Mitos dan Fakta Pembobolan ATM Lewat Nomor Rekening
Apakah ATM Bisa Dibobol Lewat Nomor Rekening – Ketakutan akan pembobolan rekening melalui nomor rekening ATM merupakan kekhawatiran yang wajar di era digital saat ini. Banyak mitos beredar di masyarakat terkait bagaimana penjahat dapat mengakses uang kita hanya dengan mengetahui nomor rekening. Artikel ini akan menguraikan mitos-mitos tersebut dan memberikan fakta berdasarkan informasi yang dapat diverifikasi untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas.
Tidak, ATM tidak bisa dibobol hanya dengan nomor rekening. Keamanan transaksi lebih kompleks dari itu. Namun, waspada terhadap biaya-biaya tersembunyi, seperti Potongan ATM Mandiri Per Bulan , yang mungkin tidak disadari dan bisa mengurangi saldo Anda. Oleh karena itu, selalu periksa mutasi rekening secara berkala untuk mencegah pencurian dana yang tidak terdeteksi. Ingat, melindungi data pribadi Anda jauh lebih penting daripada sekadar mengetahui apakah nomor rekening saja cukup untuk membobol ATM.
Mitos Umum Seputar Pembobolan ATM Melalui Nomor Rekening
Salah satu mitos yang paling umum adalah bahwa penjahat dapat menguras saldo ATM hanya dengan memiliki nomor rekening korban. Mitos lainnya menyebutkan bahwa mencantumkan nomor rekening di media sosial atau situs web yang tidak aman dapat menyebabkan pembobolan rekening. Seringkali, tersebar pula kabar bahwa penjahat dapat menggunakan nomor rekening untuk mengakses informasi kartu ATM, termasuk PIN.
Fakta yang Membantah Mitos Pembobolan ATM, Apakah ATM Bisa Dibobol Lewat Nomor Rekening
Pada kenyataannya, nomor rekening saja tidak cukup untuk melakukan pembobolan ATM. Nomor rekening hanyalah pengenal rekening, bukan kunci akses langsung ke saldo. Untuk melakukan transaksi penarikan uang, diperlukan informasi tambahan seperti PIN, kode OTP (One-Time Password), dan mungkin juga informasi verifikasi lain yang bergantung pada sistem keamanan bank yang bersangkutan. Informasi yang tersebar di media sosial atau situs web yang tidak aman memang berisiko, tetapi risiko utamanya bukan pembobolan langsung melalui nomor rekening, melainkan potensi pencurian data lain yang dapat digunakan untuk aktivitas kejahatan siber lainnya.
Tabel Perbandingan Mitos dan Fakta Keamanan Nomor Rekening ATM
Mitos | Fakta | Sumber |
---|---|---|
Nomor rekening ATM saja cukup untuk membobol ATM. | Nomor rekening hanya pengenal rekening, dibutuhkan informasi tambahan seperti PIN dan OTP untuk melakukan transaksi. | Situs resmi bank-bank di Indonesia (bervariasi tergantung kebijakan masing-masing bank) |
Mencantumkan nomor rekening di media sosial dapat menyebabkan pembobolan langsung. | Mencantumkan nomor rekening di media sosial meningkatkan risiko pencurian data lain yang dapat digunakan untuk kejahatan siber, bukan pembobolan langsung. | Laporan dan penelitian dari lembaga keamanan siber (contoh: CERT Indonesia, jika ada laporan yang relevan) |
Penjahat dapat menggunakan nomor rekening untuk mendapatkan akses ke PIN ATM. | PIN ATM dilindungi oleh sistem keamanan bank yang terpisah dan tidak dapat diakses hanya melalui nomor rekening. | Informasi keamanan dari penyedia layanan kartu ATM (contoh: Visa, Mastercard) |
Celah Keamanan Selain Nomor Rekening
Meskipun nomor rekening sendiri tidak cukup untuk membobol ATM, penjahat siber dapat mengeksploitasi celah keamanan lainnya. Contohnya, phishing, dimana korban ditipu untuk memberikan informasi pribadi seperti PIN dan data kartu kredit melalui email atau situs web palsu. Malware juga dapat digunakan untuk mencuri informasi sensitif dari perangkat korban. Selain itu, pencurian fisik kartu ATM dan penggunaan perangkat skimming pada mesin ATM juga merupakan ancaman nyata.
Langkah Pencegahan untuk Melindungi Diri
Untuk melindungi diri dari upaya pencurian, beberapa langkah pencegahan yang efektif perlu dilakukan. Pertama, hindari membagikan informasi pribadi, termasuk nomor rekening dan PIN ATM, melalui media sosial atau situs web yang tidak aman. Kedua, waspadai email atau pesan mencurigakan yang meminta informasi pribadi. Ketiga, pastikan selalu menggunakan perangkat lunak antivirus dan firewall yang terbarui. Keempat, gunakan mesin ATM yang terjamin keamanannya dan periksa mesin ATM sebelum menggunakannya untuk memastikan tidak ada perangkat mencurigakan terpasang. Kelima, gunakan PIN ATM yang kuat dan unik, dan jangan pernah membagikannya kepada siapa pun. Terakhir, laporkan segera kepada pihak bank jika Anda mencurigai adanya aktivitas yang tidak sah pada rekening Anda.
Pertanyaan apakah ATM bisa dibobol hanya lewat nomor rekening, sebenarnya perlu dilihat lebih detail. Kejahatan siber memang canggih, namun akses langsung ke rekening bukan satu-satunya cara. Keamanan fisik ATM juga penting; jika Anda butuh akses cepat ke uang Anda, cari ATM yang aman, misalnya dengan mengunjungi ATM Mandiri Terdekat 24 Jam yang terjamin keamanannya.
Ingat, melindungi PIN dan informasi pribadi jauh lebih efektif daripada mengandalkan hanya satu aspek keamanan. Jadi, fokus utama tetaplah pada praktik keamanan perbankan yang baik untuk mencegah pembobolan ATM, bukan hanya mengandalkan lokasi ATM saja.
Mekanisme Keamanan Sistem Perbankan Modern
Sistem perbankan modern menerapkan berbagai lapisan keamanan untuk melindungi data nasabah dan mencegah akses ilegal, termasuk pembobolan rekening melalui nomor rekening. Keamanan ini melibatkan teknologi canggih dan prosedur operasional yang ketat. Berikut ini beberapa mekanisme kunci yang digunakan.
Kecemasan soal keamanan rekening memang wajar, terutama pertanyaan apakah ATM bisa dibobol hanya lewat nomor rekening. Faktanya, nomor rekening sendiri bukanlah celah keamanan utama. Namun, memahami batasan transaksi juga penting, misalnya mengetahui maksimal penarikan ATM BCA dapat membantu mencegah pencurian yang lebih besar jika kartu ATM Anda jatuh ke tangan yang salah.
Dengan begitu, walau nomor rekening tak langsung membocorkan akses ke dana, waspada terhadap aktivitas mencurigakan tetap krusial untuk menjaga keamanan finansial Anda.
Enkripsi Data Nasabah
Bank menggunakan teknologi enkripsi untuk melindungi data sensitif nasabah, termasuk nomor rekening, PIN, dan informasi transaksi. Enkripsi mengubah data menjadi kode yang tidak terbaca tanpa kunci dekripsi yang tepat. Metode enkripsi yang kuat, seperti AES (Advanced Encryption Standard), digunakan untuk mengamankan data baik saat disimpan maupun saat ditransmisikan melalui jaringan.
Sistem Verifikasi Dua Faktor (2FA)
Sistem verifikasi dua faktor (2FA) menambahkan lapisan keamanan ekstra di luar password atau PIN. 2FA biasanya membutuhkan dua bentuk verifikasi yang berbeda, seperti password dan kode OTP (One-Time Password) yang dikirim ke ponsel atau email nasabah. Ini memastikan bahwa hanya pemilik rekening yang sah yang dapat mengakses akunnya, bahkan jika passwordnya telah dicuri.
Prosedur Keamanan Transaksi
Bank menerapkan berbagai prosedur untuk mengamankan transaksi perbankan, baik melalui ATM maupun saluran online. Ini termasuk pemantauan transaksi secara real-time untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan, penggunaan firewall dan sistem deteksi intrusi untuk mencegah serangan siber, serta pembatasan jumlah transaksi dalam periode waktu tertentu.
Penanganan Dugaan Pembobolan Rekening
Jika terjadi dugaan pembobolan rekening, bank akan segera melakukan investigasi. Langkah-langkah yang biasanya dilakukan meliputi: blokir sementara akses ke rekening, penyelidikan menyeluruh terhadap transaksi yang mencurigakan, kontak dengan nasabah untuk klarifikasi, dan pelaporan kepada pihak berwenang jika diperlukan. Bank juga akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengembalikan dana yang hilang jika terbukti terjadi pembobolan.
Diagram Alur Verifikasi Transaksi di ATM
Proses verifikasi transaksi di ATM melibatkan beberapa langkah untuk memastikan keamanan. Berikut ini diagram alur sederhana:
Langkah | Deskripsi |
---|---|
1. Kartu Dimasukkan | Kartu ATM dimasukkan ke mesin ATM. |
2. PIN Dimasukkan | Nasabah memasukkan PIN ATM. |
3. Verifikasi PIN | Sistem ATM memverifikasi PIN dengan database bank. |
4. Permintaan Transaksi | Nasabah memilih jenis transaksi (penarikan, transfer, dll.). |
5. Verifikasi Saldo | Sistem ATM memverifikasi saldo rekening nasabah. |
6. Otorisasi Transaksi | Sistem ATM meminta otorisasi transaksi ke server bank. |
7. Transaksi Diproses | Jika otorisasi berhasil, transaksi diproses. |
8. Struk Transaksi | Struk transaksi dicetak (jika ada). |
9. Kartu Dikembalikan | Kartu ATM dikembalikan ke nasabah. |
Peran dan Tanggung Jawab Nasabah dalam Keamanan Rekening
Keamanan rekening ATM tidak hanya bergantung pada sistem perbankan, tetapi juga pada kesadaran dan tindakan pencegahan yang dilakukan oleh nasabah sendiri. Kehilangan akses ke rekening akibat pembobolan dapat berdampak signifikan pada keuangan pribadi. Oleh karena itu, memahami peran dan tanggung jawab nasabah dalam menjaga keamanan rekening sangatlah krusial.
Pertanyaan apakah ATM bisa dibobol lewat nomor rekening saja sebenarnya keliru. Akses ilegal ke rekening lebih kompleks daripada itu. Untuk memastikan keamanan dana Anda, cek secara berkala mutasi rekening melalui ATM, misalnya dengan mengunjungi panduan praktis Cek Mutasi BCA Di ATM jika Anda nasabah BCA. Dengan rajin mengecek mutasi, Anda dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan lebih cepat dan mencegah potensi pencurian dana sebelum menjadi masalah besar.
Jadi, fokus pada pemantauan transaksi rutin jauh lebih efektif daripada mengkhawatirkan pembobolan hanya melalui nomor rekening.
Nasabah memiliki tanggung jawab utama untuk melindungi informasi pribadi dan finansial mereka. Ketidakhati-hatian dapat mengakibatkan kerugian finansial yang besar dan proses pemulihan yang panjang dan rumit. Dengan menerapkan beberapa langkah sederhana, nasabah dapat secara signifikan mengurangi risiko pembobolan rekening.
Praktik Terbaik untuk Melindungi Informasi Pribadi dan Finansial
Melindungi informasi rekening ATM membutuhkan ketelitian dan kewaspadaan. Berikut beberapa praktik terbaik yang dapat diadopsi:
- Jangan pernah membagikan nomor PIN ATM kepada siapa pun, termasuk keluarga dan teman dekat.
- Gunakan PIN yang kuat dan unik, hindari tanggal lahir atau angka berurutan.
- Selalu tutup keyboard ATM saat memasukkan PIN untuk mencegah perekaman oleh perangkat pengintai (skimming).
- Periksa secara berkala mutasi rekening ATM untuk mendeteksi transaksi mencurigakan.
- Jangan menyimpan informasi kartu ATM dan PIN di tempat yang mudah diakses orang lain.
- Laporkan segera kepada bank jika kartu ATM hilang atau dicuri.
- Berhati-hati terhadap email atau pesan teks yang meminta informasi pribadi atau finansial.
Konsekuensi Kelalaian Nasabah dalam Menjaga Keamanan Rekening
Kelalaian dalam menjaga keamanan rekening dapat berakibat fatal. Konsekuensi yang mungkin dihadapi meliputi:
- Kehilangan sejumlah uang dalam rekening.
- Kerumitan proses pemulihan rekening yang memerlukan waktu dan usaha yang signifikan.
- Kerusakan reputasi finansial.
- Potensi tuntutan hukum jika kelalaian menyebabkan kerugian pihak lain.
Mengenali dan Menghindari Upaya Penipuan Online Terkait ATM
Penipuan online semakin canggih dan seringkali menyasar informasi rekening ATM. Waspadalah terhadap:
- Email phishing yang mengatasnamakan bank atau lembaga keuangan, meminta informasi pribadi atau finansial.
- Website palsu yang menyerupai situs resmi bank.
- SMS atau panggilan telepon yang meminta informasi kartu ATM atau PIN.
- Aplikasi mobile palsu yang dirancang untuk mencuri data.
Jangan pernah mengklik tautan atau membuka lampiran dari email atau pesan yang mencurigakan. Selalu verifikasi keabsahan suatu website atau aplikasi sebelum memasukkan informasi pribadi atau finansial.
Pertanyaan apakah ATM bisa dibobol lewat nomor rekening saja sebenarnya mitos. Keamanan transaksi lebih kompleks dari itu. Namun, kehati-hatian tetap penting, misalnya dengan memastikan Anda memasukkan uang ke ATM dengan benar, seperti yang dijelaskan dalam panduan Cara Memasukan Uang Ke ATM BRI. Dengan begitu, Anda bisa meminimalisir risiko kesalahan yang mungkin dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Ingat, nomor rekening hanyalah sebagian kecil dari sistem keamanan perbankan yang terintegrasi dan canggih. Jadi, fokuslah pada praktik keamanan yang baik untuk melindungi saldo Anda.
Daftar Periksa Keamanan Rekening ATM Pribadi
Berikut daftar periksa yang dapat digunakan untuk memastikan keamanan rekening ATM:
Item | Ya | Tidak |
---|---|---|
PIN ATM kuat dan unik? | ||
Memeriksa mutasi rekening secara berkala? | ||
Tidak membagikan informasi kartu ATM dan PIN kepada siapapun? | ||
Waspada terhadap email dan pesan mencurigakan? | ||
Melaporkan segera jika kartu ATM hilang atau dicuri? |
Kasus-Kasus Pembobolan Rekening (Tanpa Mencantumkan Detail Pribadi)
Pembobolan rekening bank, meskipun jarang terjadi jika kita berhati-hati, tetap menjadi ancaman nyata di era digital. Memahami modus operandi penjahat siber dapat membantu kita meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif. Berikut beberapa skenario umum pembobolan rekening tanpa mencantumkan detail spesifik kasus nyata.
Berbagai metode licik digunakan oleh pelaku kejahatan untuk mengakses informasi perbankan korban. Keberhasilan mereka seringkali bergantung pada kemampuan mereka untuk mengeksploitasi celah keamanan dan memanfaatkan kecerobohan pengguna.
Metode Pembobolan Rekening
- Phishing: Penjahat mengirimkan email atau pesan teks yang seolah-olah berasal dari lembaga keuangan terpercaya. Pesan tersebut biasanya berisi tautan palsu yang mengarahkan korban ke situs web tiruan yang dirancang untuk mencuri informasi login dan detail rekening.
- Malware: Perangkat lunak berbahaya seperti virus atau spyware dapat dipasang di komputer atau ponsel korban tanpa sepengetahuan mereka. Malware ini dapat merekam keystrokes (penekanan tombol), mencuri informasi sensitif, dan bahkan mengontrol perangkat secara penuh.
- Skimming: Penjahat menggunakan perangkat khusus untuk menyalin informasi dari kartu ATM atau kartu kredit korban saat mereka melakukan transaksi di ATM atau mesin EDC yang telah dimodifikasi.
- Social Engineering: Metode ini melibatkan manipulasi psikologis untuk mendapatkan informasi sensitif dari korban. Penjahat dapat berpura-pura menjadi petugas bank atau teknisi IT untuk mendapatkan akses ke rekening korban.
Pola Umum Modus Operandi
Modus operandi para penjahat siber seringkali menunjukkan pola umum. Mereka cenderung menargetkan individu yang kurang waspada terhadap ancaman siber, memanfaatkan kelemahan keamanan sistem, dan mengandalkan kecepatan dan skala untuk memaksimalkan keuntungan sebelum terdeteksi.
Serangan seringkali dilakukan secara masif dan acak, dengan harapan sejumlah kecil korban akan menjadi mangsa. Penjahat siber juga cenderung memanfaatkan tren dan peristiwa terkini untuk meningkatkan efektivitas serangan mereka.
Pentingnya Kewaspadaan dan Pelaporan
“Kecepatan pelaporan sangat krusial dalam meminimalisir kerugian. Segera laporkan kejadian yang mencurigakan kepada pihak bank dan pihak berwajib.”
Langkah-Langkah Antisipasi
- Lindungi informasi pribadi: Jangan membagikan informasi pribadi seperti nomor rekening, PIN, atau password kepada siapa pun, termasuk melalui email atau pesan teks.
- Gunakan perangkat lunak antivirus dan anti-malware: Pastikan perangkat Anda terlindungi dari ancaman siber dengan memasang dan memperbarui perangkat lunak keamanan secara teratur.
- Waspadai email dan pesan teks mencurigakan: Jangan klik tautan atau lampiran dari pengirim yang tidak dikenal atau mencurigakan.
- Periksa transaksi secara teratur: Pantau rekening bank Anda secara berkala untuk mendeteksi transaksi yang tidak sah.
- Laporkan kejadian mencurigakan segera: Jika Anda mencurigai adanya aktivitas yang tidak sah pada rekening Anda, segera hubungi bank Anda dan pihak berwajib.
Sumber Informasi dan Bantuan Resmi: Apakah ATM Bisa Dibobol Lewat Nomor Rekening
Mengalami pembobolan rekening tentu merupakan situasi yang mencemaskan. Kecepatan dan ketepatan dalam melaporkan kejadian ini sangat krusial untuk meminimalisir kerugian. Oleh karena itu, mengetahui sumber informasi dan bantuan resmi menjadi langkah pertama yang penting untuk dilakukan.
Berikut ini informasi penting mengenai lembaga resmi yang dapat dihubungi, prosedur pelaporan, dan langkah-langkah mengamankan rekening Anda setelah insiden pembobolan.
Lembaga Resmi dan Prosedur Pelaporan
Jika Anda mengalami pembobolan rekening, segera laporkan kejadian tersebut kepada bank Anda dan pihak berwajib. Bank akan membantu menelusuri transaksi mencurigakan dan memblokir akses ke rekening Anda. Pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap pelaku dan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku. Kecepatan pelaporan sangat penting untuk meningkatkan peluang pemulihan dana dan mencegah kerugian lebih lanjut.
Berikut prosedur umum yang perlu Anda lakukan:
- Hubungi segera call center bank Anda. Catat nomor laporan yang diberikan.
- Kumpulkan bukti-bukti transaksi mencurigakan, seperti bukti transfer, screenshot notifikasi, atau bukti lainnya.
- Laporkan kejadian tersebut ke kantor polisi terdekat dan minta laporan polisi sebagai bukti resmi.
- Ikuti instruksi dan arahan dari pihak bank dan kepolisian.
- Ubah PIN ATM dan password internet/mobile banking Anda.
Informasi Kontak Darurat Bank
Tabel berikut ini berisi informasi kontak darurat beberapa bank di Indonesia. Perlu diingat bahwa informasi ini dapat berubah, sehingga disarankan untuk selalu mengecek informasi terbaru melalui website resmi bank masing-masing.
Bank | Nomor Telepon | Website |
---|---|---|
Bank Mandiri | 14000 | www.bankmandiri.co.id |
Bank BCA | 1500888 | www.bca.co.id |
Bank BRI | 14017 | www.bri.co.id |
Bank BNI | 021-5728000 | www.bni.co.id |
Langkah Pengamanan Rekening Setelah Pembobolan
Setelah melaporkan kejadian pembobolan, langkah-langkah berikut penting untuk mengamankan rekening Anda di masa mendatang:
- Ubah segera PIN ATM dan password internet/mobile banking Anda. Gunakan kombinasi yang kuat dan unik, hindari penggunaan tanggal lahir atau informasi pribadi lainnya.
- Aktifkan fitur notifikasi transaksi untuk setiap aktivitas di rekening Anda. Hal ini memungkinkan Anda untuk mendeteksi transaksi mencurigakan secara cepat.
- Hati-hati terhadap email atau pesan singkat yang mencurigakan yang meminta informasi pribadi atau data rekening Anda (phishing). Jangan pernah memberikan informasi tersebut kepada siapapun.
- Pastikan Anda hanya mengakses internet banking dan mobile banking melalui website atau aplikasi resmi bank.
- Periksa secara berkala mutasi rekening Anda untuk mendeteksi transaksi yang tidak dikenal.
- Laporkan setiap transaksi mencurigakan kepada bank Anda segera.
Pertanyaan Umum Seputar Keamanan ATM
Keamanan rekening ATM menjadi perhatian utama bagi setiap nasabah. Memahami berbagai aspek keamanan dan langkah-langkah pencegahan akan membantu melindungi dana Anda dari potensi pencurian atau pembobolan. Berikut beberapa pertanyaan umum seputar keamanan ATM dan jawabannya.
Cara Melindungi Nomor Rekening ATM dari Pembobolan
Melindungi nomor rekening ATM memerlukan kewaspadaan dan tindakan pencegahan yang proaktif. Jangan pernah membagikan nomor rekening atau PIN ATM Anda kepada siapa pun, termasuk pihak yang mengaku sebagai petugas bank. Pastikan Anda selalu menutup aplikasi mobile banking setelah digunakan dan rutin mengganti PIN ATM secara berkala. Perhatikan juga lingkungan sekitar saat bertransaksi di ATM, hindari tempat yang sepi dan kurang penerangan. Laporkan segera jika Anda menemukan aktivitas mencurigakan pada rekening Anda.
Tindakan Jika Mencurigai Rekening ATM Telah Dibobol
Jika Anda mencurigai adanya aktivitas tidak sah pada rekening ATM Anda, segera lakukan langkah-langkah berikut:
- Blokir kartu ATM Anda melalui aplikasi mobile banking atau dengan menghubungi call center bank Anda.
- Laporkan kejadian tersebut kepada pihak bank melalui saluran resmi, baik secara online maupun langsung ke cabang terdekat.
- Kumpulkan bukti-bukti transaksi yang mencurigakan, seperti bukti transfer atau mutasi rekening.
- Buat laporan polisi sebagai bukti resmi pelaporan kejadian tersebut.
Tanggung Jawab Bank dan Nasabah dalam Kasus Pembobolan Rekening
Tanggung jawab bank dan nasabah dalam kasus pembobolan rekening ATM diatur dalam perjanjian layanan perbankan dan regulasi yang berlaku. Bank bertanggung jawab untuk menjaga keamanan sistem perbankan mereka dan menyelidiki laporan pembobolan. Namun, nasabah juga memiliki kewajiban untuk menjaga kerahasiaan informasi perbankan mereka, seperti PIN ATM dan nomor rekening. Jika pembobolan disebabkan oleh kelalaian nasabah, misalnya karena memberikan informasi perbankan kepada orang lain, bank mungkin tidak sepenuhnya bertanggung jawab.
Mengenali Upaya Penipuan Terkait ATM
Penipuan terkait ATM dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti skimming (pencurian data kartu ATM melalui alat pembaca kartu palsu), phising (penipuan online yang bertujuan untuk mendapatkan informasi perbankan), dan penipuan melalui SMS atau telepon. Waspadai ATM yang terlihat mencurigakan, seperti adanya alat tambahan pada mesin ATM atau adanya individu yang mencurigakan di sekitar ATM. Jangan pernah memberikan informasi perbankan Anda melalui email, SMS, atau telepon yang tidak dikenal.
- Contoh kasus: Skimming dapat terjadi saat pelaku memasang alat pembaca kartu palsu pada mesin ATM. Data kartu dan PIN Anda akan dicuri dan digunakan untuk melakukan transaksi ilegal.
- Contoh kasus: Phising seringkali dilakukan melalui email atau SMS yang seolah-olah berasal dari bank, meminta Anda untuk mengupdate informasi perbankan atau mengklik tautan tertentu.
Asuransi yang Melindungi dari Pembobolan Rekening ATM
Beberapa perusahaan asuransi menawarkan produk asuransi yang dapat melindungi nasabah dari kerugian akibat pembobolan rekening ATM. Asuransi ini biasanya mencakup kerugian finansial yang disebabkan oleh pencurian atau penipuan yang berkaitan dengan rekening ATM. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang jenis asuransi ini dan cara mengaksesnya, Anda dapat menghubungi perusahaan asuransi atau agen asuransi terdekat. Pastikan Anda memahami syarat dan ketentuan polis asuransi sebelum memutuskan untuk membeli.