regulasi KUR Perdagangan

  • Pahami dengan seksama syarat dan ketentuan perjanjian kredit KUR.
  • Gunakan dana KUR sesuai peruntukan yang tercantum dalam perjanjian.
  • Laksanakan kewajiban pelaporan dan pembayaran pajak secara tepat waktu dan akurat.
  • Selalu perbarui izin usaha dan dokumen-dokumen terkait.
  • Ikuti perkembangan regulasi terkait KUR dan usaha Anda.
  • Konsultasikan secara berkala dengan pihak bank terkait perkembangan usaha dan pengelolaan KUR.

Penting untuk berkonsultasi dengan ahli hukum sebelum menggunakan KUR Perdagangan untuk memastikan kepatuhan terhadap seluruh regulasi yang berlaku dan menghindari risiko hukum yang mungkin timbul. Konsultasi hukum akan memberikan panduan yang jelas dan meminimalisir potensi masalah di masa mendatang.

Risiko Kurangnya Pengetahuan dan Keterampilan Manajemen

Menggunakan KUR Perdagangan untuk mengembangkan usaha memang menjanjikan, namun keberhasilannya sangat bergantung pada kemampuan pengelolaan bisnis. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan manajemen merupakan risiko besar yang dapat menggagalkan usaha, bahkan jika modal sudah tersedia. Kemampuan mengelola keuangan, pemasaran, dan operasional bisnis sangat krusial untuk memastikan keuntungan dan keberlangsungan usaha di jangka panjang.

Dampak dari kurangnya pengetahuan manajemen dapat berujung pada berbagai masalah, mulai dari pengelolaan keuangan yang buruk hingga ketidakmampuan beradaptasi dengan perubahan pasar. Hal ini bisa menyebabkan kerugian finansial, bahkan hingga penutupan usaha. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang manajemen bisnis sangat penting untuk memaksimalkan potensi KUR Perdagangan dan menghindari risiko kegagalan.

Keterampilan Manajemen yang Penting

Beberapa keterampilan manajemen yang vital untuk keberhasilan bisnis yang menggunakan KUR Perdagangan antara lain:

  • Perencanaan bisnis yang matang, termasuk analisis pasar dan proyeksi keuangan.
  • Pengelolaan keuangan yang efektif, mencakup pembukuan, penganggaran, dan pengendalian biaya.
  • Pengetahuan pemasaran dan penjualan yang baik untuk menarik pelanggan dan meningkatkan penjualan.
  • Kemampuan memimpin dan memotivasi tim, jika bisnis melibatkan karyawan.
  • Kemampuan beradaptasi dengan perubahan pasar dan persaingan.
  • Pengelolaan persediaan yang efisien untuk menghindari kerugian akibat kerusakan atau kadaluarsa barang.

Ilustrasi Perencanaan Bisnis yang Matang

Bayangkan seorang pengusaha yang ingin membuka toko pakaian menggunakan KUR. Dengan perencanaan bisnis yang matang, ia akan melakukan riset pasar untuk menentukan jenis pakaian yang diminati, menganalisis kompetitor, dan menentukan strategi pemasaran yang tepat. Ia juga akan membuat proyeksi keuangan yang realistis, memperhitungkan biaya operasional, dan memprediksi pendapatan. Dengan perencanaan yang terstruktur ini, risiko kegagalan bisnis dapat diminimalisir karena setiap langkah telah dipertimbangkan dengan matang.

Peran Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan

Pelatihan dan pengembangan keterampilan manajemen sangat penting untuk mengatasi risiko kurangnya pengetahuan. Pelatihan dapat diberikan melalui berbagai cara, seperti mengikuti seminar, workshop, atau kursus manajemen bisnis. Dengan pelatihan yang tepat, pengusaha dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengelola keuangan, pemasaran, dan operasional bisnis. Pengembangan keterampilan ini berkelanjutan, membutuhkan komitmen untuk selalu belajar dan beradaptasi.

Contoh Kerugian Finansial Akibat Kurangnya Pengetahuan Manajemen

Contohnya, seorang pedagang yang tidak memahami manajemen keuangan mungkin akan kesulitan mengontrol pengeluarannya. Akibatnya, ia bisa mengalami defisit kas, bahkan hingga kesulitan membayar cicilan KUR. Penggunaan KUR tanpa perencanaan yang baik juga berisiko menyebabkan kerugian finansial. Misalnya, pembelian barang dagangan yang tidak sesuai dengan permintaan pasar akan mengakibatkan penumpukan stok yang tidak terjual, sehingga mengakibatkan kerugian. Ketidakmampuan mengelola stok yang efektif juga dapat menyebabkan kerugian karena barang rusak atau kadaluarsa.